INI bukan lagi persoalan ibu bekerja versus ibu di rumah. Namun, bagaimana agar kita bisa menjadi muslimah yang bermanfaat. Pusat perhatian kita sebagai seorang muslimah alangkah lebih baiknya jika ditingkatkan menjadi seberapa berdayanya kita.
Baca Juga: Cara Merawat Wajah agar Tidak Belang bagi Muslimah
Menjadi Muslimah yang Bermanfaat
Tentu kita mengingat sebuah hadits Nabi, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni).
Menentukan seberapa berdayanya atau seberapa bermanfaatnya muslimah juga tidak bisa diukur dengan seberapa seringnya ia keluar rumah untuk berkontribusi pada lingkungan sosialnya atau seberapa banyak uang yang bisa dia peroleh per bulannya.
Bahkan ketika seorang muslimah memutuskan dirinya untuk mengabdi sepenuhnya pada keluarganya itu sudah termasuk ke dalam pemberdayaan muslimah.
Apalagi jika dia sekuat tenaga dan pikiran untuk mendidik anak-anaknya menjadi orang-orang yang bermanfaat karena melahirkan dan mendidik anak-anak bukan sebuah pekerjaan gampang dan remeh-temeh.
Dalam mendidik anak dibutuhkan seorang ibu yang kuat secara fisik dan pikiran untuk merencanakan dan melaksanakan program-program pendidikan anak yang telah ditentukan bersama suaminya.
Bagi seorang muslimah yang ingin memberikan kontribusi atau bahkan hanya sekedar berbagi ilmu pada lingkungan sosialnya, tidaklah ada yang melarangnya. Tentu saja harus memperhatikan tugas dan fungsi utama muslimah sebagai seorang istri dan ibu.
Saat ini opsi bekerja dari rumah menjadi sebuah tawaran yang realistis bagi muslimah yang tidak ingin menghabiskan waktunya dengan keluar rumah.
Mengapa Muslimah Bekerja dari Rumah?
Alasan utama muslimah bekerja dari rumah adalah keluarga. Bekerja dari rumah bisa memberikan ruang bagi muslimah untuk bekerja namun tetap fokus pada keluarga.
Sebuah kebahagiaan sendiri jika kita bisa menemani tumbuh kembang anak-anak.
Alasan selanjutnya adalah adanya kebutuhan untuk membantu suami agar ekonomi keluarga menjadi lebih baik. Tidak jarang suatu pekerjaan atau wirausaha yang dijalankan oleh istri, pada suatu saat menjadi sebuah bisnis yang akhirnya dikelola bersama-sama dengan suami.
Alasan terakhir adalah adanya kebutuhan dalam diri muslimah untuk berkontribusi sesuai dengan kemampuannya. Muslimah juga memerlukan ruang untuk mengekspresikan bakat dan minatnya agar selalu bisa menjadi dirinya sendiri.
Tantangan-Tantangan Seperti Apa yang akan Dihadapi Muslimah Bekerja dari Rumah?
1. Harus mampu mengatur prioritas kerja
Ketika memutuskan untuk bekerja di rumah, tidak jarang kita disibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan yang menumpuk dan harus segera diselesaikan.
Hal ini terjadi, karena kita belum mampu mengatur skala prioritas dalam bekerja. Kita sering menumpuk pekerjaan dengan alasan kesibukan pekerjaan rumah tangga dan sering beranggapan jika tugas-tugas itu bisa diselesaikan dengan cepat. Padahal seberapa mudahnya pekerjaan jika ditunda, dia akan menumpuk dan merepotkan jadinya.
Agar semua pekerjaan tidak menumpuk dan kamu tidak dikejar-kejar deadline. Alangkah baiknya untuk membuat daftar tugas dan prioritaskan berdasarkan tingkat urgensi. Dijamin kamu tidak akan keteteran dalam mengerjakan pekerjaan di rumah.
2. Selalu ada yang mengganggu saat sedang serius-seriusnya bekerja
Tantangan selanjutnya adalah pekerjaan kamu akan sering terganggu oleh hal-hal yang ada di rumah. Apalagi muslimah yang masih mempunyai bayi atau anak yang masih kecil. Meskipun begitu, kita tetap bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Cara mengatasi tantangan tersebut adalah kita harus mempunyai ruangan khusus untuk bekerja. Carilah sebuah tempat yang tenang untuk kita berkonsentrasi pada pekerjaan kita.
3. Harus bisa mengatur ulang jadwal untuk beristirahat, keluarga dan bekerja
Gara-gara kamu bekerja di rumah, jangan sampai membuat kamu menjadi lupa dengan waktu. Misalnya waktu istirahat kita gunakan untuk bekerja dan waktu untuk bekerja digunakan untuk mengurus keluarga.
Cara mengatasinya adalah dengan membuat atau mengatur ulang jadwal harian kamu. Misalnya saat pagi, kita gunakan untuk keluarga, siang untuk bekerja dan malam untuk beristirahat.
Enaknya bekerja dari rumah, kita bebas mengatur jadwal harian. Asalkan semuanya bisa berjalan dengan baik dan tidak berbenturan.
4. Cepat atau lambat, kamu akan merasakan bosan saat bekerja di rumah
Bukan hal yang tidak mungkin, kita akan merasakan bosan saat bekerja di rumah. Dengan bekerja di rumah kita mungkin akan jarang sekali berinteraksi dengan orang baru, hal baru dan juga suasana baru.
Salah satu untuk mengatasi rasa bosan, kita bisa meluangkan waktu untuk sesekali bekerja di perpustakaan kota atau kafe. Saat ini juga telah tersedia workplace bagi kita yang ingin lebih fokus bekerja.
Hal lain yang bisa kita lakukan adalah meluangkan waktu untuk sejenak bersantai dan tidak mengerjakan apa-apa. Keluar sebentar untuk menghirup udara segar dan menyesap secangkir kopi. Kita bahkan bisa meluangkan waktu untuk ngobrol bersama sahabat atau tetangga.
5. Berusaha untuk tetap profesional
Saat bekerja di rumah memang tidak perlu menggunakan baju yang rapi, datang tepat waktu, atau pulang larut malam. Tetapi kita tetap harus profesional dalam bekerja. Misalnya selesaikanlah pekerjaan yang sudah kamu sepakati dengan klien dengan tepat waktu.
Tetaplah bersemangat dan jangan malas-malasan, meskipun tidak ada orang yang memantau pekerjaan kita. [Maya/Cms]