BAYI memiliki waktu tertentu untuk menerima stimulasi yang diberikan orangtunya, ada waktu yang tepat ada yang tidak.
Ia akan memberi orangtuanya rambu-rambu sepanjang waktu, sehingga orangtua juga perlu melihat dan mencermatinya dengan baik.
Khususnya untuk bayi yang baru lahir, banyak hal bisa sangat merangsang perkembangannya, seperti pemandangan, suara, dan tekstur benda dan lain sebagainya.
Baca Juga: Hemangioma Stroberi Pada Newborn, Ketahui Penyebabnya
Waktu yang Tepat dan Tidak untuk Memberi Newborn Stimulasi
Bayi hanya butuh beberapa stimulasi untuk perkembangannya, terlalu banyak dapat membebani otaknya yang sedang tumbuh dan membuatnya cepat rewel.
Cara orangtua mengetahui seberapa banyak stimulasi yang dibutuhkan bayi adalah tanggap dengan rambu-rambu yang diisyaratkan kepadanya. Rambu-rambu tersebut terdiri dari tiga warna:
Lampu hijau: bayi terjaga, siaga, dan siap berinteraksi.
Lampu kuning: bayi menunjukkan tanda-tanda sangat bersemangat dan perlu istirahat.
Lampu merah: bayi menunjukkan tanda-tanda merasa kewalahan.
Dengan memahami rambu-rambu ini, dapat membantu orangtua memaksimalkan kesempatan untuk memberikan mereka kenyamanan, membangun kedekatan dengannya serta mengajarkan mereka suatu hal.
Memahami rambu apa yang diberikan oleh si kecil di awal-awal kelahirannya mungkin terasa sulit, karena refleks dasar bayi terbatas pada menangis dan terkejut.
Tetapi orangtua harus bisa menjadi seperti seorang detektif untuk bisa membaca rambu-rambu bayi. Seiring berjalannya waktu rambu-rambu ini akan dipahami lebih baik oleh orangtua.
Berikut adalah beberapa tip cara mengenali lampu hijau, membaca lampu kuning sebelum berubah menjadi merah pada beberapa bulan pertama si kecil:
Lampu Hijau
Mata yang terbuka lebar dan gerak tubuh yang tenang menandakan bahwa si kecil siap menerima apa yang orangtua tawarkan.
Bayi yang memiliki jam istirahat yang teratur, ia siap menerima stimulasi dari orangtuanya dengan baik.
Orangtua harus selalu berada di dekatnya serta mendekapnya dengan erat untuk mengurangi keterkejutan yang cenderung bayi baru lahir rasakan.
Mendengarkan musik yang lembut atau lantunan ayat-ayat al-Quran dengan volume ringan bisa menenangkan si kecil.
Lampu Kuning
Bayi seperti memandang sesuatu yang jauh dari Bunda atau Ayah saat mendekatkan wajah dihadapannya. Ia terkadang justru melihat ke bawah atau ke samping, ini tanda bahwa ia butuh istirahat, baik saat bermain maupun menyusui.
Bayi mungkin juga akan terlihat seperti mengerutkan kening atau cemberut atau bahkan terlihat sedikit khawatir.
Lampu Merah
Biasanya, bayi memberi sinyal pada tubuh atau wajah dengan jelas.
Ia cenderung memutar dan menahan kepalanya dengan kuat atau melengkungkan punggungnya sebagai tanda bahwa ia meminta Bunda untuk berhenti.
Mendorongnya untuk terus berinteraksi hanya akan membuatnya semakin kesal.
Ia juga akan menggunakan tangan untuk menutupi matanya atau menggosoknya. Ini menjadi indikator bahwa bayi sudah cukup kenyang. Jangan menganggap ini sebagai penolakan, ini tanda bahwa dia perlu istirahat.
Penelitian otak terbaru menunjukkan bahwa bayi belajar saat bangun, istirahat dan bahkan tidur. Neuron mereka sibuk menyerap apa yang ditawarkan dunia.
Bayi membutuhkan latihan untuk menyesuaikan diri dengan rangsangan. Jadi cobalah untuk tidak merasa bahwa suatu kegiatan gagal jika bayi akhirnya rewel atau menangis. [Ln]