ADA sebuah tips membuat daftar kerja untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Tips ini cocok untuk para ibu sering merasa waktu 24 jam terasa kurang.
Meski sudah bangun pagi-pagi, namun tetap saja rasanya pekerjaan tidak selesai dan bahkan hampir tidak ada waktu untuk beristirahat sejenak. Bahkan saat hendak tidur pun sering terbayang pekerjaan-pekerjaan yang belum diselesaikan.
Baca Juga: Dzikir saat Lelah Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga
Tips Membuat Daftar Kerja untuk Menyelesaikan Pekerjaan Rumah
Seorang ibu rumah tangga atau istilah kerennya fully mother and housewife nampaknya pekerjaannya lebih ringan dibanding dengan para ibu yang juga harus bekerja.
Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, para ibu yang tidak bekerja dan tidak memiliki asisten harus melakukan semua pekerjaan rumah sendiri, membersihkan rumah, memasak, mengasuh anak-anak atau mengantar jemputnya ke sekolah, mencuci dan menyetrika.
Karena begitu banyaknya pekerjaan, seorang ibu bahkan sering termenung, bingung sendiri harus memulai pekerjaan dari mana, dan kapan pekerjaan demi pekerjaan ini akan berakhir. Pagi hari adalah saat-saat yang begitu sibuk.
Bangun tidur harus menyiapkan anak-anak ke sekolah, menyiapkan sarapan keluarga, atau harus menenangkan si kecil yang rewel di pagi hari.
Dari pada bingung-bingung, akan lebih baik jika para ibu mempunyai “daftar kerja” sehari-hari. Daftar ini disiapkan sesaat sebelum tidur. Ada beberapa ibu yang membuat list atau daftar hanya dalam pikiran saja, tetapi pikiran kita terbatas dan menuliskannya akan membuat kita termotivasi mengerjakannya ketika melihat list tersebut.
Berikut tips membuat daftar kerja seperti dikutip dari this is gender.
Tips menyiapkan daftar pekerjaan harian:
1. Sebelum tidur, sediakan waktu sebentar saja, bisa 10 – 15 menit untuk merenungkan apa saja yang sudah dikerjakan hari ini. Setelah itu evaluasi, pekerjaan apa saja yang masih belum dikerjakan.
Jika sudah evaluasi, saatnya kita menuliskan daftar pekerjaan.
2. Daftar pekerjaan hendaknya diletakkan di tempat yang sering terlihat. Misalnya di tempel di pintu kulkas, di lemari makan, atau di cermin.
Daftar pekerjaan ini bisa ditulis menarik, misalnya menggunakan spidol warna warni, atau bisa juga menggunakan checkboard.
3. Menulis daftar pekerjaan, lebih baik jika lebih detail. Misalnya, untuk memasak. Apa saja masakan hari ini, berapa jenis masakan, apa saja bahan-bahan yang dibutuhkan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berbelanja bahan makanan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memasak, dan lain-lain.
Dengan detailnya daftar pekerjaan, dapat menghemat waktu, serta kita dapat lebih cepat melanjutkan ke pekerjaan berikutnya.
4. Konsistensi sangatlah di butuhkan dalam mewujudkan pekerjaan yang rapi dan terkelola dengan baik. Karena itu, setelah selesai shalat subuh, baiknya langsung melihat apa saja daftar pekerjaan hari ini.
5. Menunda apa yang sudah di tuliskan dalam daftar juga harus dihindari. Karena dengan menunda pekerjaan, maka pekerjaan-pekerjaan berikutnya tidak akan selesai. Hal ini justru akan membuat kita stres memikirkan pekerjaan yang tak kunjung habis.
6. Bagi yang belum terbiasa dengan daftar pekerjaan, ada baiknya jika kita tidak menuliskan waktu pekerjaan, cukup perkiraan waktu yang dibutuhkan saja. Misalnya, memasak butuh waktu satu jam, membereskan pakaian setengah jam, mengantar anak ke sekolah lima belas menit, begitu seterusnya.
7. Jangan lupa untuk memasukkan waktu “me time” atau waktu istirahat. Bisa dilakukan di sela-sela pekerjaan kita. Perkirakan juga waktu yang dibutuhkan untuk istirahat berapa lama.
Selain tidur, istirahat atau “me time” dapat diartikan juga, melakukan hal-hal yang menjadi hobi, atau penghilang penat. Misalnya membaca buku, menyulam, menulis, dan lain-lain.
8. Jika ada pekerjaan yang tertunda atau tidak dikerjakan, jangan menyalahkan orang lain, anak dan suami misalnya. Kita yang harus evaluasi. Di manakah letak kegagalannya, mengapa sampai tidak dikerjakan, langkah selanjutnya bagaimana, dan seterusnya.
Ini juga membuat kita tidak berburuk sangka pada orang lain dan membuat kita sering bermuhasabah.
9. Jika sudah terbiasa dengan pekerjaan yang terdaftar, ada baiknya kita tingkatkan lagi dengan menetapkan target untuk setiap pekerjaan yang telah kita susun.
Misalnya, target memasak setengah jam saja, target merapikan pakaian sepuluh menit saja, dan seterusnya.
Sekilas, tampaknya hal ini mengada-ada, namun jika kita praktikkan dengan baik, Insya Allah akan sangat membantu pekerjaan kita sebagai seorang ibu. [Cms]