ChanelMuslim.com – Dengan mengetahui penyebab rasa bosan dalam rumah tangga, setiap pasangan bisa mengintrospeksi diri sehingga rumah tangga yang diarungi tak lagi hambar.
Kebosanan adalah hal lumrah yang dialami oleh manusia selama ia hidup. Tidak ada satupun makhluk di dunia yang Allah bebaskan dari rasa bosan, karena Allah tegaskan bahwa ketiadaan rasa bosan hanya ada di surga.
Baca Juga: 4 Tips agar Belajar Daring Tidak Membosankan
Ketahui Penyebab Rasa Bosan dalam Rumah Tangga
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَنَزَعْنَا مَا فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنْ غِلٍّ اِخْوَا نًا عَلٰى سُرُرٍ مُّتَقٰبِلِيْنَ
“Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada dalam hati mereka; mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.” (QS. Al-Hijr 15: Ayat 47)
Kata “ghillin” yang diterjemahkan menjadi rasa dendam sesungguhnya bisa bermakna beragam emosi negatif, termasuk di antaranya adalah kebosanan.
Maka selama kita masih ada di dunia, kebosanan adalah hal manusiawi yang harus pandai kita kelola, termasuk dalam perihal kehidupan berumah tangga.
Berikut adalah rangkuman tips-tips mengatasi kebosanan dalam rumah tangga yang disampaikan oleh Ustaz Bendri Jaisyurrahman dalam kajiannya beberapa hari yang lalu.
Menyadari bahwa bosan adalah virus
Mengapa dikatakan virus? Karena bosan yang tidak segera diselesaikan akan memicu konflik yang lebih serius, seperti perselingkuhan bahkan berujung perceraian.
Jika bosan yang kita rasakan disebabkan karena cinta kepada pasangan yang kian memudar, maka segera beristighfar-lah kepada Allah.
Cinta yang memudar hingga kemudian tidak ada lagi rasa mawaddah (cinta yang menggebu-gebu/menggelorakan) barangkali muncul karena maksiat-maksiat kita, seperti seringnya kita memandang yang bukan hak kita.
Selama ini, kita barangkali hanya paham bahwa tugas menjaga pandangan adalah kewajiban laki-laki, sementara kewajiban perempuan adalah menurut aurat.
Padahal ada perintah Allah tentang menundukkan pandangan dalam Surat An Nur ayat 31 yang juga merujuk kepada perempuan.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَقُلْ لِّـلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَا رِهِنَّ….
“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya… ”
Periksalah bagaimana pandangan kita ketika menonton serial drama atau melihat akun-akun idola, adakah pandangan kita tidak wajar?
Atau adakah suasana hati kita terbawa hingga kemudian tanpa sadar membawa alam imajinasi kita tentang drama fiksi ke kehidupan nyata kita sehari-hari?
Periksa juga bagaimana sensasi yang kita rasa, kala sosial media menampilkan potret kenangan-kenangan masa lalu yang mungkin bukan antara kita dan suami sebagai aktornya.
Berawal dari kenangan di sosial media lalu tanpa dicegah ternyata masuk ke alam mimpi.
Perselingkuhan memang tidak terjadi, tapi perasaan kagum dan cinta kita ini mungkin sudah tidak seutuhnya lagi untuk suami seorang.
Baca Juga: Jangan Pernah Bosan Meminta
Cermatilah asupan apa yang masuk ke pikiran kita
Tontonan, akun sosial media, atau bahkan lagu-lagu nostalgia yang tidak diseleksi dengan cermat adalah contoh asupan layaknya racun yang justru bisa meracuni pikiran dan hati kita.
Jika kebosanan terjadi karena masalah antara kita dan suami yang tidak selesai sehingga menyebabkan kita merasa lelah mental, perbaikilah cara berkomunikasi kita dengan suami.
Laki-laki sebagai qowwam memiliki kebutuhan akan penghargaan yang tinggi (pride). Maka berbicara dengan mereka tidak boleh dengan komunikasi benteng (you-message) seperti ini:
“Kamu sekali-sekali ikutan kajian gitu lho, Bi.. Masa aku melulu yang ikut kajian rumah tangga, kajian parenting..”
Suami yang mendengar ini akan merasa direndahkan.
Maka gantilah cara komunikasi kita dengan komunikasi jembatan (I-message). Contohnya sebagai berikut:
“Aku tahu banget Abi pasti capek ya kerja terus, bantuin kerjaan rumah juga kalo lagi WFH, makasih ya Bi, aku seneng banget. Tapi aku bakalan makin seneng kalo besok pas ada kajian parenting dari sekolah, gantian Abi juga ya yang nyimak..”
Dengan gaya seperti ini, ada empati yang disampaikan, ada perasaan dan harapan yang juga diutarakan, sehingga suami akan lebih menerima kekurangannya.
Jika kebosanan kita disebabkan karena kita dan suami sudah tidak lagi merasa sejiwa (nafsi-nafsi), maka mengobrollah lebih sering lagi.
Sepasang suami istri yang bercita-cita menjadikan rumahnya laksana surga, hadirkanlah suasana surga dengan mengobrol tadi, karena mengobrol adalah salah satu ciri penghuni surga.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فَاَ قْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَّتَسَآءَلُوْنَ
“Lalu mereka berhadap-hadapan satu sama lain sambil bercakap-cakap.”_
(QS. As-Saffat 37: Ayat 50)
Apalagi bagi kita sebagai perempuan, mengobrol adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi demi kesehatan jiwa.
Sampaikanlah kepada suami, obrolan seperti apa yang kita sukai, suasana seperti apa yang membuat kita nyaman, dll.
Baca Juga: Shireen Sungkar Bagikan Tips agar Anak Tidak Bosan Belajar Online
Variasikan kegiatan sehari-hari sehingga lebih dinamis
Indahnya Islam, Rasulullah mengajarkan kita salah satu kaidahnya dalam beramal, “Sa’ah, sa’ah”, artinya “Sejenak, sejenak”.
Maksudnya adalah, rumah tangga kita tidak melulu isinya adalah pekerjaan rumah tangga, mendidik anak, jima’, ibadah..
Adakalanya butuh aktivitas lain yang sifatnya mubah, seperti rekreasi, berkemah, bermain peran, bercengkrama, bercerita, bercanda, menonton, membaca buku, dll.
Bercanda antara suami dan istrinya dalam sebuah hadist Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam merupakan perkara yang dianjurkan:
كُلُّ شَيْءٍ لَيْسَ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ فَهُوَ لَغْوٌ وَلَهْوٌ إِلَّا أَرْبَعَةَ خِصَالٍ : مَشْيٌ بَيْنَ الْغَرَضَيْنِ ، وَتَأْدِيبُهُ فَرَسَهُ ، وَمُلَاعَبَتُهُ أَهْلَهُ ، وَتَعْلِيمُ السَّبَّاحَةِ
“Segala sesuatu yang di dalamnya tidak terdapat zikrullah (mengingat kepada Allah) merupakan perbuatan sia-sia, seperti senda gurau, dan permainan. Kecuali empat hal yaitu senda gurau suami-istri, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.”_
Rambu-rambu yang membatasi hanyalah tidak berlebih-lebihan karna bercanda yang berlebihan dapat mematikan hati. Wallahu a’lam.[ind]
sumber: @frd.lia (Grup Princess)