UJIAN sebuah cinta, apa sajakah?
Cahyadi Takariawan seorang Konselor Keluarga menyatakan bahwa saat meminangnya (seorang gadis), dulu engkau belum memiliki apa-apa.
Engkau hanyalah seorang lelaki biasa yang ingin menggenapkan separuh agama dengannya.
Ia menerima kamu dengan segala kesederhanaan dan kepolosanmu.
Ia bersedia menikah denganmu di saat ia tahu bahwa engkau belum memiliki keperjaan dan penghasilan yang mapan.
Waktu berlalu. Kini semua kekayaan ada padamu. Engkau menjadi lelaki kaya raya, dari pekerjaan atau bisnis yang engkau usahakan.
Engkau telah berjaya. Pergaulanmu makin luas. Perjalananmu makin jauh. Kopimu makin berkelas.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dulu engkau tak pernah pergi jauh. Dulu tak memiliki pergaulan tingkat atas. Kini temanmu bupati dan para menteri.
Engkau bisa membeli apa saja. Engkau bisa bersenang-senang di mana saja.
Ujian cinta itupun tiba.
Masihkah engkau mencintai istri yang tetap sederhana apa adanya?
Masihkah engkau menghargai istri yang kau anggap tidak level lagi dengan posisimu saat ini?
Masihkah engkau menyayangi istri yang kini telah berubah menjadi emak-emak cerewet?
Masihkah engkau memuliakan istri yang tak lagi nyambung saat kau ajak diskusi?
Ujian Sebuah Cinta
Masihkah engkau antusias dengan istri yang sama sekali tak mengerti tentang teori Abraham Maslow?
Masihkah engkau merindui istri yang kusam di saat banyak perempuan glowing berada di sekitarmu?
Masih adakah cinta itu di hatimu, ketika kejayaan tengah menghampiri dirimu?
Karena cinta sejati, pasti diuji.
Sesungguhnya hitungan waktu bersama pasangan sangatlah relatif.
Kita merasa waktu berjalan sangat lambat saat mengalami kebosanan dan ketidaksukaan.
Baca juga: Hakikat Cinta dan Kasih Sayang Suami Istri
Misalnya menunggu lampu merah di traffict light, waktu terasa berjalan sangat lambat.
Kita ingin segera berjalan, dan tak ingin berlama-lama di perempatan jalan.
Namun waktu terasa berlalu sangat cepat saat kita merasakan keasyikan dan kebahagiaan.
Seperti menunggu lampu merah di traffict light sambil membuka pesan chat di HP.
Rasanya baru saja masuk grup chat, ternyata lampu sudah hijau.
Maka jika ditanyakan, “Apakah selamanya itu waktu yang lama?” Jawabannya sangatlah beragam.
Tergantung bagaimana kita melewatinya bersama pasangan.[Sdz]