ChanelMuslim.com – Dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita seringkali terlupa pada Allah. Tenggelam dalam kesibukan dan gemerlapnya dunia. Memberikan cinta lebih banyak pada kehidupan dunia. Bahagia ketika dunia memberikan kenikmatannya seolah itu tidak akan berakhir. Sedih bukan kepalang ketika kehidupan dunia seolah menyempit seolah itu adalah akhir segalanya.
Dalam mencinta suami istri, kita juga sering terjerumus ke dalam cinta totalitas, sehingga teramat sangat cinta pada pasangan. Menerima segala kebaikan dan keburukannya tanpa batas. Alangkah bahagianya jika cinta ini dibingkai dalam cinta kepada Allah.
Sejatinya seperti terciptanya Adam dan Hawa, suami dan istri adalah teman, sahabat atau sekutu dalam menjalankan hidup yang kesemuanya bernilai ibadah kepada Allah. Saling menyemangati dan mengingatkan dalam ketaatan kepada Allah. Selalu membenarkan letak cinta kepada Allah. Meresapi bersama kecintaan kepada Robb semesta alam seperti puisi Rabi’ah al-Adawiyah ini,
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-Mu
Hingga tak ada satupun yang mengganguku dalam jumpa-Mu
Tuhanku, bintang gemintang berkelip-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu pintu istana pun telah rapat
Tuhanku, demikian malam pun berlalu
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku, Engkau terima
Hingga aku berhak mereguk bahagia
Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemahakuasaan-Mu
Inilah yang akan selalu ku lakukan
Selama Kau beri aku kehidupan
Demi kemanusian-Mu,
Andai Kau usir aku dari pintu-Mu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku pada-Mu sepenuh kalbu
Menghiasi ikatan pernikahan dengan cinta kepada Allah akan semakin mengekalkan ikatan yang ada. Tidak melupakan bahwa sesungguhnya kita ini milik Allah semata. Wallahu’alam (Maya)