TIPS pernikahan langgeng ini mungkin sedang dicari-cari oleh kamu yang ingin mengetahui resep pernikahan awet tanpa konflik yang tak kunjung mereda.
Ustaz dan Konselor Pernikahan Satria Hadi Lubis menulis artikel berjudul “Tips Pernikahan Langgeng” berikut ini.
Saya sering ditanya apa tips agar pernikahan bisa langgeng seumur hidup? Ini pertanyaan yang saya sendiri belum mengalaminya.
Sebab usia pernikahan saya dengan istri saya, Ustadzah Kingkin Anida “baru” 33 tahun. Oleh karena itu, di sini saya hanya bisa memberikan rahasia pernikahan agar bisa bertahan sampai 33 tahun.
Baca juga: Tujuan Hubungan Suami Istri setelah Menjadi Orang Tua
Tips Pernikahan Langgeng
Tips yang saya yakini jika ini dipertahankan terus menerus insya Allah akan menjadi pernikahan seumur hidup.
1. Punya Komitmen
Bukan cinta yang membuat pernikahan bertahan, tapi komitmen. Komitmen yang dibangun dari awal pernikahan.
Jika lupa membuat komitmen di awal pernikahan, tidak ada kata terlambat untuk membuat komitmen tersebut sekarang juga.
Komitmen yang terbaik dalam pernikahan adalah komitmen berlandaskan agama. Sebab komitmen ini membuat pernikahan langgeng sampai negeri akhirat.
Sebaliknya, komitmen yang bersifat duniawi saja seperti komitmennya orang yang menikah beda agama atau komitmennya suami isteri untuk setia ini dan itu tapi tidak melibatkan Tuhan akan mudah sekali rapuh (bercerai).
Saya dan isteri memiliki komitmen sejak awal untuk membentuk keluarga dakwah. Moto kami adalah sabar tanpa batas untuk membentuk keluarga dakwah.
Misalnya, jika anak-anak kami saja “sabar” untuk tidak melaksanakan ajaran agama, maka saya dan istri akan lebih sabar lagi untuk mendidik mereka.
Ayuk… main sabar-sabaran! Begitu kira-kira moto kami berdua dalam membimbing anak-anak kami, dan juga dalam saling membimbing antar kami berdua.
2. Memberdayakan Pasangan
Kenapa ada pasangan suami isteri yang dulu merasa nyaman satu sama lain tapi sekarang sebel jika berdekatan? Hal tersebut karena masing-masing pihak tidak saling memberdayakan.
Yang satu terbang mengangkasa, sedang yang lain tinggal di landasan, sehingga lama-lama ada kesenjangan yang makin lebar dalam wawasan dan perasaan.
Kesenjangan tersebut menimbulkan perasaan tidak nyaman jika berdekatan, karena merasa gak nyambung dan ujung-ujungnya malah jadi bertengkar.
View this post on Instagram
Makanya saya tidak salut dengan pernikahan poligami yang dilakukan dengan diam-diam bak menyimpan api dalam sekam.
Yang jika ketahuan, bisa menjadi konflik berkepanjangan antar suami isteri sampai menyeret kesehatan mental anak-anaknya.
Selain prinsip tidak berpoligami, saya juga mempunyai prinsip jika bertengkar dengan istri tidak boleh mengancam akan menceraikan istri dan melakukan KDRT (kekerasan Dalam Rumah Tangga).
Sering saya dapat curhatan dari para isteri bahwa suaminya jika bertengkar suka mengancam ingin menceraikan istrinya, bahkan berkata kasar dan memukul istrinya.
Jika pun saya emosi dalam bertengkar dengan istri lebih baik saya diam dan meninggalkan gelanggang pertengkaran.
Sebab sebagian masalah rumah tangga itu bisa selesai bersamaan dengan waktu yang berlalu (akhirnya sama-sama merenung untuk memperbaiki diri).
3. Bersahabat dengan Pasangan
Pernikahan yang langgeng adalah pernikahan yang menjadikan pasangan kita sebagai partner atau sahabat.
Pernikahan yang langgeng adalah pernikahan yang akrab, yang saling curhat-curhatan, dan relatif tidak ada rahasia di antara suami isteri.
Mereka tertawa bersama, menangis bersama, atau dengan kata lain empati satu sama lain. Sering jalan bareng dan sering bercanda.
Bahkan nasehatnya pun diselipkan dalam gurauan, sehingga pasangan mikir dan tidak merasa disakiti atau digurui. Kata kuncinya ada upaya terus menerus untuk mesra dan romantis.
Moto relasi dengan pasangan adalah sersan (serius tapi santai) dengan kelakuan pasangan. Punya toleransi dan pemakluman yang luas kepada pasangan.
Sebab langgengnya cinta suami isteri berbanding lurus dengan luasnya kesabaran dan pemaafan kepada pasangan.
Itulah kira-kira tips pernikahan langgeng. Saya berharap tips ini bisa menginspirasi banyak pasangan junior dan senior di luar sana, sehingga pernikahan kita dapat bertahan sampai maut memisahkan sepasang suami isteri.
Lalu akhirnya berkumpul kembali kelak di surga-Nya. Aamiin.[ind]