JIKA suami marah kepada istri, dan istri sudah minta maaf tapi tidak dimaafkan bahkan suami mengatakan, “tidak ridho”, kemudian didiamkan selama 3 hari. Sebaiknya apa yang harus istri lakukan? Jazakallah.
Ustaz Farid Nu’man Hasan menjelaskan persoalan ini yaitu sebagai berikut.
Jika sebab marahnya suami adalah sebab yang BENAR, sebab yang SYAR’I.. maka berhati-hatilah kaum istri.. Sebab, salah satu sebab ditolaknya shalat kaum wanita adalah:
وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ ……
Isteri yang tidur sementara suaminya marah kepadanya, bahkan ini merupakan dosa besar.
Syaikh Waliyuddin At Tibrizi, mengutip dari Imam Asy Syaukani Rahimahullah, katanya:
إن اغضاب المرأة لزوجها حتى يبيت ساخطاً عليها من الكبائر. وهذا إذا كان غضبها عليها بحق.
Sesungguhnya wanita yang membuat marah suaminya sampai dia tertidur masih marah kepadanya, ini adalah termasuk dosa besar. Ini jika marahnya disebabkan alasan yang haq (benar).
(Misykah Al Mashabih, 4/109)
Baca Juga: Suami Istri Tidak Mempersulit Pasangannya
Suami Marah kepada Istri selama 3 Hari
TAPI, jika faktor marahnya TIDAK SYAR’I, hanya karena masalah sepele, atau memang watak suaminya yang gampang marah, lalu dia marah secara zalim maka yang berdosa adalah suaminya, istrinya tidak berdosa.
Imam Ali Al Qari Rahimahullah mengatakan:
هذا إذا كان السخط لسوء خلقها أو سوء أدبها أو قلة طاعتها. أما إن كان سخط زوجها من غير جرم فلا إثم عليها
Marahnya ini jika disebabkan buruknya akhlak istri, atau jeleknya adab, atau sedikit ketaatannya. Ada pun jika kemarahan suaminya itu bukan karena kejelekan ini maka tidak ada dosa bagi si istri.
(Misykah Al Mashabih, 4/109)
Jika istri sudah minta maaf, tulus, tapi suami masih tidak ridha, maka jangan putus asa, terus minta maaf dan berbuat baik sampai hatinya luluh.
Wallahu a’lam. Itulah penjelasan Ustaz mengenai suami yang marah kepada istri selama 3 hari. Semoga bermanfaat.[ind]