JABAL Tsur merupakan sebuah gunung yang pernah dijadikan tempat bersembunyi oleh Rasulullah bersama dengan Abu Bakar ketika melaksanakan hijrah. Gunung ini terletak sejauh kurang lebih 7 km di sebelah selatan Masjidil Haram.
Dikutip dari buku Haji dan Umroh yang Nikmat, karya Trinil Susilawati gunung ini memiliki nilai yang sangat penting dalam sejarah Islam.
Baca juga: Shafa dan Marwah Diabadikan dalam Al Quran sebagai Syiar Allah
Jabal Tsur, Jadi Tempat Bersembunyi Rasulullah Bersama Abu Bakar
Dalam satu riwayat ditegaskan bahwa setelah Rasulullah selamat dari kepungan kafir Quraisy yang menggebu-gebu untuk melukai dan membinasakannya.
Kemudian, dengan diam-diam Rasulullah keluar dari rumahnya menuju rumah Abu Bakar atas bimbingan wahyu, lalu keduanya pergi meninggalkan Makkah menuju arah selatan untuk mengelabui kejaran kafir Quraisy yang membabi buta.
Keduanya singgah di sebuah gua yang ada di puncak gunung Tsur ini dalam beberapa hari, setelah keadaannya aman atas indormasi Asma binti Abu Bakar.
Barulah keduanya keluar untuk melakukan perjalanan menuju kota Madinah yang berjarak kurang lebih 490 km.
Diantara kadir Quraisy yang mengejar kepergian Radulullah, ada juga yang sampai ke mulut gua Tsur ini, namun diantara mereka tidak ada yang masuk karena mulut gua tersebut ditutup rapat oleh sarang laba-laba.
Selain itu juga, di depan pintu gua terdapat burung-burung merpati yang sedang mengerami telurnya.
Melihat keadaan ini, maka mereka menarik kesimpulan bahwa tidak mungkin Rasulullah bersembunyi dalam gua itu.
Sewaktu orang kafir Quraisy berada di mulut gua, Abu Bakar Shiddiq menggigil penuh cemas dan rasa takut yang sangat mencekam.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kemudian, seketika itu pula turun waktu kepada Rasulullah pada surat At-Taubah (9): 40 yang berbunyi:
“Jikalau kamu tidak menolongnya maka sesungguhnya Allah telah menolongnya ketika orang-orang kafir mengeluarkannya sedang dia adalah salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya: ‘Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita’.
“Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang renah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”, Lanjutnya. [Din]