ChanelMuslim.com – Ketika sakit bukan disebabkan oleh akibat yang dapat dijelaskan medis, maka cara detoks tubuh dengan ruqyah ini bisa jadi pengobatan yang tepat.
Ruqyah dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan para praktisi ruqyah syar’i.
Berikut ada tips untuk menolong diri sendiri dengan ruqyah bila kita merasakan gangguan kesehatan yang mungkin saja disebabkan oleh kebencian atau kekaguman pandangan mata orang-orang.
Baca Juga: Hukum Meruqyah Rumah
Cara Detoks Tubuh dengan Ruqyah Lengkap dengan Doa
Ruqyah Tujuh Hari
Berikut ini tuntunan mendetoks diri dari gangguan jin atau gangguan lain yang disebabkan oleh pandangan mata orang yang sangat kagum atau benci.
Caranya sesuai dengan tuntunan ruqyah yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam, dan dijelaskan oleh seorang Ustaz bernama Adil bin Tahiral-Muqbil yang menyatakan bahwa tips detoks ruhiyyah ini sudah terbukti berhasil.
Sebelum ruqyah, mulailah dengan:
1. Berserah diri dan tawakkal kepada Allah
2. Berdoa pada waktu-waktu ketika Allah mengabulkan segala doa, misalnya pada waktu;
– Ketika sahur atau sepertiga malam terakhir
– Ketika berbuka puasa
– Ketika malam Laylatul Qadar
– Ketika Adzan berkumandang
– Di antara Adzan dan iqamah
– Ketika sedang sujud dalam shalat.
Bukankah kata Rasul “Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim, no.482)
– Saat sebelum salam pada shalat wajib. Ada hadits Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam, ketika ditanya kapan doa didengar oleh Allah, “Di akhir malam dan di akhir shalat wajib.” (HR. Tirmidzi, 3499)
– Pada hari Jumat.
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda bahwa pada hari Jumat “terdapat waktu yang jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta.”
Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut. (HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
– Ketika turun hujan.
Kata Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam, “Doa tidak tertolak pada dua waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun.”
(HR Al-Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078)
– Hari Rabu antara dzuhur dan ashar. Sunnah ini belum diketahui oleh kebanyakan kaum muslimin, yaitu dikabulkannya doa diantara shalat dzuhur dan ashar di Hari Rabu.
– Ketika Hari Arafah
– Ketika perang berkecamuk
– Ketika meminum air zam-zam. Sebab kata Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam, “Khasiat air zamzam itu sesuai niat peminumnya.” (HR. Ibnu Majah, 2/1018)
Baca Juga: Ruqyah Mandiri Mudah dengan Bismillah
Perlengkapan Detoks Ruqyah
1. Air sekitar lima liter. Yang paling baik adalah air zamzam. Bila tak ada, tampunglah air hujan dan ini sesuai dengan kondisi cuaca Indonesia yang saat ini tengah musim hujan.
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam bahkan suka menyingkap sebagian bajunya agar tubuhnya terkena air hujan, karena kata beliau, “Dia (air hujan itu) baru saja turun dari Rabb-nya.”
Air hujan adalah air yang penuh berkah. “Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh berkah lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.”[Surah Qaf (50): 9].
Kalau tak ada air hujan dan air zamzam tak apa, gunakan saja air biasa.
2. Minyak zaitun yang asli, sebaiknya dari tanah Syam yang penuh berkah (Palestina/Gaza, Lebanon, Yordania, dan Suriah), yang berwarna kuning bercahaya dan bukan kuning bening seperti minyak goreng.
Zaitun adalah buah yang disebut Allah dalam Al Quran. Coba periksa surah an-Nuur 24: 35.
Semua hal yang baik bisa dilakukan dengan zaitun dan minyaknya; untuk dimakan, untuk dioleskan ke tubuh demi melindungi diri dari penyakit maupun sihir.
3. Madu. Ini juga bahan makanan dan obat istimewa dari Allah Ta’ala. Alhamdulillah.
4. Jintan hitam atau habbatussaudah (nigella sativa). Inilah obat segala penyakit kecuali mati, kata Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam.
Baca Juga: 5 Kondisi yang Dianjurkan untuk Meminta Perlindungan dari Gangguan Setan
Langkah-langkah ‘Detoks Ruqyah’
Pada awal pekan, lakukan hal-hal berikut:
1. Bacaan Ruqyah
Duduk dan letakkan air dan minyak zaitun dalam wadah terbuka di depan kamu. Kemudian bacalah:
a. Al Fatihah, paling baik tujuh kali, tapi tiga kali juga tidak apa-apa
b. Al Baqarah satu kali. Seandainya tidak bisa membaca surah Al Baqarah maka bacalah surah apa saja yang mudah bagi kamu. Atau minta orang lain untuk membacakan untuk kamu.
c. Tiga surah terakhir dalam Al Quran, masing-masing tiga kali.
d. Ayat kursi (Surat Al Baqarah 2:255) terbaik dibaca tujuh kali atau tiga kali.
Setiap selesai membaca setiap surah tersebut diatas, tiuplah ke arah air dan minyak zaitun tersebut. Setelah selesai membaca surah tersebut, kamu bisa mulai melakukan ruqyah.
2. Cara Ruqyah
• Ambil dua sendok makan madu, campur dengan secangkir air yang telah ditiupkan doa, tambahlah 7 butir habbatussudah, lalu minum. Minumlah 3x sehari.
• Sebelum tidur oleskan minyak zaitun yang telah ditiupkan doa ke seluruh tubuh
• Setelah bangun tidur, mandi dengan air dan sabun. Lalu ambil setengah cangkir air yang telah ditiupkan doa, campurkan ke seember air, gunakan untuk membasuh seluruh tubuh. Lakukan ini selama tiga hari berturut-turut.
• Kemudian pada hari ke-4 sampai hari ke-7, oleskan minyak zaitun yang telah diberi doa di bagian tubuh yang sakit.
Lalu ambil dua sendok makan madu, campur dengan secangkir air yang telah ditiupkan doa, tambahkan tujuh habbatussaudah, lalu minum. Lakukan tiga kali sehari.
InsyaAllah, pada hari pertama kamu tidak akan merasakan apapun. Barulah pada hari ke-2 dan ke-3 kamu mungkin akan merasa sakit.
Tubuh terasa sangat lelah dan nyeri seperti baru berolahraga. Pada hari ke-4 insyaAllah kamu akan merasa kembali bugar dan penuh energi.
InsyaAllah pada hari ke-7 kamu sudah akan sembuh dari sakit.
Jangan lupa, mari tirukan Nabi Ayyub ‘alayhissalam saat di puncak kesakitannya dia berdoa:
“Rabbi inni massaniyad durru wa Anta Arhamur Raahimiin. Ya Allah, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang diantara semua penyayang.”
Allahu a’lam bish-shawwab.[ind]
Sumber: Majalah Aulia No.07 Tahun XI Shafar 1435 – Rabiul Awal 1435 H | Januari 2014