Oleh: Ustaz Farid Numan Hasan
ChanelMuslim.com – Cara duduk makmum masbuk saat tasyahud akhir. Saya berjamaah sholat magrib dengan suami. Pada rakaat pertama, saya batal, berarti saya tertinggal satu rakaat. Bagaimana posisi duduk saya pada rakaat kedua, pada saat imam sudah rakaat terakhir. Apakah seperti imam, ataukah seperti tahiyatul awal? Demikian. Jazakumullah.
Jawaban: Bismillahirrahmanirrahim..
Cara duduk tasyahud akhir seorang makmum yang masbuk, diperselisihkan para ulama apakah tawaruk (seperti imam), ataukah iftirasy seperti tasyahud awal sebab si makmum hakikatnya baru tasyahud awal.
Baca Juga: Posisi Makmum saat Imam Tak Bisa Berdiri
Cara Duduk Makmum Tawaruk
Pendapat pertama adalah tetap tawaruk ikuti imam. Seperti yang dikatakan oleh Syaikh Abdul Muhsin al ‘Abbad al Badr:
المسبوق إذا جاء والإمام في التشهد الأخير يجلس كجلوس الإمام وكجلوس المصلين الذين لم يسبقوا، فيجلس متوركاً كما جاءت في ذلك السنة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم، فالإمام يتورك ومن وراءه يتورك والمسبوق يتورك، ولا يعتبر نفسه أنه في التشهد الأول
Seorang masbuk jika dia bergabung dan imam dalam posisi tasyahud akhir maka hendaknya dia duduk seperti duduknya imam dan duduknya makmum lain yang tidak masbuk, maka hendaknya dia duduk tawaruk.
Sebagaimana hal itu diambil dari Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Maka, imam tawaruk, makmum tawaruk, dan orang masbuk juga tawaruk. Dia tidak dianggap dirinya di tasyahud awal. (selesai)
Dalilnya adalah keumuman hadits:
إنما جعل الإمام ليؤتم به؛ فلا تختلفوا عليه
Sesungguhnya dijadikannya seseorang sebagai imam untuk diikuti, maka janganlah kalian menyelisihinya. (HR. Muslim)
Pendapat kedua adalah makmum yang masbuk hendaknya duduk iftirasy, sebab prinsip tata cara duduk dalam shalat itu tasyahud awal adalah iftirasy, sedangkan si masbuk secara ril masih tasyahud awal.
Aturan Duduk Iftirasy
Imam al Bujairimi menjelaskan:
وجملة جلسات الافتراش ستة وهي: الجلوس بين السجدتين، وجلوس التشهد الأول، وجلوس الاستراحة، وجلوس المسبوق، وجلوس الساهي، وجلوس المصلي قاعدا للقراءة
Secara umum duduk iftirasy itu ada enam keadaan:
1. Saat duduk di antara dua sujud
2. Duduk tasyahud awal
3. Duduk istirahat
4. Duduknya masbuk
5. Duduk ketika sujud sahwi
6. Duduk orang yang shalatnya duduk saat membaca surat
(Hasyiyah al Bujairimi ‘alal Khathib, 2/74)
Adapun Malikiyah, bagi mereka, duduk tasyahud shalat tidak ada iftirasy sama sekali, semua shalat baik yang dua kali tasyahud atau sekali, duduknya adalah tawaruk baik makmum atau imam. (Syaikh Wahbah az Zuhaili, Al Fiqhul Islami wa Adillatuhu, 2/853)
Maka, masalah ini diperselisihkan para ulama. Mana yang kita pakai tetaplah itu dalam rekomendasi para ulama dengan dalil-dalil yang mereka miliki. Silakan pilih mana yang paling mudah bagi kondisi fisik kita, semuanya sah.
Demikian. Wallahu a’lam.[ind]