ChanelMuslim.com – Banyaknya pengalihan fungsi hutan menjadi lahan pertanian ternyata dapat berakibat fatal bahkan musibah yang mungkin menelan korban jiwa, yaitu banjir bandang.
Banjir bandang di Kota Batu memakan tujuh korban jiwa. Alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian diduga menjadi faktor utama terjadinya banjir.
Protection of Forest and Fauna atau ProFauna Indonesia menyusuri kawasan hutan lindung di lereng Gunung Arjuno pasca banjir bandang terjadi.
Ditemukan kawasan hutan lindung atau hutan produksi yang telah beralih fungsi menjadi lahan pertanian sayur. Struktur tanah tak menjadi kuat saat hujan deras terjadi.
Akibatnya titik longsor banyak ditemukan, materialnya terbawa air hujan menuju hilir sungai.
Ketua ProFauna Indonesia Rosek Nursahid mengatakan bahwa ketika timnya melakukan pemetaan, banyak ditemukan titik longsor yang di atasnya adalah lahan pertanian sayur. Sebelumnya, lahan tersebut adalah hutan lindung dan hutan produksi.
Baca Juga: Pentingnya Hutan bagi Ekonomi Sirkular
Pengalihan Fungsi Hutan Jadi Pertanian Penyebab Banjir Bandang
Dari hasil olah TKP itu, lanjut Rosek hutan yang menjadi lahan sayur otomatis membuat struktur tanah tak terikat dengan baik selain resapan air tak lagi sempurna.
Ketika hujan turun, air menyapu permukaan tanah dan bisa mengakibatkan longsor.
Rosek berpendapat, ketika lahan tersebut tetap sebagai fungsinya, yakni hutan lindung atau hutan produksi, akar pohon akan kuat mengikat tanah dan bisa menjadi resapan air.
Ia juga menambahkan data bahwa 90 persen hutan lindung di lereng Gunung Arjuno telah beralih fungsi menjadi lahan pertanian sayur.
ProFauna juga melihat adanya pembukaan lahan secara besar-besaran untuk lahan sayuran.
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, apalagi banyak pohon tumbang setelah mati akibat bencana kebakaran hutan 2019 lalu di lereng Gunung Arjuno.
Rosek berharap, banjir bandang yang terjadi pada Kamis (4/11/2021) lalu bisa membuka mata hati pemerintah dan penduduk untuk menghentikan alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian dan wisata.
Rehabilitasi kawasan hutan harus segera dilakukan, salah satunya dengan mengajak masyarakat atau petani menanam buah-buahan, seperti alpukat, manggis, duren, atau nangka yang memiliki akar yang kuat.[ind]
sumber: detikcom