Oleh: Ustaz Farid Nu’man Hasan
ChanelMuslim.com-Ustaz, apakah zakat dari harta riba itu diterima Allah? Seperti zakat gaji pegawai bank konvensional?
Jawaban:
Bismillahirrahmanirrahim ..
Membayar zakat dengan uang haram, tidaklah sah.
Nabi ﷺ bersabda:
ان الله طيب لا يقبل الا طيبا
Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak akan menerima kecuali dari yang baik-baik. (HR. Muslim)
Imam An Nawawi mengatakan:
وَفِيهِ الْحَثُّ عَلَى الْإِنْفَاقِ مِنَ الْحَلَالِ وَالنَّهْيُ عَنِ الْإِنْفَاقِ مِنْ غَيْرِهِ
Pada hadits ini terdapat dorongan untuk berinfak dari harta yang halal dan larangan dari selainnya. (Syarh Shahih Muslim, 8/100)
Kenapa dilarang? Karena itu uang kotor dan diperoleh dari cara yang kotor.
Syaikh Muhammad Shalih Al Utsaimin mengatakan:
والطيب من الأموال: ما اكتسب عن طريق حلال، وأما ما اكتسب عن طريق محرّم فإنه خبيث.
Harta yang thayyib (baik) adalah apa-apa yang diperoleh dari jalan halal, sedangkan yang didapat dari jalan haram adalah khabits (buruk).
(Syarhul Arbain, Hlm. 142)
Syaikh Nuh Ali Salman mengatakan:
إذا كسب مالاً بطريقة غير مشروعة كأن وضع ماله في بنك ربويٍّ وأخذ الربا فهذا أيضاً -المال الذي في يده- ليس له ولم يملكه فلا تجب فيه الزكاة، لكن لو أخرج مقدار الزكاة فهذا لا يُسمّى زكاة بل هو إبراء لذمته مما وجب فيها، لأنه لا يستطيع ردّ المال إلى مالكه الأصليّ وعندئذٍ يُسمَّى هذا المال بالمال الضائع يتصدَّق به على الفقراء والمساكين، أما لو كان الربا مأخوذاً من شخص مُعيَّن فهذا كالمال المغصوب يجب ردُّه إلى صاحبه ولا تُخرَج منه الزكاة
Jika seseorang memperoleh hartanya dari cara yang tidak sesuai syariat, seperti orang yang menyimpan di bank ribawi, lalu dia mengambil ribanya -maka harta ini juga- yang ada di tangannya itu sebenarnya BUKANLAH MILIK DIA, maka tidak wajib zakat atasnya. Tapi, seandainya dia mengeluarkan hartanya seukuran zakat maka itu tidaklah dinamakan zakat, itu sekadar gugur kewajiban atas harta yang ada dalam tanggungannya.
Sebab, dia sendiri tidak mampu mengembalikan riba itu ke pemilik aslinya. Oleh karena itu, harta ini lebih dinamakan harta buangan yang disedekahkan kepada orang fakir dan miskin saja.
Ada pun jika riba diambil dari seseorang individu, maka ini sama seperti harta rampasan, wajib baginya mengembalikan dan tidak wajib zakat.
(Dairatul Ifta, Fatwa No. 2288)
Demikian. Wallahu a’lam
[ind/alfahmu]