DELAPAN resep bahagia yang dijelaskan oleh Motivator Parenting dari Rumah Pintar Aisha, Randy Insyaha. Banyak sekali yang curhat dan bertanya bagaimana kita bisa bahagia.
Banyak orang mengeluh hidupnya terasa hampa, nggak punya motivasi, nggak semangat, merasa sedih, merasa nggak berguna, merasa banyak masalah dan masalah itu datang bertubi-tubi tanpa henti.
Mereka lupa dan sudah tidak tahu lagi bagaimana cara untuk bahagia.
Sobat, saya punya sebuah cerita, silahkan disimak baik-baik. Ada seorang pemuda duduk dengan tatapan kosong di samping telaga. Dia sedang galau dan tidak bahagia.
“Sedang apa kau di sini, anak muda?” tanya seorang kakek yang tinggal di sekitar situ. Anak muda itu menoleh sambil berkata.
”Aku lelah, Pak Tua, Aku sudah berusaha mencari kebahagiaan, tapi tak kunjung kudapatkan” keluh si anak muda dengan wajah muram.
“Di depan sana ada sebuah taman, coba ke sana dan tangkap seekor kupu-kupu, setelah itu aku jawab pertanyaanmu,” kata si kakek. Meski ragu, anak muda itu pergi juga ke arah yang ditunjuk.
Tiba di sana, dia takjub melihat taman indah dan kupu-kupu yang beterbangan. Si pemuda meng-endap-endap menuju sasarannya. Hap..! Sasaran itu luput.
Dikejarnya kupu-kupu ke arah lain. Hap..! Lagi-lagi gagal. Dia berlari tak beraturan, menerjang rumput, tanaman bunga, semak. Tapi, tak satu pun kupu-kupu berhasil ditangkapnya.
Si kakek berkata, ”Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Sibuk berlari ke sana kemari, menabrak tak tentu arah, bahkan menerobos tanpa peduli apa yang kamu rusak?
Nak, mencari kebahagiaan layaknya menangkap kupu-kupu. Tidak perlu kau tangkap fisiknya, biarkan kecantikannya memenuhi alam semesta ini.
Tangkaplah keindahan warna dan geraknya di pikiranmu dan simpan baik-baik di dalam hatimu. Kebahagiaan bukanlah benda yang dapat digenggam dan disimpan. Ia tidak ke mana-mana, tapi ada di mana-mana.
Peliharalah baik-baik, munculkan setiap saat dengan rasa syukur maka tanpa kau sadari kebahagiaan itu akan sering datang sendiri”.
Kakek itu mengangkat tangannya. Tak lama, seekor kupu-kupu hinggap di ujung jari dan mengepakkan sayapnya, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan.
Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.
Sobat, sebenarnya kebahagiaan itu tak jauh dari diri kita. Kebahagiaan bukan terletak pada kekayaan, bukan pada ketenaran, bukan pada kecantikan, bukan pada kekuasaan.
Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya dari Jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api.
Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di USA, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis.
Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, Presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya sendiri.
Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia, tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari USA, tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis.
Sobat, kebahagiaan itu ternyata sama sekali tidak ditentukan oleh kekayaan, kekuasaan, ketenaran, kecantikan. Kebahagiaan juga tidak ditentukan pada tempat yang indah, pantai, gunung, hotel mewah, tempat wisata.
Lalu, apa saja resep bahagia itu dan di mana letak kebahagiaan itu?
baca juga: 4 Hormon Bahagia dan Cara Mendapatkannya
8 Resep Bahagia
Pertama kebahagiaan itu ternyata ada pada rasa syukur kita. Kebahagiaan seseorang itu ternyata sangat sederhana yakni saat kita bisa merasakan kesyukuran atas apa yang kita miliki, nikmati dan apa yang kita rasakan.
Saat kita makan buah pisang, rasakan dengan penuh syukur kenikmatannya. Ucapkanlah “Alhamdulillah ya Allah, Engkau telah memberi rezeki kepada saya buah pisang yang enak, bergizi dan menyehatkan”.
Saat baru punya motor, syukuri katakan “Alhamdulillah ya Allah, Engkau memberi rezeki motor sehingga saya bisa kemanapun tanpa harus capek dan lelah berjalan kaki”.
Saat punya rumah syukuri karena masih banyak orang yang belum memiliki rumah. Memiliki anak bersyukur sebab masih banyak suami istri yang belum dikarunia anak.
Saat makan syukuri atas rezeki Allah yang bisa kita nikmati. Mata masih bisa melihat, telinga masih bisa mendengar, hidung masih bisa bernafas, lidah masih bisa merasakan lezatnya makanan, mulut masih bisa berbicara, kaki masih bisa melangkah, tangan masih bisa bergerak, jantung masih berdetak, pernahkah kita mensyukuri semua pemberian Allah itu.
Saat beribadah seperti sholat berjamaah, mengaji, berdzikir, bersedekah syukuri karena Allah menuntun kita banyak beribadah sehingga memperberat timbangan amal kebaikan dan menaikan surga kita lebih tinggi lagi.
Saat masih diberi hidup syukuri sebab masih bisa beramal sholeh, masih diberi waktu untuk bertobat atas dosa-dosa yang pernah kita perbuat.
Perhatikan orang-orang yang sudah meninggal mereka sudah tidak bisa lagi menambah amal sholeh. Mereka juga sudah tidak bisa meminta ampun atas dosa yang pernah mereka lakukan.
Jika karena dosanya lalu mereka masuk neraka, mereka sudah tidak bisa lagi mengelaknya sedangkan bagi kita yang masih diberi umur, kita masih bisa menghindarkan diri dari neraka dan berupaya masuk surga dengan bertobat dan beramal saleh.
Jadi berbahagialah dengan banyak bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepadamu.
Ingatlah selalu akan nikmat Allah. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim ayat 7).
Sobat, perhatikan ayat ini, jika kamu bersyukur, Allah pasti menambah nikmat kepadamu.
Allah menggunakan kata “pasti” berarti kata pasti sama halnya dengan hukum-hukum alam yang lain seperti hukum gravitasi bumi, hukum tarik menarik magnet dan Allah tidak pernah ingkar dengan janji-Nya.
Kedua, resep bahagia itu ketika kita menghadirkan Allah dalam hidup kita. Sobat, duduklah sejenak, renungkan begitu sayangnya Allah kepada dirimu. Begitu cintanya Allah kepada dirimu. Sudah banyak yang telah Allah berikan untukmu.
Sudah banyak pertolongan yang Allah berikan di kala kamu sedang kesusahan. Rasakan bahwa sesungguhnya Allah itu begitu menyayangi dan mencintaimu.
Allah memberikan kemudahan untuk beribadah, karena Allah ingin engkau menjadi hamba yang bertaqwa dan Allah ingin sekali engkau bisa masuk surga.
Sobat, duduklah, rehat sejenak, perhatian apa saja yang telah Allah berikan kepadamu. Apakah engkau sudah bersyukur atas semua pemberian-Nya.
Apakah engkau sudah berterimakasih atas semua pertolongan-Nya. Sobat, Allah itu menyayangi hambanya melebihi rasa sayang ibu kepada anaknya.
Ketiga adalah memutuskan untuk bahagia. Sobat, hidup kita ini pilihan. Kita mau memilih sedih terus boleh. Kita mau memilih marah terus boleh.
Kita mau memilih kecewa juga boleh. Sebaliknya kita juga bisa kok memilih untuk bahagia, semangat dan optimis.
Sedih dan senang tidak tergantung kondisi lingkungan tetapi kita sendiri yang menciptakannya. Kita sendiri yang memutuskan mau bahagia atau terus memelihara kesedihan.
Jika kita memutuskan untuk sedih ya diri kita akan sedih. Jika kita memutuskan bahagia ya diri kita juga akan bahagia.
Sekarang katakan pada diri sendiri “Mulai saat ini dan seterusnya, aku memilih semangat dan bahagia dalam menjalani hidup ini”.
“Alhamdulillah aku adalah hamba Allah yang penuh semangat dan bahagia”. Setiap hari klik tombol on mode semangat dan bahagia dan matikan tombol sedih dan baperan.
Sobat ada kaidah Motion Create Emotion. Jika kita ingin semangat maka ubah sikap dan postur tubuh kita. Jika kita ingin memiliki perasaan semangat dan bahagia maka berjalanlah dengan tegap, tatapan mata ke depan.
Namun jika kita ingin mengganti dengan mode sedih maka berjalanlah dengan tubuh membungkuk, tatapan ke bawah maka kita akan akan merasa sedih.
Keempat adalah belajar untuk senantiasa berkata, berperasaan dan berpikir positif.
Jika kita malas ke kantor, meskipun perasaan kita malas lawan dengan kata-kata positif misalnya: “Di kantor aku senang, aku bahagia, aku semangat bekerja”.
Lalu bayangkan hal-hal yang menyenangkan saat di kantor. Terus saja lakukan berkata positif, berpikir positif dan gestur tubuh juga menunjukkan kita itu orang yang semangat dan bahagia.
Hal ini perlu repetisi dan perlu pembiasaan. Jika sudah terbiasa maka kita akan terbiasa pula merasakan bahwa hidup itu mudah, menyenangkan, penuh semangat dan sangat membahagiakan.
Kelima adalah menikmati proses dan fokus pada yang kita kerjakan hari ini (mindfulness). Sobat, pernahkah kita di suatu acara misalnya acara pernikahan, sedang ikut rapat di kantor atau menghadiri seminar tapi diri kita tidak fokus pada acara pernikahan, rapat atau acara seminar.
Pikiran kita melalang buana entah ke mana. Kita berada disini tapi pikiran kita tidak berada di sini.
Entahlah mungkin kita memikirkan anak yang lagi sakit, memikirkan orang tua, memikirkan masalah ekonomi, memikirkan utang, mengkhawatirkan masa depan atau lagi sedih dengan masa lalu.
Mungkin juga saat kita berwisata dengan anak, pikiran kita tidak sepenuhnya bersama anak tapi kita memikirkan yang lainnya, misalnya memikirkan pekerjaan.
Biasanya yang kita pikirkan itu ada tiga yakni kejadian masa lalu yang tidak kita sukai, mengkhawatirkan sesuatu yang belum tentu terjadi di masa depan dan mengkhawatirkan orang yang kita sayangi.
Saat kita sholat, diri kita tidak hadir dalam sholat itu, pikiran kita sibuk memikirkan yang lainnya memikirkan pekerjaan, utang, masalah, keluarga dll.
Maka jangan heran jika kita seringkali lupa jumlah rakaat. Kita tidak hadir penuh dalam setiap aktivitas. Betul fisik kita memang hadir tapi pikiran kita tidak hadir.
Sobat, Mindfulness itu adalah momen kesadaran saat ini. Kesadaran saat kita beraktivitas, perhatian totalitas saat kita melakukan sesuatu. Saat sholat kita sadar kita sedang sholat.
Dengan kesadaran itu, kita bisa khusyuk saat sholat. Saat bersama anak, kita totalitas berada bersama anak. Kita libatkan diri kita secara totalitas baik fisik, pikiran dan hati bersama anak.
Saat berada di tempat wisata kita benar-benar secara totalitas menikmatinya. Kita harus bisa menikmati apa yang kita lakukan. Kalau sedang makan ya fokus makan. Kalau sedang ngobrol sama orang ya fokus ngobrol.
Keenam, resep bahagia dapat dilakukan dengan membangun relasi dengan baik. Jika kita mampu membangun relasi yang baik di lingkungan keluarga maka kita akan merasa bahagia bersama keluarga.
Jika kita mampu membangun relasi yang baik dengan teman-teman kita di kantor maka kita akan menikmati dan merasa bahagia jika berada di kantor.
Jadi bangun relasi, perbanyak kawan dan jaga pertemanan. Semakin banyak relasi semakin baik. Tapi bukan relasi yang toxic tetapi relasi yang positif.
“Barangsiapa yang suka diluaskan rezekinya dan dipanjangkan (sisa) umurnya, maka sambunglah (tali) kerabatnya.” (HR. Bukhari)
Ketujuh adalah memperbanyak memberi manfaat kepada orang lain. Coba rasakan saat kita memberi sesuatu kepada orang lain atau saat kita menolong dan membantu orang lain, apa yang kita rasakan.
Betul sekali, bahagia. Ada rasa bahagia saat kita bisa membantu dan menolong orang lain. Semakin banyak kita bermanfaat bagi orang lain semakin bahagia diri kita.
Kebahagiaan akan lebih besar kita rasakan saat kita mampu memberi manfaat sesuai dengan passion yang kita miliki.
Kedelapan, resep bahagia yaitu dengan mengapresiasi dan mensyukuri setiap capaian yang mampu kita raih meskipun kecil. Kita harus mencintai diri kita sendiri.
Kita harus mengapreasi dan bangga saat mampu melakukan sesuatu meskipun itu kecil.
Kebiasaan mengapresiasi capaian diri akan membuat kita mampu menghargai diri sendiri dan membuat diri kita lebih bahagia.
Sahabat, itulah delapan resep bahagia yang dapat kamu lakukan dalam kehidupan keseharian kamu. Semoga bermanfaat.[ind]