ChanelMuslim.com – Perencanaan keuangan Islami penting untuk keluarga. Perencanaan keuangan berfungsi untuk mengatur dan merencanakan pemasukan dan pengeluaran dalam rumah tangga agar semua berjalan secara seimbang.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah, Dialah Maha pemberi rezeki yang mempunyai
kekuatan lagi sangat kokoh.” (Qs. Az-Zariyat: 56-58)
Baca Juga: Urgensi dan Tips Perencanaan Keuangan Keluarga
Merencanakan Keuangan untuk Pasangan Muda
Hasbi dan Qisti adalah pasangan suami isteri yang baru menikah. Hasbi adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan dan isterinya mengelola bisnis pakaian di rumah dan memasarkannya secara online.
Mereka adalah pasangan yang cukup romantis dan memiliki komunikasi yang baik satu dengan lainnya. Sebagaimana pasangan yang baru membina rumah tangga, mereka kebingungan bagaimana mengelola keuangan keluarga yang baik.
Tekad mereka sangat kuat untuk menjadikan keluarga mereka menjadi sakinah mawaddah wa rahmah, namun mereka juga khawatir jika impian mereka tidak tercapai terutama ketika berkaitan dengan masalah finansial.
Mereka memutuskan untuk bertemu dengan Kyai Raihan. Kyai muda ini adalah sebagai seorang pengusaha sukses dan terkenal dengan kedermawanannya.
Ia juga piawai dalam perencanaan keuangan Islami, khususnya untuk para keluarga baru. Menurut Kyai Raihan, keluarga Hasbi harus memperbaiki dahulu mindset (cara pandang) terhadap perencanaan keuangan.
Dalam hal ini adalah perencanaan keuangan secara islami. Dengan adanya mindset yang benar, maka Hasbi dan Qisti akan mudah dalam menghadapi berbagai masalah keuangan yang akan terjadi dalam kehidupan keluarga mereka.
Baca Juga:Memperkokoh Ketahanan Keluarga sebagai Solusi Permasalahan Bangsa dan Peningkatan Kualitas SDM
Perencanaan Keuangan Islami
Perencanaan keuangan adalah upaya yang untuk mengalokasikan pendapatan dan pengeluaran sebuah keluarga secara baik dan benar untuk mewujudkan tujuan-tujuan keuangan keluarga.
Sedangkan, perencanaan keuangan secara Islami adalah perencanaan keuangan dengan menggunakan prinsip dan paradigma Islam.
Jika perencanaan keuangan konvensional lebih memfokuskan diri pada tujuan jangka pendek di dunia, perencanaan keuangan Islam akan lebih bersifat jangka panjang meliputi aspek dunia dan akhirat.
Menyebut perencanaan keuangan Islami dengan sebutan Taqwa Finance, yaitu keuangan yang berdasarkan ketaqwaan dan mengantarkan seseorang untuk meningkatkan ketaqwaan.
Mungkin, ada yang berpikir bahwa dengan adanya komponen akhirat dalam merencanakan keuangan akan menyebabkan seseorang menjadi apatis dan tidak bersemangat untuk memiliki harta. Anggapan ini salah seratus persen.
Visi akhirat malah akan menyebabkan seseorang semakin bersemangat dalam bekerja dan mencari harta. Baginya, harta menjadi sarana yang harus dimiliki dalam mempermudah proses ibadah yang dilakukannya di dunia ini.
Apa yang dirasakan oleh pasangan Hasbi dan Qisti merupakan hal yang lumrah bagi setiap pasangan suami isteri. Biasanya, pasangan baru menikah akan mengalami shock (keterkejutan) menghadapi berbagai persoalan keuangan rumah tangga apalagi berkenaan dengan masalah uang.
Syukurnya, Hasbi dan Qisti telah melakukan sebuah tindakan yang tepat dengan bertemu kepada Kyai Raihan yang arif.
Baca Juga: Hidup Berkah Dunia Akhirat dengan Perencanaan Keuangan yang Tepat
Ada beberapa manfaat dari perencanaan keuangan Islami yaitu sebagai berikut.
Menghindarkan konflik di keluarga serta meningkatkan keharmonisan rumah tangga
Data dari Pengadilan Agama Malang menunjukkan bahwa pada tahun 2013 sebanyak 7.354 pasangan bercerai di daerah itu. Mayoritas penyebab utama perceraian di daerah itu adalah masalah ekonomi.
Artinya, bisa saja keluarga itu mengalami kesulitan ekonomi dalam bentuk penghasilan yang tidak mencukupi kebutuhan hidup. Katakanlah, penghasilan keluarga itu Rp3 juta rupiah, namun pengeluarannya mencapai Rp4 juta.
Anehnya, ketika awal mereka menikah. Biasanya masalah keuangan ini tidak muncul. Lalu di mana letak salahnya?
Masalahnya terletak ketika mereka mulai menjalani “biduk” rumah tangga. Permasalahan keuangan keluarga biasanya diawali dari kebiasaan mengabaikan “alarm keuangan”.
Ketahui Alarm Keuangan
Alarm keuangan keluarga adalah sebuah tanda bahwa sebuah keluarga memasuki kondisi lampu merah atau berbahaya. Tanda ini bisa diketahui dari cash flow (arus kas) keuangan keluarga itu yaitu saat pengeluaran lebih besar dari pendapatan.
Misalnya, pasangan suami isteri yaitu Bapak Anto dan Ibu Bery (nama samaran) yang telah memiliki 2 anak. Di awal pernikahan, Anto memiliki penghasilan yang cukup untuk mereka berdua saja yaitu Rp2 juta rupiah.
Di awal pernikahan mereka sangat romantis. Kendati tinggal di sebuah rumah kontrakan, mereka terlihat enjoy dan happy. Sayangnya, mereka tidak mempersiapkan bahwa 1 tahun dari pernikahan itu, mereka akan memiliki anak.
Si suami dan isteri itu merasa keberadaan anak hanya akan “menghabiskan” sedikit dari alokasi pendapatan si suami (kebetulan yang bekerja adalah si suami).
Si isteri terlihat asyik “mencicil” perabotan rumah tangga dengan cara kredit. Kendati cuma sekitar 200 ribu sebulan.
Meningkatkan Kualitas Generasi Muda
Perencanaan keuangan yang baik juga akan berdampak kepada kualitas generasi muda. Akibat amburadulnya sebuah keuangan keluarga, maka biasanya yang menjadi korban adalah anak-anak di keluarga itu.
Perencanaan keuangan bagi anak muda juga diperlukan. Sebagian besar remaja atau generasi muda masih mengantungkan pendapatan mereka dari orang tua.
Namun, pemahaman yang tepat terkait hal ini akan memberikan mereka kemampuan untuk mengantisipasi dan mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam proses jati diri mereka.
Membantu Meningkatkan Kekhusyukan Ibadah
Di antara faktor yang membuat seseorang tidak khusyuk dalam beribadah adalah banyaknya masalah yang merasuk pikirannya.
Salah satunya tentu saja masalah keuangan. Tragisnya, masalah keuangan ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan memiliki uang.
Memunculkan ide-ide kreatif dan produktif
Perencanaan keuangan yang baik akan memantapkan seseorang dalam merancang kehidupannya ke arah yang lebih baik. Ide-ide kreatif dan produktif akan muncul. Ide hanya bisa muncul dalam kondisi yang tenang dan kondusif.
Apabila seseorang telah terbiasa dengan perencanaan keuangan yang baik, setiap hari akan terbuka peluang bagi dirinya untuk memikirkan ide-ide lain yang produktif.
Sahabat Muslim, jika disimpulkan, perencanaan keuangan keluarga Islami sangat dibutuhkan untuk menghasilan kenyamanan finansial (financial comfort) yaitu sebuah perasaan aman, nyaman, asyik dalam menjalani kehidupan terutama beribadah kepada Allah.[ind/Walidah]
sumber: The Handbook of Family Financial Planning. Mengelola Keuangan Keluarga Secara Islami. Dr. M. Ridwan, MA. Cetakan Pertama, November 2015