ChanelMuslim.com – Melihat tumpukan barang di sekitar rumah, yang entah terpakai atau tidak, cukup memicu mood buruk saat beraktivitas. Tumpukan barang itu masih berada antara tega dan tidak tega untuk membuangnya. Maka ini saatnya kamu mengetahui sebuah metode berbenah.
Seorang bernama Hideko Yamashita bisa menjadi inspirasimu dalam menangani barang-barang menumpuk yang mengganggu susana hatimu namun ada perasaan dilema saat akan membuangnya. Hideko Yamashita mengenalkan sebuah konsep berbenah yaitu dan-sha-ri.
Baca Juga: Metode Pembenahan Rumah ala KonMari
Danshari: Dari Prinsip Yoga Hingga Metode Berbenah
Tiga kata dan, sha, serta ri ini berasal dari pengajaran yoga di Jepang. Di dalam yoga sendiri terdapat tiga filosofi yang dikaitkan dengan tiga kata sebelumnya yaitu dan gyou, sha gyou, serta ri gyou. Kata gyou memiliki arti tindakan atau perbuatan.
Sedangkan ke tiga kata, dan sha ri, dalam praktik yoga memiliki arti:
Dan maksudnya menjauhkan diri dari mengambil hal-hal yang tidak kita perlukan
Sha, membuang segala kekacauan dalam hidup
Ri, memisahkan diri dari afeksi (kasih sayang, dalam istilah psikologi semacam status kejiwaan yang disebabkan oleh pengaruh eksternal)
Dari ketiga praktik yoga di atas, Yamashita menemukan sebuah ide untuk menerapkannya pada ranah domestik.
Danshari dalam ranah domestik ini memiliki arti detoksifikasi dengan cara mengeluarkan barang-barang (decluttering) di rumah. Pengertian secara singkat untuk Danshari adalah menolak, membuang dan memisahkan. Dalam proses berbenah makna Danshari bisa diuraikan sebagai berikut:
Dan: Menolak untuk membawa barang-barang baru yang tidak perlu ke dalam hidup. Seperti prinsip zero waste, dengan cara meminimalisasi daftar belanja, mencari alternatif untuk hadia (tidak harus membeli), menghilangkan sampah (trash) pada email, menolak pemberian gratis, dan menolak tawaran sampah plastik.
Sha: Membuang barang-barang di rumah yang tidak kita butuhkan. Cara yang perlu dilakukan adalah membuang setidaknya satu item setiap hari, melepaskan benda-benda sentimental, mengurangi isi lemari pakaian, dan mendonasikan semua barang yang dibuang untul amal.
Ri: Memisahkan diri dari keinginan untuk menumpuk barang atau membeli barang. Caranya dengan menyadari bahwa semua harta bukan milik kita abadi, merasa hidup ini selalu cukup, dan cukup hidup dengan barang yang sedikit.
Cara ini cukup filosofis, mencakup cara seseorang berlatih mengendalikan diri dari kebiasaan belanja dan beralih ke kehidupan yang minimalis. [Ln]
Sumber: Buku KonMari Mengubah Hidupku karya Khoirun Nikmah