• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 15 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Healthy

Cara Melawan Cancel Culture, Budaya Pengenyahan untuk Menghancurkan Reputasi Seseorang

November 8, 2021
in Healthy, Unggulan
Cara Melawan Cancel Culture, Budaya Pengenyahan untuk Menghancurkan Reputasi Seseorang

Cara Melawan Cancel Culture, Budaya Pengenyahan untuk Menghancurkan Reputasi Seseorang (foto: soompi)

124
SHARES
956
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Cancel culture sempat menjadi perbincangan netizen setelah aktor Korea Kim Seon Ho menjadi korbannya. Namun, selang dua pekan dari aksi tersebut, ia berhasil come back ke dunia hiburan. Belajar dari kasus budaya pengenyahan yang dihadapinya, bagaimana ia bisa melawan balik?

Menurut Wikipedia, budaya pengenyahan (cancel culture atau call-out culture) adalah sebuah bentuk ostrakisme modern yaitu saat seseorang dikeluarkan dari lingkaran sosial atau profesional baik secara daring di media sosial, di dunia nyata, atau keduanya.

Mereka yang menjadi subjek pada ostrakisme ini dianggap “dienyahkan”.

Merriam-Webster, dalam mendiskusikan sejarah istilah ini, mencatat bahwa cancel (secara harfiah bermakna “batal”), seperti yang digunakan dalam istilah ini berarti “berhenti memberi dukungan kepada orang itu,”

Sementara Dictionary.com, dalam kamus budaya populernya, mendefinisikan cancel culture sebagai “menarik (mengenyahkan) dukungan untuk figur publik dan perusahaan setelah mereka melakukan atau mengatakan sesuatu yang dianggap tidak pantas atau menyinggung”.

Ungkapan “cancel culture” sebagian besar berkonotasi negatif dan biasanya digunakan dalam debat tentang kebebasan berbicara dan penyensoran.

Baca Juga: Budaya Indonesia Dikenalkan dalam Culture Day

Cara Melawan Cancel Culture, Budaya Pengenyahan untuk Menghancurkan Reputasi Seseorang

Gagasan cancel culture adalah variasi dari istilah call-out culture dan merupakan bentuk boikot yang melibatkan individu (biasanya selebritas) yang dianggap telah bertindak atau berbicara dengan cara yang dipertanyakan atau kontroversial.

Bagi mereka yang menjadi subjek budaya pengenyahan, konsekuensinya dapat mengakibatkan hilangnya reputasi dan pendapatan yang sulit untuk dipulihkan.

Dalam industri hiburan, budaya pengenyahan ini kerap terjadi dan berujung pemboikotan. Ada yang tersandung kasus perzinahan, pelecehan seksual, korupsi, kriminal, dan lain-lain.

Kondisi itu mendorong publik melakukan boikot terhadap artis tersebut, akibatnya, perusahaan atau agensi yang tidak mau disangkutpautkan dengan artis tersebut melakukan pemutusan kontrak bahkan setelah sang artis meminta maaf.

Namun dalam kasus Kim Seon Ho, ia mampu membalikkan keadaan hanya dalam dua pekan dan kini ia telah aktif kembali di layar kaca.

Pelajaran apa yang didapat dari kasus Kim Seon Ho dan cancel culture yang menimpa dirinya? Bagaimana dia bisa membalikkan keadaan sehingga tidak kehilangan penggemar?

Pertama, meminta maaf adalah tindakan bijaksana untuk mengatasi kekacauan yang terjadi. Terlepas dari benar atau salahnya peristiwa atau skandal di masa lalu tersebut, meminta maaf akan meredakan amarah massa.

Kemudian, coba jernihkan keadaan dengan bermusyawarah dengan pihak terkait, apakah dengan penuduh, pelapor, atau pihak ketiga, bahkan praktisi hukum.

Dan yang terakhir, hadapi, jangan melarikan diri, serahkan segalanya pada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai muslim, kita wajib bertawakkal kepada-Nya dalam setiap keadaan.

Sahabat Muslim, apabila kita menjadi korban cancel culture, dan apalagi jika berita yang disebarkan tidak benar atau hoaks, buktikan bahwa kita tidak bersalah dan serahkan semuanya kepada Allah Subhanahu wa taala.

Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.[ind]

Tags: Budaya Pengenyahan untuk Menghancurkan Reputasi SeseorangCara Melawan Cancel Culturekim seon ho
Previous Post

Pengalihan Fungsi Hutan Jadi Pertanian Penyebab Banjir Bandang

Next Post

KNW Brand Rilis SCARF Premium Silk dengan Tajuk “ROMANSA BATAVIA”

Next Post
KNW Brand Rilis SCARF Premium Silk dengan Tajuk “ROMANSA BATAVIA”

KNW Brand Rilis SCARF Premium Silk dengan Tajuk “ROMANSA BATAVIA”

Resep Cake Ubi Ungu Empuk, dan Lembut Seperti Kapas

Resep Cake Ubi Ungu Empuk, dan Lembut Seperti Kapas

Zona Madina-Dompet Dhuafa Gelar Kegiatan Humanesia Community Festival 2021

Zona Madina Dompet Dhuafa Gelar Kegiatan Humanesia Community Festival 2021

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga