Para ahli tidak setuju secara pasti tentang apa yang menyebabkan cegukan, meskipun tampaknya ada lebih dari satu penyebab cegukan pada bayi, sebagaimana dilansir dari Very Well Family. Cegukan adalah refleks, mirip dengan batuk atau bersin, sesuatu yang dilakukan tubuh tanpa dipikirkan. Bayi dilahirkan dengan banyak refleks, termasuk refleks mengisap, refleks rooting, dan refleks kaget.
Sebagian besar kasus cegukan pada orang dewasa disebabkan oleh minum sesuatu terlalu cepat, gangguan pencernaan, makan terlalu banyak, menelan udara saat makan, minum minuman berkarbonasi, stres emosional, atau bahkan perubahan tekanan udara.
Cegukan pada bayi memiliki penyebab yang sama, meskipun bayi jelas tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang sama dengan orang dewasa.
Baca Juga: Bayi Sering Cegukan Itu Biasa
Berikut adalah beberapa penyebab cegukan pada bayi yang paling umum:
Makan Terlalu Cepat
Sama seperti orang dewasa makan terlalu cepat dapat menyebabkan cegukan, hal yang sama dapat terjadi pada bayi. Ini dapat terjadi jika Bunda menggunakan dot susu aliran cepat pada botol bayi, atau jika Bunda menghadapi pelepasan yang kuat saat menyusui.
Bayi yang memulai makan makanan padat dapat mengalami cegukan jika diberi makan terlalu banyak sekaligus atau diberi makanan yang terlalu besar untuk ditangani sistem pencernaannya.
Perlu Bersendawa
Seorang dokter, Daniel Howes, telah mengusulkan bahwa cegukan adalah cara bayi membersihkan udara berlebih dari perut mereka atau bersendawa. Terkadang cegukan tidak berhasil dan bayi mungkin perlu sedikit bantuan untuk mengeluarkan udara yang berlebih itu. .
Menelan Udara
Menelan udara berlebih dapat menyebabkan cegukan. Hal ini dapat terjadi selama menyusui, misalnya, saat bayi mengisap dot botol tanpa susu di dalamnya, atau jika pelekatan Bunda selama menyusui tidak dalam atau cukup aman.
Pelekatan payudara yang kurang ideal menyebabkan mulut bayi terus terlepas dari payudara saat menyusui atau mulut bayi menempel di ujung puting daripada di areola.
Itulah tiga penyebab cegukan pada bayi. Semoga Bunda bisa mengatasinya ya. [Ln]