BAPAK H. Hariyanto, salah satu jamaah haji asal Blitar yang menuturkan dengan penuh semangat kisah keajaiban air Zam-zam yang dialaminya dalan hidupnya ketika menunaikan rukun Islam ke-5 tahun 2006/2007 1427 H.
Sebelum berangkat ke tanah suci, beliau menderita sakit kencing batu atau batu ginjal.
berbagai upaya medis telah dilakukan dan sehari-hari harus mengkonsumsi obat yang diresepkan dokter dan itu berjalan cukup lama.
Beliau menuturkan bahwa ketika kambuh sakit yang luar biasa dirasakannya. Pada saat beliau menunaikan ibadah haji tahun 1427 H.
Kendala utama yang masih dirasakan adalah penyakit tadi sehingga dengan semangat yang luar biasa rasa sakit itu terkalahkan oleh kenikmatan bisa menjalankan rukun Islam ke-5 di tanah suci.
Aktivitas ibadah harian di Masjidil Haram beliau jalankan dengan iringan rasa sakit yang dideritanya dan untuk itu beliau tetap mengkonsumsi obat agar tidak mengganggu kenikmatan beribadah.
Sampai suatu ketika tepatnya ketika hendak pulang dari Masjidil Haram menuju pemondokan di sektor IV Jarwar Taisir, beliau mulai merasakan sakitnya kambuh.
Permasalahan mulai muncul ketika obat yang dibawa dari tanah air sudah habis. Padahal menurutnya obat itu sudah dipersiapkan cukup selama berada di tanah suci.
Dengan tertatih pulang ke pemondokan menggunakan taxi, padahal biasanya pulang dengan jalan kaki sejauh 1,5 km dari Masjidil Haram.
Sesampainya di pemondokan segera ditangani oleh dokter kloter dan perawat medis. Parahnya saat itu obat untuk kencing batu di simpanan kloter tidak tersedia.
Sehingga dokter membuat resep dengan merujuk apotik sekitar sektor Jarwal. Ketua Regu dan sejumlah teman segera mencari obat yang diresepkan.
Sementara Bapak H. Hariyanto sudah merintih menahan rasa sakit, hingga beliau mengeluarkan air seni bercampur darah yang sangat banyak.
Kepanikan terjadi, smeentara Ketua regu dan KBIH telah kembali dari apotek dengan tangan kosong. Beberapa apotek telah dimasuki, tetapi obat yang dicari tidak ada.
Segala upaya telah dilakukan akhirnya dalam keadaan kepasrahan dan keikhlasan yang memuncak beliau meminum lebih dari 3 liter air zam-zam yang dibawa dari Masjidil Haram.
Dengan berdoa sekuatnya, zam-zam diminum sampai beliau tidak mampu meminumnya lagi. Setelah itu merebahkan diri diatas pembaringan sambil terus berdoa dan menahan sakit karena keluarnya darah bercampur air seni.
Keajaiban Air Zam-Zam dapat Menyembuhkan Kencing Batu
Baca juga: Laznas BMH Buka Program Tabungan Qurban Berhadiah Umroh
Selang 30 menit lebih, beliau meminta agar diantar ke kamar kecil karena merasakan ingin buang air kecil. Dengan tertatih dan menahan rasa sakit, menuju ke kamar kecil yang terletak di ujung kamar.
Beliau menuturkan ketika mengeluarkan air seni tiba-tiba terdengar suara DUAKGGGG keras sekali menghantam dinding kamar mandi.
Setengah tidak percaya dicarinya apa yang terlempar dari suara yang timbul tadi, lalu terdengar suara berteriak dari dalam kamar kecil itu kalimat Subhanallah.
Kami yang ada di luar merasa bingung dan ikut kaget, ternyata Pak Hariyanto keluar dari kamar kecil dengan air mata berlinang dan senyum kebahagaiaan sementara tangan kanannya sambil menggenggam batu sebesar jempol kaki orang dewasa.
“Subhanallah Allahu Akbar,” berkali-kali beliau meneriakan kalimat toyyibah sambil menunjukkan batu yang telah bertahun-tahun bersarang di dalam ginjal beliau.
Di dalam kamar beliau langsung sujud syukur atas keajaiban yang telah dialaminya. Semua yang ada di dalam kamar melongo, takjub, merinding dan tidak mampu berkata apa-apa kecuali kalimat-kalimat toyyibah.
Keajaiban dari Allah SWT saat itu pula hilang semua rasa sakit yang dideritanya, yang membuat takjub saat batu itu terlempar sama sekali tidak terasa sakit.
Subhanallah, benar apa yang disampaikan Baginda Rasulullah SAW bahwa zam-zam itu adalah obat yang sesuai dengan apa yang diminta oleh peminumnya.