ChanelMuslim.com- Hubungan suami istri itu ajaib. Terus-menerus berdua, tapi tidak membosankan. Bahkan selalu ada kejutan.
Maha Suci Allah yang telah menciptakan segala sesuatu berpasangan. Dari berpasangan itu ada keseimbangan.
Alam semesta pun Allah ciptakan berpasangan. Tentu dengan sunnatullah atau hukum-hukumnya masing-masing. Dan dengan begitulah alam semesta ini Allah ciptakan dalam keseimbangan.
Kejutan adalah sisi lain dari dinamika sebuah keseimbangan. Dengan kejutan, keseimbangan bergeser dari hukum atau keadaan yang lama menjadi yang baru.
Musibah dan anugerah merupakan kejutan-kejutan yang Allah turunkan agar keseimbangan menjadi dinamis. Dan, tidak membosankan. Antara lain, badai, gempa, berlimpahnya rezeki, dan lainnya.
Begitu pun dalam dunia suami istri. Selalu ada kejutan-kejutan yang menjadikan hubungan sakral itu menjadi tidak membosankan. Antara lain.
Kabar Kehamilan
Kehamilan merupakan hal wajar dalam kehidupan suami istri. Ada suami istri, maka hanya soal waktu saja akan ada kabar kehamilan.
Khusus untuk momen pertama, kehamilan merupakan kejutan yang luar biasa. Baik untuk suami maupun istri. Bahkan, untuk keluarga besar keduanya.
Berbagai imajinasi baru muncu laksana jamur di musim penghujan. Bukan hanya dari benak suami atau istri, tapi juga dari keluarga besar semuanya.
Ada imajinasi tentang sosok anak lelaki atau perempuan. Kalau lelaki, maka imajinasinya seperti ini dan itu. Kalau perempuan, imajinasinya pun berbeda.
Kabar kehamilan bisa dibilang seperti kejutan yang memunculkan gelombang baru tentang seribu satu imajinasi dan harapan.
Harapannya pun tidak seragam. Tidak homogen. Tapi, begitu variatif, sesuai dengan keadaan ruhani masing-masing anggota keluarga. Dari harapan itulah, terlantun juga seribu satu untaian doa.
Terlebih lagi jika kabar ini menjadi pengkabulan dari sebuah penantian panjang. Lebih dari sepuluh tahun misalnya, baru saat ini kabar kehamilan akhirnya terdengar.
Kabar seperti itu akan menjadi lebih dari sekadar istimewa. Ia seperti energi baru yang menghidupkan potensi-potensi yang mati suri. Suami menjadi lebih giat bekerja, orang tua dan mertua menjadi lebih sering memperhatikan anak dan menantunya. Dan seterusnya.
Tiba-tiba, potensi rezeki baru berkumpul menyambut kabar kehamilan itu. Akan ada hadiah ini dan itu dari orang tua dan mertua, dari saudara dan kerabat, dan seterusnya.
Suami istri pun merasakan seperti ada aliran status baru yang belum pernah mereka rasakan. Yaitu, status baru sebagai ayah dan ibu. [Mh/bersambung]