BUNDA dan Ayah mungkin sedang mengalami kegalauan apakah anak sudah siap masuk SD mengingat usianya masih 6,5 tahun namun ia telah lulus dari taman kanak-kanak.
Sedangkan syarat prioritas yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Makarim, yaitu usia 7 tahun.
Walau demikian, sekolah masih bisa menerima usia siswa paling rendah 6 tahun per tanggal 1 Juli pada tahun 2022 kok, Bunda.
Dalam Permendikbud pasal 4 ayat 1 berbunyi:
“Calon peserta didik baru kelas 1 SD harus memenuhi persyaratan usia 7 tahun atau paling rendah 6 tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan.”
Dikutip dari Hai Bunda, menurut psikolog anak Fabiola Priscilla, M.PSi., usia 7 tahun dikatakan siap masuk SD karena umumnya anak usia 7 tahun menunjukkan perkembangan yang matang dari aspek fisik, psikologis, kognitif, dan emosi.
Baca Juga: Hal yang Diperlukan SDM Indonesia untuk Menjadi Pribadi Berkualitas
Ciri-Ciri Anak Sudah Siap Masuk SD
Namun, lebih lanjut Fabiola mengatakan usia bukanlah patokan, Bunda. Meskipun umumnya usia 7 tahun dikatakan siap, Ayah dan Bunda tetap perlu memperhatikan kemampuan, kematangan, dan kesiapan anak sebelum memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SD.
Bagaimana dengan anak yang masih berusia 6,5 tahun? Sebaiknya tunda dahulu atau langsung masuk SD? Soal ini, Bunda bisa lihat dari aspek psikologis anak tentang kesiapan mereka untuk masuk sekolah dasar.
“Jika anak di bawah 7 tahun ada baiknya Ayah Bunda berdiskusi dengan profesional (psikolog) untuk memahami kesiapan anak mengikuti SD,” ungkap Psikolog Fabiola.
PERTIMBANGAN ASPEK PSIKOLOGIS ANAK 6,5 TAHUN
Menurut Fabiola, ada beberapa ciri anak yang sudah siap memasuki SD, antara lain mampu mengendalikan gerak motorik, baik motorik kasar (berlari, melompat, dan sebagainya) maupun motorik halus (meronce, menggambar, melipat, dan sebagainya).
Anak yang siap SD juga memiliki sikap kerja yang memadai, seperti daya tahan untuk menuntaskan tugas, kemampuan berkonsentrasi, tidak mudah menyerah dan memiliki motivasi untuk belajar hal hal yang baru.
Anak juga mampu membedakan waktu belajar atau waktu bermain sehingga tidak perlu dipaksa untuk menyelesaikan tugas dari sekolah.
Dari sisi emosi, anak yang siap untuk masuk SD tidak lagi tergantung dengan orang tuanya, Bunda. Mereka mampu mengerjakan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari, seperti makan, mandi, buang air besar, buang air kecil, dan sebagainya.
“Selain itu, anak yang siap masuk SD luwes dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan maupun orang yang baru baginya. Anak dapat menjalin interaksi dan komunikasi dengan baik, mampu berbagi dan bekerjasama serta dapat mengendalikan emosi ketika dihadapkan pada situasi yang tidak sesuai dengan keinginannya,” tutur psikolog yang berpraktik di LPTUI Depok & Fabiola Consulting ini
Fabiola menekankan lagi kalau terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan Ayah dan Bunda bagi anak sebelum memasuki SD, antara lain Aspek Fisik dan Motorik, Aspek Bahasa, Aspek Kognitif, Aspek kematangan Emosi, dan Aspek Sosial.
Jadi apakah anak usia 6,5 tahun boleh saja masuk SD? Sekali lagi karena usia bukan satu satunya patokan dalam memasukkan anak ke SD, ada baiknya orang tua berkonsultasi ke profesional (psikolog) agar mendapatkan gambaran yang utuh mengenai berbagai aspek yang perlu dikuasai anak, sehingga anak dapat dikatakan matang dan siap untuk memasuki SD, Bunda. [Ln]