USTAZ, saya lihat salah seorang penceramah bilang bahwa Abu Hurairah bukan sahabat nabi, dan dia mengarang-ngarang hadits nabi, bagaimana itu?
Oleh: Ustaz Farid Nu’man Hasan
Ya, kami sempat melihat videonya dan dia menghina Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, dengan sebutan: lembaga produsen hadits. Ini merupakan nyanyian kotor syiah rafidhah yang sudah usang, mungkin ingin dihidupkan lagi.
Para sahabat nabi secara umum adalah orang-orang mulia. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mencintai mereka, tapi orang kafir jengkel kepada mereka.
Allah Ta’ala menceritakan:
مُّحَمَّدٞ رَّسُولُ ٱللَّهِۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلۡكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيۡنَهُمۡۖ تَرَىٰهُمۡ رُكَّعٗا سُجَّدٗا يَبۡتَغُونَ فَضۡلٗا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٗاۖ سِيمَاهُمۡ فِي وُجُوهِهِم مِّنۡ أَثَرِ ٱلسُّجُودِۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمۡ فِي ٱلتَّوۡرَىٰةِۚ وَمَثَلُهُمۡ فِي ٱلۡإِنجِيلِ كَزَرۡعٍ أَخۡرَجَ شَطۡـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسۡتَغۡلَظَ فَٱسۡتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعۡجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلۡكُفَّارَۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِنۡهُم مَّغۡفِرَةٗ وَأَجۡرًا عَظِيمَۢا
Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.
Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud.
Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya;
tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar.
(QS. Al-Fath, Ayat 29)
Ayat ini, menunjukkan hanya orang kafir yang jengkel dan benci kepada para sahabat nabi. Allah Ta’ala membuat tamtsil Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah “penanamnya” dan para sahabat adalah “tanamannya.”
Baca Juga: Kisah Abu Hurairah dan Setan Pencuri Zakat
Ketika Abu Hurairah Dihina
Oleh karena itu Imam Ibnu Katsir berkata:
ومن هذه الآية انتزع الإمام مالك رحمه الله في رواية عنه بتكفير الروافض الذين يبغضون الصحابة، قال: لأنهم يغيظونهم، ومن غاظ الصحابة فهو كافر لهذه الآية. ووافقه طائفة من العلماء على والأحاديث في فضائل الصحابة والنهي عن التعرض لهم بمساءة كثيرة ، ويكفيهم ثناء الله عليهم، ورضاه عنهم.
Dari ayat ini, Imam Malik menetapkan kafirnya orang-orang rafidhah yang telah membenci para sahabat. Dia berkata:
“Karena mereka (rafidhah) telah membenci mereka (para sahabat). Maka siapa yang jengkel kepada para sahabat nabi maka dia kafir menurut ayat ini.”
Segolongan setuju dengan fatwa ini. Dan telah banyak hadits tentang keutamaan para sahabat dan larangan mencela mereka dengan keburukan, cukuplah bagi mereka pujian dari Allah dan keridhaanNya bagi mereka.
(Tafsir Ibnu Katsir, 7/362)
Mereka menuduh Abu Hurairah “produsen hadits”, karena Abu Hurairah masuk Islam tahun 7 H, sedangkan nabi wafat 10 H. Akal mereka menolak, kok persahabatannya sebentar tapi haditsnya paling banyak?
Syaikh Muhammad ‘Ajaj al Khatib mengatakan tidak shahih riwayat yang menyebut Abu Hurairah masuk Islam tahun ke-7 H, tapi dia sudah masuk Islam sebelum hijrah. (Abu Hurairah Rawiyatul Islam, hlm. 70)
Seandainya shahih pun dia masuk Islam tahun ke-7 H, sama sekali tidak masalah, sebab kegetolan Abu Hurairah terhadap hadits nabi yang begitu luar biasa.
Abu Hurairah bercerita:
إِنَّ إِخْوَانَنَا مِنْ الْمُهَاجِرِينَ كَانَ يَشْغَلُهُمْ الصَّفْقُ بِالْأَسْوَاقِ وَإِنَّ إِخْوَانَنَا مِنْ الْأَنْصَارِ كَانَ يَشْغَلُهُمْ الْعَمَلُ فِي أَمْوَالِهِمْ وَإِنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ كَانَ يَلْزَمُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشِبَعِ بَطْنِهِ وَيَحْضُرُ مَا لَا يَحْضُرُونَ وَيَحْفَظُ مَا لَا يَحْفَظُونَ
“Sesungguhnya saudara-saudara kita dari kalangan Muhajirin, mereka disibukkan dengan perdagangan di pasar-pasar, dan saudara-saudara kita dari kalangan Anshar, mereka disibukkan dengan pekerjaan mereka dalam mengurus harta mereka. sementara Abu Hurairah selalu menyertai Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam keadaan lapar, ia selalu hadir saat orang-orang tidak bisa hadir, dan ia dapat menghafal saat orang-orang tidak bisa menghafalnya.” (HR. Bukhari no. 118)
Sebagian sahabat nabi ada yang sedikit menyampaikan hadits, alasannya karena mereka khawatir salah. Tapi, sebagian sahabat lainnya – Abu Hurairah, Aisyah, Anas, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, Jabir- banyak meriwayatkan hadits, karena mereka tidak ingin menyembunyikan ilmu.
Abu Hurairah berkata:
إِنَّ النَّاسَ يَقُولُونَ أَكْثَرَ أَبُو هُرَيْرَةَ وَلَوْلَا آيَتَانِ فِي كِتَابِ اللَّهِ مَا حَدَّثْتُ حَدِيثًا ثُمَّ يَتْلُو { إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنْ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى إِلَى قَوْلِهِ الرَّحِيمُ }
“Sesungguhnya orang-orang mengatakan, “Abu Hurairah adalah yang paling banyak (menyampaikan hadits dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam), kalau bukan karena dua ayat dalam kitabullah aku tidak akan menyampaikannya.”
Lalu dia membaca ayat: ‘(Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa penjelasan dan petunjuk)”
(HR. Bukhari no. 118)
Maka, menyebut beliau “bukan sahabat nabi”, atau “lembaga produsen hadits,” adalah kengawuran stadium empat, serta ngawur dari sisi sejarah, dan buruk dari sisi akhlak.
Sejarawan dan ahli hadits, serta ahli fiqih bermazhab Syafi’i, yaitu Imam adz Dzahabi berkata:
“Dia (Abu Hurairah) adalah seorang Imam, Al Faqih (paham agama), Al Mujtahid, Al Hafizh, seorang sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Abu Hurairah Ad Dausi Al Yamani (orang Yaman), pemimpinnya para Huffazh yang terpercaya.” (Siyar A’lam an Nubala, 2/578)
Imam Asy Syafi’i Rahimahullah mengatakan:
أبو هريرة أحفظ مَن روى الحديث فى دهره
“Abu Hurairah adalah manusia paling hafizh meriwayatkan hadits pada masanya.”
(Imam An Nawawi, Tahdzibul Asma wal Lughat, No. 877)
Banyak bukti bahwa sahabat yang dikenal sebagai “Bapak Para Kucing” ini merupakan tempat bertanya para sahabat tentang hadits nabi.
Di saat manusia berdebat apakah di surga lebih banyak laki-laki atau perempuan? Mereka bertanya haditsnya kepada Abu Hurairah. (HR. Bukhari no. 3246)
Ketika manusia geger karena Ibnu Abbas menjamak maghrib dan isya saat mengisi ta’lim yg sangat panjang (sejak ashar sampai Isya), alasan Beliau karena Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah melakukannya. Mereka menanyakan kebenaran haditsnya kepada Abu Hurairah. (HR. Muslim no. 705)
Umar bin Khathab Radhiallahu ‘Anhu yang tidak terlalu suka dengan orang yang banyak meriwayatkan hadits karena Beliau sangat hati-hati, bahkan pernah bertanya kepada Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu tentang peristiwa bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam membolehkan Hassan bin Tsabit bersyair di masjid. (HR. Bukhari no. 3212)
Dan masih banyak lainnya. Maka, ini sudah cukup menegaskan kebatilan tuduhan dan hinaan orang-orang yang tidak memiliki adab kepada sahabat nabi, khususnya Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu.
Wallahu a’lam. Wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala aalihi wa shahbihi wa sallam.[ind]