Balita memiliki pola makan yang tidak bisa diprediksi. Terkadang dia lahap dengan makanannya dan terkadang dia enggan untuk menyantap sesuap makanan saja.
Sehingga tak jarang orang tua akan khawatir dengan kecukupan gizinya. Maka Bunda harus memastikan apakah si kecil cukup makan atau tidak?
Dilansir dari Baby Sparks, Balita harus makan antara seperempat hingga setengan porsi orang dewasa setiap kali makan.
Dan beberapa tanda dia kekurang gizi di antaranya adalah penurunan berat badan, kelelahan dan sembelit terus menerus.
Untuk membantu Bunda memahami apakah si kecil cukup makan, mari kita mulai dengan apa yang direkomendasikan para ahli nutrisi sebagai asupan harian yang sehat untuk anak usia 2-3 tahun:
3-5 ons biji-bijian
1-1,5 cangkir sayuran mentah atau dimasak
1,5 cangkir buah
2-2,5 cangkir susu
2-4 cangkir protein
Untuk memastikan bahwa porsi makanan yang dimakan si kecil cukup, Bunda bisa membiasakan diri untuk menyajikan piring dengan ukuran orang dewasa untuk si kecil.
Hal ini dapat memahamkan Bunda bahwa ukuran porsi anak adalah seperempat hingga setengah ukurang porsi orang dewasa.
Jadi, jika anak tidak menghabiskan makanan di piringnya, bukan berarti bahwa ia tidak cukup makan, ia hanya perlu beberapa penyesuaian dalam ukuran porsinya.
Baca Juga: Buku Dapat Mengembangkan Motorik Halus Si Kecil
Tanda Si Kecil Tidak Cukup Makan
Setelah Bunda memeriksa panduan nutrisi dan memeriksa kembali porsinya, cara lain untuk mengetahui apakah anak cukup makan adalah dengan beralih ke berat badannya. Jika Bunda melihat tanda-tanda ini, hubungi dokter anak atau ahli gizi anak untuk mendapatkan panduan:
Berat badan mereka tidak bertambah dan/atau berat badan mereka turun.
Rata-rata, seorang balita sepanjang usianya yang kedua tahun akan naik setidaknya 2 kilogram. Jika berat badan mereka tidak bertambah atau berat badan mereka turun, maka Bunda perlu mencari penyebabnya.
Mereka belum tumbuh lebih tinggi.
Setiap anak akan bertambah beberapa cm tinggi badan mereka dengan kecepatan yang berbeda, kekurangan gizi sering menjadi penyebab balita tidak mengikuti tingkat pertumbuhan rata-rata mereka.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mereka kekurangan energi dan motivasi.
Jika anak lebih suka tidur siang daripada salah satu kegiatan favoritnya, itu bisa menunjukkan kekurangan zat besi, yang dapat menyebabkan kelelahan dan sikap apatis yang ekstrem.
Ada kurangnya minat pada makanan favorit mereka.
Tak heran jika balita bisa menjadi picky eater. Beberapa bahkan memiliki masalah sensorik saat makan dan mencoba makanan baru.
Jika Bunda tidak berhasil menawarkan makanan atau camilan favoritnya, mungkin ada masalah dengan pola makannya, yang menyebabkan kekurangan nutrisi.
Sering sembelit.
Sembelit sering menjadi penyebab balita tidak cukup makan. Ini biasanya terjadi ketika mereka mengonsumsi terlalu banyak satu makanan atau minuman tertentu, seperti susu, dan tidak cukup serat.
Tentu saja hal ini membuat perut mereka keroncongan dan membuat mereka merasa kenyang, sehingga sembelit yang terus-menerus dapat menyebabkan penurunan nafsu makan.
Diet yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental anak. Jangan pernah ragu untuk menghubungi dokter anak jika Bunda khawatir si kecil tidak makan dengan cukup. [Ln/Sdz]