• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 10 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home umroh

Penjual Pisang ini Kumpulkan Dana Naik Haji Sejak 1986, Sempat Tertunda untuk Biaya Anak Sekolah

Mei 28, 2024
in umroh
Penjual Pisang ini Kumpulkan Dana Naik Haji Sejak 1986, Sempat Tertunda untuk Biaya Anak Sekolah
76
SHARES
583
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

AHMAD Subianto (82 tahun), seorang penjual pisang yang telah menabung untuk naik haji sejak tahun 1986, kini mendapat panggilan untuk pergi ke tanah suci bersama sang istri, Sumbiyah (74 tahun). Kedua menjadi salah satu jemaah prioritas lansia.

Melansir laman Kementerian Agama (Kemenag) Ahmad sehari-hari berprofesi sebagai penjual pisang dan sayuran. Pria kelahiran Purbalingga tahun 1942 ini menghabiskan masa mudanya untuk berjualan pisang keliling Kota Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

“Saya jualan pisang sejak tahun 1986-an. Waktu itu masih muda, jadi masih kuat keliling Kota Pangkalan Bun menggunakan sepeda ontel untuk berjualan pisang. Kalau sekarang ya sudah tidak mampu,” ujarnya.

Ia dan istri merantau ke KalTeng sebagai warga transmigrasi. Pasangan suami istri ini kemudian menggarap lahan yang diberikan pemerintah. Hasil dari kebun garapan mereka itu dijual di pasar.

Baca Juga: Tukang Bubur Naik Haji bukan sekadar Judul Sinetron

Penjual Pisang ini Kumpulkan Dana Naik Haji Sejak 1986, Sempat Tertunda untuk Biaya Anak Sekolah

“Awalnya tidak hanya jualan pisang, tapi ada juga sayur-sayuran. Namun karena kebanyakan pelanggan minta pisang akhirnya saya fokus jualan pisang,” lanjutnya.

Semenjak muda, suami istri ini rutin menyisihkan uang sebagai tabungan untuk berangkat haji. Sedikit demi sedikit uang hasil penjualan pisang dikumpulkan untuk tabungan haji.

Ahmad dan istri berharap setelah tabungannya cukup banyak, ia akan menggunakan untuk mendaftar ibadah haji bersama.

Belasan tahun menabung, ternyata uang yang dikumpulkan Ahmad dan istri tidak bisa segera disetorkan untuk mendaftar haji. Anak bungsunya baru saja menyelesaikan sekolah SMA dan hendak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

Ia berprinsip pendidikan anak jauh lebih penting ketimbang impiannya untuk berhaji. Karena itu, pada 1999, ia memutuskan menggunakan tabungannya untuk membiayai anak bungsunya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang ada di Palangkaraya.

“Waktu itu sekitar tahun 1999, tabungan ya lumayan. Tapi karena si bungsu mau, saat kami tawari untuk kuliah, ya kami tunda daftar hajinya. Kami gunakan uang tabungan itu untuk membiayai kuliahnya saja,” ucapnya.

Setelah tabungan hajinya terpakai, Ahmad dan istri kembali mulai menabung dari nol. Keduanya tetap semangat bekerja untuk membiayai kebutuhan harian, membiayai kuliah anaknya dan juga menyisihkan untuk tabungan haji.

Sekitar 2004, anak bungsunya ini berhasil menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi dan bekerja di salah satu perusahaan swasta di Palangkaraya.

Pada 2008, anaknya berhasil lulus mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di salah satu instansi.

Ahmad dan istri dikaruniai empat orang anak, dua diantaranya berhasil menyandang status sebagai abdi negara.

“Alhamdulillah sekitar awal 2018, saya bersama istri sudah menunaikan ibadah umrah. Anak saya yang pertama yang membantu membiayainya. Kemudian sepulang umrah, anak bungsu saya juga mendaftarkan saya dan istri untuk ibadah haji,” ucap Ahmad dan istri yang saat ini sudah berada di Madinah.

Setelah menunggu sekitar enam tahun, akhirnya Ahmad Subiyanto masuk dalam daftar prioritas jamaah haji lanjut usia (lansia) yang berhak melakukan pelunasan tahap pertama di 2024. Kemudian pada pelunasan tahap kedua sang istri masuk dalam daftar jamaah yang berhak melunasi Bipih 2024.

[Ln]

Tags: Penjual Pisang ini Kumpulkan Dana Naik Haji Sejak 1986Sempat Tertunda untuk Biaya Anak Sekolah
Previous Post

5 Latihan Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Next Post

Negara-negara Uni Eropa Mengumumkan Pengakuan Formal Atas Negara Palestina

Next Post
Negara-negara Uni Eropa Mengumumkan Pengakuan Formal Atas Negara Palestina

Negara-negara Uni Eropa Mengumumkan Pengakuan Formal Atas Negara Palestina

Resep Ayam China ala Mam Fifi

Resep Ayam China ala Mam Fifi

Tips Manajemen Waktu yang Efektif untuk Ibu Bekerja dan Mengurus Anak

Tips Manajemen Waktu yang Efektif untuk Ibu Bekerja dan Mengurus Anak

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga