ChanelMuslim.com – Tiga kontribusi untuk lingkungan lebih baik, dapat dilakukan oleh anak muda, yaitu memulainya dari diri sendiri terlebih dahulu. Menurut Anggota DPRD Kota Bekasi Adhika Dirgantara, melatih mindset, tekun, dan menyesuaikan diri adalah 3 modal dasar yang harus dimiliki anak muda.
Saat mengisi acara webinar dengan tema “Anak Muda Berani Bikin Perubahan” yang diselenggarakan oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) pada hari Sabtu, (13/03/2021), Adhika mengatakan pentingnya berkontribusi melakukan perubahan dimulai dari hal kecil minimal berkontribusi pada diri sendiri, untuk kemudian tumbuh dan mengajak orang lain.
Baca Juga: Pentingnya Peran dan Kontribusi Akademisi dan Ahli Ekonomi Islam
Kontribusi Lingkungan Dimulai dari Ubah Mindset
“Pertama, anak muda harus terbiasa dengan mindset bahwa hidup ini kaptennya adalah diri kita sendiri, kita jangan terbiasa memiliki mindset sebagai korban,” kata Adhika.
Dia mengumpamakan bahwa anak muda yang memiliki mindset korban akan selalu menyalahkan keadaan.
“Kita jualan hari itu sepi dan kebetulan hujan, dia mengatakan hari itu jualan sepi karena hujan. Mindset seperti ini terjadi pada orang yang memiliki mindset korban. Karena, kalau ada apa-apa itu yang paling pertama disalahkan adalah keadaan,” kata Pembina Yayasan Bangkit Pemuda Mulya itu.
Padahal, hal pertama yang harus dilakukan jika ingin berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang baik adalah mengoreksi diri kita sendiri.
” Yang paling pertama dikoreksi adalah diri kita sendiri, bukan berarti salah kita, tapi pada porsinya bahwa seluruh kehidupan sesungguhnya itu adalah pilihan kita sendiri,” katanya.
Mindset adalah salah satu dari sekian banyak hal yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Ketika sudah terbiasa melatih mindset baik, apapun yang terjadi tidak sesuai dengan harapan itu menjadi sebuah tantangan.
“Apa yang saya lakukan? Mengapa harapan itu tidak sesuai. Maka di sini kita mengoreksi diri, berpikir lagi ke depannya harus ngapain,” ungkapnya.
Baca Juga: Zero Waste Bukan Sekadar Kampanye Lingkungan
Bangun Lingkungan Baik dengan Motivasi Diri
Kemudian, bertanya dalam situasi yang tepat dan pertanyaan yang tepat. Adhika menjelaskan bahwa riset penelitian psikologi mengatakan ketika seseorang ditanya dengan kalimat “kenapa”, secara otomatis, otak akan memproses mencari alasan pembenaran terhadap apa yang dilakukannya.
Kapan kita bicara dengan kalimat why “kenapa”, kata Andhika. Kalimat “kenapa” penting digunakan berkaitan dengan alasan.
“Kalimat “kenapa” digunakan dalam misi yang mulia. Misal, kenapa saya harus sukses? Maka kita harus menemukan alasan yang kuat, sehingga alasan itu menjadi bahan bakar untuk kita tidak pernah berhenti,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa why itu digunakan untuk mendorong mencari alasan yang kuat. Sedangkan kata how itu lebih mendorong kita untuk mencari solusi tentang suatu permasalahan.
“Contoh untuk kata how ‘bagaimana’ biar kamu besok tidak telat? Secara riset dan psikologi juga mengatakan ketika ditanya dengan kalimat how otak kita otomatis akan mencari solusi atas apa yang ditanyakan itu,” jelasnya.
Lalu, Adhika mengatakan, menurut penelitian, ketekunan dalam belajar itu menjadi faktor kesuksesan. Ketekunan adalah kemampuan untuk bertahan di tengah tekanan dan kesulitan. Jadi, pribadi yang tekun juga sangat penting dalam proses menggapai impian.
“Ketekunan itu mempunyai peran penting dalam hidup kita,” tegasnya.
Menurutnya, hal ini tidak diajarkan di sekolah-sekolah dan di mana pun. Maka, mulailah dari diri sendiri karena ketekunan adalah proses untuk mencapai sebuah misi. Jika gagal, coba lagi. Kegagalan bukan suatu hal permanen, kegagalan adalah awal untuk lebih semangat meraih impian.[ind/Walidah]