CUP feeding merupakan salah satu metode alternatif pemberian ASI menggunakan cangkir ketika Bunda dan si kecil mengalami beberapa kondisi tertentu seperti, bayi prematur yang belum bisa menyusu, bayi tidak dapat menyusu pada payudara, atau Bunda perlu dipisahkan dari si kecil untuk waktu yang singkat dan beragam kondisi lainnya.
Jika Bunda dan si kecil dapat bersama-sama dan bayi dapat menyusu dengan baik, maka metode alternatif pemberian ASI ini sebaiknya tidak digunakan.
Memberi makan melalui cangkir bukanlah teknik baru. Ini telah digunakan di seluruh dunia selama berabad-abad, dan dianggap sebagai cara yang aman untuk memberi makan bayi kecil, bahkan ketika mereka lahir prematur.
Selain itu cup feeding juga dapat menghindari si kecil dari bingung puting.
Baca Juga: Minum Obat dan Suplemen Bersamaan, Ini dia Penjelasan Pakar Farmasi
Metode Alternatif Pemberian ASI Menggunakan Cangkir
Dikutip dari Hai Bunda, perawat anak bersertifikat Donna Murray, RN, BSN, mengatakan bahwa cup feeder bisa mencegah ketergantungan anak dengan botol atau dot. Selain itu, cara ini dapat membantu anak menjadi mandiri
“Cara ini memudahkan transisi dari menyusui untuk minum sendiri,” kata Murray, dilansir Very Well Family.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pemberian susu dengan cangkir lebih baik dibandingkan menggunakan botol susu atau dot. Menurut Sri Sunarti S.K.M., M.Si dalam buku Panduan Menyusui Praktis dan Lengkap, saat menggunakan cangkir, Bunda dapat berinteraksi langsung dengan buah hati.
Selain itu, cangkir lebih higienis dibandingkan botol susu atau dot. Kelebihan lainnya yakni bayi dapat mengontrol asupannya dari cangkir.
“Kelebihan pemberian ASI menggunakan cangkir adalah lebih mudah dibersihkan, sehingga kemungkinan pencemarannya lebih kecil. Selain itu tidak mengganggu pelekatan pada payudara ibu karena bayi dapat mengontrol asupannya bila minum dengan cangkir,” ujar Sri Sunarti.
Cara penyajian ASI perah di cangkir juga mudah lho. Bunda dapat menaruh ASI perah di cangkir atau gelas ya. Kemudian, letakkan cangkir tersebut di dalam panci yang berisi air panas atau mendidih.
“ASI akan menjadi hangat tanpa harus dipanaskan di atas api,” kata Sri Sunarti.
[Ln]