ChanelMuslim.com – Mengasuh anak di era pandemi bagi kebanyakan orang tua cukup menantang. Covid-19 ini memberi dampak negatif pada pertumbuhan anak terutama pada otak dan perilakunya.
Ancaman virus yang mengakibatkan tutupnya sekolah dan lingkungan bermain anak. Di tambah lagi seluruh anggota keluarga harus bekerja di rumah yang itu artinya rumah menjadi tempat yang sangat sibuk.
Baca Juga: Puasa sebagai Terapi Sehat saat Pandemi
Dampak Negatif Pandemi Pada Pertumbuhan Otak dan Perilaku Anak
Beberapa tahun terakhir ini, banyak penelitian yang fokus pada dampak pandemi bagai tumbuh kembang anak. beriku ini ringkasan yang dilansir dari Baby Spark:
Penting untuk diketahui bahwa tidak semua keluarga mendapatkan dampak yang signifikan terhadap pandemi. Beberapa anak mungkin telah mendapatkan perhatian yang cukup dari orang tuanya, namun sebagian anak merasa lebih baik karena memiliki waktu luang yang banyak bersama keluarganya.
Salah satu lab di Brown University melakukan penelitian yang mengeksplorasi dampak lingkuang pada otak bayi. Para peneliti melacak keterampilan motorik, visual, dan bahasa dalam pemeriksaan tujuh tahun tentang perkembangan anak usia dini. Beberapa tes yang mengukur keterampilan ini menemukan bahwa bayi yang lahir pandemi mencetak hampir dua standar deviasi lebih rendah daripada mereka yang lahir sebelumnya.
Satu lab di Brown University dapat tetap buka selama pandemi dan melanjutkan penelitian longitudinal yang mengeksplorasi dampak lingkungan pada otak bayi. Para peneliti ini melacak keterampilan motorik, visual, dan bahasa dalam tujuh tahun pemeriksaan tentang perkembangan anak usia dini.
Beberapa tes yang mengukur keterampilan ini menemukan bahwa bayi yang lahir pandemi mencetak hampir dua standar deviasi lebih rendah daripada mereka yang lahir sebelumnya..
Sean Deoni, seorang ahli biofisika medis yang memimpin penelitian, percaya bahwa kemunduran ini mungkin berasal dari kurangnya interaksi manusia dengan manusia. Selain itu, bayi dan balita tidak mendapatkan latihan motorik kasar sebanyak biasanya karena berkurangnya waktu bermain dengan teman sebaya dan taman bermainnya.
Dalam tinjauan komprehensif terhadap lebih dari 63 studi berkualitas tinggi tentang perkembangan anak, para peneliti di University of Michigan menemukan bahwa lingkungan belajar langsung anak-anak harus berubah untuk meningkatkan keamanan, dan perubahan ini tidak kondusif untuk pembelajaran dan pengembangan keterampilan sosial.
Misalnya, biasanya anak-anak diajarkan untuk berbagi, dan selama pandemi, anak-anak dihimbau untuk tidak berbagi mainan untuk mencegah penyebaran virus.
Ini juga mempersulit mereka untuk berteman dan belajar menghadapi konflik. Mereka juga menemukan bahwa pembelajaran jarak jauh merupakan tantangan bagi anak-anak, keluarga, dan guru, yang menghasilkan waktu belajar yang jauh lebih sedikit dan pengajaran dengan kualitas yang lebih rendah.
Semua ini tentu terdengar sangat mengkhawatirkan! Namun, para ahli mengatakan bahwa tidak perlu panik dan masih banyak alasan untuk optimis. Nantikan artikel selanjutnya yang membahas dampak positif pandemi pada tumbuh kembang anak. [Ln]