BEBERAPA hal yang perlu diperhatikan bagi jemaah perempuan, berdasarkan buku Haji dan Umroh Yang Nikmat, karya Trinil Susilawati.
Tidak banyak bicara
Orang yang banyak bicara, maka banyak salah bicara juga jadi usahakan hanya bicara yang penting-penting saja. Terlebih saat di dalam Masjid, lebih baik disetiap ucapan adalah doa dan dzikir.
Apabila ada sesuatu yang tidak berkenan, maka itu memang kehendak Allah untuk menguji kesabaran kita karena sesuatu yang terjadi itu pasti karena izin Allah, sehingga kita harus ikhlas menerimanya.
Sering kali tanpa disadari kita bicara atau berkomentar terhadap apa yang kita lihat, dengar, rasakan, maka gantilah komentar itu dengan Subhanallah bila melihat hal yang indah.
Jika melihat hal yang jelek katakanlah Innalillahi Wa Innalilahi Rojiun, sedangkan setiap saat perlu berdzikir atau membaca istighfar, sehingga yang terucap dari mulut kita adalah kata-kata yang indah.
Perbanyak baca Al-Qur’an dan berdzikir
Sebelum berangkat haji atau umroh sebaiknya kita memperbaiki bacaan Al-Qur’an dan membiasakan untuk membaca Al-Qur’an secara istikomah. Sehingga saat kita berhaji atau umroh dapat mengisi waktu kita dengan membaza A-Qur’an sebanyak-banyaknya.
Berdzikir dilakukan setiap saat atau setiap tarikan nafas, sehingga dengan berdzikir setiap saat maka kita dapat mengendalikam untuk berbicara yang tidak perlu, membiasakan untuk berdzikir ini juga perlu dilatih sebelum berangkat haji atau umroh.
Shalat sunnah sebanyak-banyaknya
Shalat memang sudah biasa kita lakukan, tetapi shalat khusyuk sulit sekali kita lakukan kalau tidak kita latih secara terus-menerus. Kekhusyukan shalat tidak bisa kita dapatkan tanpa adanya upaya yang terus-menerus agar shalat kita menjadi khusyuk.
Selain shalat wajib yang 5 waktu, terdapat banyak shalat sunnah, seperti berikut ini: shalat rawatip; shalat dhuha; shalat istikharoh; Shalat tahajud; shalat hajat.
Baca juga: Keutamaan dan Pahala Ibadah Umroh
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Bagi Jemaah Umroh Perempuan
Cara berpakaian
Pada saat musim haji, banyak sekali jemaah dan juga tenaga kerja yang berasal dari luar Mekkah. Pada saat musim haji, sehinga tidak semua dapat menahan pandangannya.
Maka dari itu, sebaiknya pakaian yang kita kenakan selain harus menutup aurat, tidak ketat dan menutup. Pergi ke masjid hendaknya menggunakan pakaian. Selain itu juga tidak memakai make up yang mencolok atau sebaiknya tidak menggunakan make up selain pelembab dan bedak tabur tanpa parfum pada saat menggunakan baju ihram.
Godaan berbelanja
Salah satu kesenangan perempuan yang sulit untuk dihindari adalah berbenja, sedangkan di Makkah atau madinah, didekat masjid dikelilingi oleh pertokoan.
Godaan berbelanja semakin besar saat kita sudah berada di Maktab, karena melihat jemaah lain yang pulang dari Masjidil Haram dengan membawa belanjaan yang bermacam-macam dan oleh karena disana kita tidak banyak kegiatan selain beribadah.
Jaga keamanan diri sendiri
Disana banyak cerita tentang perkosaan atau penculikan saat musim haji, hal ini perlu diingat bahwa yang datang saat musim haji bukan hanya jemaah haji, tetapi banyak pendatang dari negara tetangga yang bekerja di Mekkah dan Madinah selama musim haji.
Perbanyak berbuat baik
Karena Mekkah adalah kota suci, maka kita dilarang untuk berbicara keras, kotor, bergibah atau bergosip dan lainnya. Berbicara di dalam hati saja sebaiknya segera dihilangkan, sehingga tidak keluar dari mulut kita.
Perbanyaklah di masjid
Berhubung tujuan utama kita adalah beribadah, maka sudah selayaknya kita memperbanyak ibadah di dalam Masjidil Haram maupun Masjidil Nabawi.
Itulah ringkasan mengenai hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan bagi jemaah perempuan untuk melaksanakan haji dan umroh. [Din]