PADA sebelumnya telah membahas mengenai tips merawat tanaman hias dalam ruangan meliputi penyiraman, cahaya, dan suhu.
Kali ini akan dibahas lebih lanjut meliputi tanah, kelembaban, pupuk, jenis dan ukuran pot.
Tanah
Tanaman hias umumnya ditanam pada media tanam berupa kompos.
Media tanam yang baik menyediakan tanaman dengan nutrisi, drainase yang memadai, dan aerasi yang tepat.
Kompos kaya nutrisi biasanya dapat dibeli di mana pun tanaman pot dijual.
Jika tanah alami yang akan digunakan, terlebih dahulu harus disterilkan menempatkan tanah di oven pada 90°C selama paling sedikit 30 menit.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ini akan memastikan bahwa tanah tidak mengandung bakteri berbahaya.
Tanah gambut digunakan untuk meningkatkan aerasi dan membuat tanah keras lebih menyerap.
Vermiculite dan bantuan perlite dalam drainase dalam campuran tanah.
Perlite dianjurkan selama vermikulit karena tidak rusak dengan mudah.
Pasir kasar atau kerikil dapat digunakan sebagai pengganti mekanisme drainase jika diperlukan.
Ketiga bahan dapat dicampur dalma berbagai rasio untuk berbagai jenis tanah pot.
Untuk tanaman yang memerlukan drainase cepat, seperti kaktus, media yang banyak dipakai adalah pasir kasar.
Untuk tanaman yang memerlukan banyak air, gunakan sabut.
Baca juga: Tips Merawat Tanaman Hias Dalam Ruangan (1)
Tips Merawat Tanaman Hias Dalam Ruangan (2)
Kelembaban
Kebanyakan tanaman berkembang pada kelembaban sekitar 80% sedangkan kebanyakan rumah biasanya memiliki kelembaban sekitar 20% hingga 60%.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kelembaban di lingkungan sekitar tanaman hias.
Yang paling populer adalah dengan metode percikan air dan nampan kerikil, yaitu nampan dangkal ditutupi dengan batu kerikil dan diisi dengan air untuk meningkatkan kelembaban.
Metode lain untuk meningkatkan kelembaban adalah dengan pengelompokan tanaman dan tidak menempatkan tanaman di daerah berangin.
Pupuk
Menambahkan pupuk buatan dapat memberikan nutrisi.
Namun, menambahkan pupuk dapat berbahaya bagi tanaman. Karena itu, pertimbangan cermat harus dilakukan sebelum pemupukan.
Jika tanaman telah dalam campuran pot yang sama selama satu tahun atau lebih dan tidak lagi berkembang, maka mungkin calon pengganti gizi dilakukan dengan menggunakan pupuk lengkap pada setengah dari laju pengenceran label dianjurkan.
Pupuk biasanya ditandai dengan jumlah yang 20-20-20.
Angka-angka ini menunjukkan persantase nitrogen, fosfor, dan kalium masing-masing.
Tiga elemen ini dibutuhkan dalam jumlah yang paling banyak untuk pertumbuhan tanaman.
Nitrogen sangat penting untuk pertumbuhan berdaun.
Fosfor sangat penting untuk tanaman berbunga atau berbuah.
Kalium adalah penting untuk akar yang kuat dan serapan hara meningkat.
Jenis dan Ukuran Pot
Ukuran pot yang tepat merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan.
Sebuah pot yang terlalu besar akan menyebabkan penyakit akar karena kelebihan air ditahan di dalam tanah, sedangkan pot yang terlalu kecil akan membatasi pertumbuhan sebuah tanaman.
Umumnya, tanaman bisa ditinggal di pot yang sama selama dua tahun atau lebih.
Pot mempunyai dua jenis, yaitu berpori dan tidak berpori.
Pot berpori biasanya dari tanah liat dan sangat dianjurkan karena memberikan aerasi yang lebih baik sebagai udara melewati lateral melalui sisi panci.
Pot tidak berpori seperti kaca atau plastik cenderung menahan kelembaban lebih lama dan membatasi aliran udara.
Fitur lain yang dibutuhkan adalah lubang drainase.
Biasanya pot datang dengan lubang-lubang di bagian bawah untuk memungkinkan kelebihan air mengalir keluar dari tanah yang membantu untuk mencegah akar membusuk.
Sumber: Do It Yourself Rumah Bersih dan Sehat – Ira Tri Onggo
[Sdz]