ChanelMuslim.com – Suatu hari Zaskia Sungkar istri dari Artis Irwinsyah menuliskan curahan hatinya di akun instagramnya. Begini isinya, hampir 8 tahun foto keluarga berdua terus. Gak bosen?? Gak sama sekali, alhamdulillah makin mengenal Allah makin bersyukur dan ikhlas apapun yang Allah takdirkan. Kebahagiaan bukan berarti selalu memiliki apa yang kita inginkan. Kita akan terus merasa kurang ketika kita tidak memiliki rasa syukur, dan sebaliknya. Kita akan terus bahagia ketika hati kita lapang, tenang dan ikhlas dengan apapun yang Allah takdirkan. Alhamdulillah kita (Zaskia dan suaminya) punya pemikiran yang sejalan, “Kenapa hanya karena satu keinginan yang belum dikabulkan , kita melupakan berjuta nikmat yang Allah berikan. Bahkan beberapa kali kita nangis berdua karena bingung. Bukan karena nangis minta anak tapi nangis kenapa Allah baik banget sama kita ?? Dosa kita banyak .. tapi kenapa dari sekian banyak orang baik dan kita yang pendosa, Allah Iembutkan hati kita dengan hidayah NYA. Nikmat yang sesungguhnya adalah ketika bisa bersama bersujud , berdoa dan menangis meminta agar Allah tetapkan nikmat |man dan tidak pergi. Hidup akan terasa sangat indah dan ringan ketika kita mensyukuri setiap nikmat yang Allah beri. #Allahuakbar
Berbaik Sangka
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Inilah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Qs. Ali-Imran: 14)
Kehadiran pasangan, anak dan harta adalah ujian dari Allah. Begitu juga saat Allah menahan ketiganya, itu merupakan ujian. Ujian datang untuk memurnikan kecintaan kita kepada Allah. Sejauh mana kita mampu bersyukur dan bersabar dalam menghadapi ujian.
Bersyukur dan bersabar adalah dua sikap yang hadir dari kebiasaan kita untuk Hendaknya berbaik sangka pada takdir Allah. Yakinlah, bahwa segala sesuatu yang telah menjadi keputusan Allah pasti mengandung banyak hikmah meskipun kita tidak menyadarinya.
Yang perlu kita ingat setiap manusia telah dituliskan tentang nasibnya lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Rezekipun telah ditetapkan, manusia tidak akan meninggal sebelum jatah rezeki yang Allah tetapkan baginya tuntas diberikan.
Jangan Saling Menyalahkan
Sekian lama belum dikarunia anak, tentu akan membuat pasangan suami istri risau dan gelisah. Biasanya istrilah yang paling merasakan beban beratnya. Belum memiliki buah hati saja sudah memberikan tekanan yang cukup tinggi dalam hidupnya. Belum lagi pandangan orang-orang di sekitarnya. Akan muncul perasaan bersalah dan tidak berguna. Ia merasa sebagai penyebab belum hadirnya sang buah hati.
Yang perlu diingat semua yang terjadi bukanlah kesalahan siapa-siapa, meski kemudian ketahuan siapa yang mandul. Semua adalah takdir Allah. Bukanlahstri, karena setiap takdir Allah.
Sikap tidak saling menyalahkan adalah jalan terbaik dalam menghadapi ujian ini. Sebaiknya pasangan suami dan istri yang belum dikaruniai buah hati saling memberikan dukungan dan nasehat. Saling menasehati untuk bersabar atas takdir yang diberikan Allah. Dengan sikap seperti ini, diharapkan suami dan istri dapat saling menguatkan di tengah badai ujian Allah seperti yang dijalani Zaskia dan Irwinsyah
Berdoa dan Berusaha
Ciri seorang mukmin ketika ditimpa ujian selain sabar dan bersyukur adalah dengan berdoa dan berikhtiar. Seperti halnya mukjizat Nabi Musa, tidaklah Nabi Musa serta merta dapat membelah lautan, melainkan ia harus mengayunkan tongkatnya terlebih dahulu. Atau seperti kisah Maryam ketika mengandung Nabi ‘Isa, untuk mendapatkan makanan (kurma), Allah tidak begitu saja menurunkan makanan tersebut dari langit, melainkan Maryam terlebih dahulu harus menggoyang pohon kurma.
Banyak cara yang bisa dilakukan seperti berkonsultasi dengan para ahli, orang yang berpengalaman dalam masalah ini, meminum obat-obatan dan ramuan-ramuan, mengkonsumsi makanan-makanan yang dipercaya mampu meningkatkan kesuburan. Memperkaya pengetahuan tentang bagaimana proses terjadinya pembuahan dan fungsi alat reproduksi pun termasuk hal yang tidak ada salahnya untuk dicoba.
Berdoalah sebagaimana kisah Nabi Zakaria ‘alaihi salam yang di usia lanjut belum juga mendapatkan keturunan, ia berdoa:
“Ia berkata, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan permohonanku terhadapmu, ya Rabbi, belum pernah tak terkabulkan. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera. Yang akan mewarisi kenabianku dan mewarisi kenabian keluarga Ya’qub; dan Jadikanlah ia, Ya Tuhanku, seorang yang diridhai.’” (Qs. Maryam: 4-6)
Yang termasuk sebagai ikhtiar atau usaha adalah dengan memperbanyak taubat dan beristighfar, sebagaimana firman Allah Ta’ala yang artinya,
“…beristighfarlah kepada Rabb-mu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. (Jika kalian beristighfar) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat atas kalian, juga memberi banyak harta dan anak keturunan…” (Qs. Nuh: 10-12)
Namun ketika semua ikhtiar sudah dilakukan namun buah hati tidak kunjung hadir, tambah lagi kesabarannya. Tetap yakin jika Allah telah memilihkan yang terbaik untuk kita. Jangan lupa berdoa seperti doa yang telah dituntunkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita. Dalam sebuah hadits shahih diceritakan:
Diriwayatkan dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia mengatakan, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Tidak seorang hambapun yang tertimpa musibah lalu ia mengatakan,
إِنَّا لِلّهِ وَ إِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ اللّهُمَّ أْجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا
“Sesungguhnya kami milik Allah, dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami kembali. Wahai Allah, berikanlah kami pahala dari musibah ini dan berilah ganti yang lebih baik darinya.”
Kecuali Allah akan memberikan ganjaran pahala karena musibah yang menimpanya dan memberikan ganti yang lebih baik.’
Ummu Salamah berkata, “Ketika Abu Salamah wafat, aku membacanya sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Allah memberikan ganti yang lebih baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”(HR. Muslim)
Janganlah bersedih Nabi Ibrahim dan Nabi Zakaria pun dikaruniai keturunan oleh Allah ketika usia mereka telah lanjut. Juga Ummul Mukminin, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, orang yang paling dicintai Rasulullah, beliaupun juga tidak memiliki keturunan.
Dengan doa dan kesabaran tersebut, semoga kita mampu bertawakal kepada Allah. Semoga Allah berkenan menganugerahkan kepada kita kesabaran dan rasa syukur dalam susah dan senang, dalam ringan dan berat beban hidup yang kita jalani. (MAY)