BAGAIMANA cara membahagiakan istri yang sedang hamil? Ibu hamil berhak mendapatkan kebahagiaan, bahkan tanpa hamil pun, istri wajib digembirakan.
Amalan yang terbaik adalah memberikan kebahagiaan dan kegembiraan seorang muslim.
Kalau seorang muslim secara umum saja pahalanya banyak sekali, apalagi kepada istri dan anak-anak tentunya akan lebih banyak lagi. Berikan yang paling dekatmu terlebih dahulu.
Motivator keluarga dari Rumah Pintar Aisha, Randy Ariyanto W., mengatakan bahwa saat hamil, suami punya dua tanggung jawab, yakni istri yang sedang hamil dan anak yang ada dalam kandungan.
Tanggung jawab memberikan keduanya, istri dan anak, kebahagiaan.
Siapa saja yang berkewajiban membahagiakan, yang pertama adalah suaminya, kemudian keluarganya bahkan semua umat muslim seyogyanya membahagiakan seorang ibu muslimah yang sedang mengandung.
Sebagai seorang muslim, mari kita berlomba mencari amal sholeh dengan menggembirakannya. Allah akan memberi pahala kepada siapa saja yang membantu kehamilannya menjadi amal jariah.
Berikan hadiah agar timbul rasa bahagianya. Jika wanita hamil itu sedang ngidam maka berikan apa yang ia mau. Amalan terbaik adalah memberikan kebahagiaan bagi orang lain.
Seorang ibu yang bahagia selama kehamilan insha Allah akan melahirkan seorang anak yang berkualitas unggul. Kewajiban suami dan keluarga di sekitarnya adalah membahagiakannya.
Happy mom happy children, happy mom happy life.
Baca Juga: Bersyukur dan Berbahagia saat Hamil
Ayah Bunda, negara-negara barat telah mempelajari dan menyadari bahwa fase emas yang paling emas dalam pendidikan anak adalah fase dalam kandungan.
Mereka meyakini dengan dibuktikan dengan berbagai penelitian bahwa pendidikan usia kandungan akan melahirkan sosok manusia yang hebat di masa yang akan datang.
Apa yang mereka lakukan itu, sudah ada dalam ajaran Islam.
Masa kehamilan adalah masa seorang ibu hamil memiliki hak untuk dibahagiakan sebagaimana Allah memberi kabar gembira kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Zakaria.
Jadi dapat disimpulkan bahwa masa kehamilan dalam Islam identik dengan kegembiraan sebagai bentuk syukur kepada Allah sekaligus upaya mencetak anak yang berkualitas unggul.
Saat kita bertemu wanita hamil, maka lakukan hal yang membantu mencetak generasi masa depan dengan menggembirakannya.
“Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah:
“Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini” (QS. Maryam: 26).
Ayat ini secara tegas menerangkan bahwa seorang wanita yang sedang hamil itu wajib diberi kebahagiaan.
Di negara maju, ada sebuah kebijakan saat istrinya cuti hamil maka suami juga cuti mendampingi istrinya yang sedang hamil tanpa ada pemotongan gaji.
Peran suami sangat besar untuk menjaga istrinya. Orang barat itu percaya diri, tenang kalau berbicara, itu karena saat kehamilan istri dalam kondisi bahagia.
Cuti suami saat mendampingi istri hamil akan membuat nyaman istri dan tentu saja berdampak positif pada janin.
Ayah Bunda, seorang Ibu hamil yang stres, depresi, tidak happy dengan kehamilannya bisa melahirkan anak yang rentan bermasalah pada otaknya.
Seorang ibu yang tidak suka dengan pernikahannya mungkin karena dipaksa, melayani suaminya dengan keterpaksaan tetapi hamil kemudian saat hamil menyesal dan marah maka bayinya akan bermasalah.
Suami dilarang menghardik wanita hamil karena menurut hadis menghardik wanita itu melukai dua orang sekaligus yakni ibu dan bayi yang ada dalam kandungannya.
Ayah Bunda, setiap satu teriakan/bentakan saja bisa menghancurkan sejuta sel otak.
Sel-sel otak yang terhubung dengan aliran listrik itu tiba-tiba hangus seketika karena kencangnya aliran listrik yang mengalir.
Jadi teriakan, bentakan dapat merusak perkembangan otak anak. Jika kita ingin rumah kita menjadi rumah surga maka tidak ada teriakan di dalam rumah.
Bayi baru lahir jangan dikagetin karena akan menghancurkan puluhan ribu bahkan jutaan sel otaknya. Bagian otak yang sering diteriaki itu seperti menghitam atau hangus.
Lebih baik berbicara dengan lemah lembut atau berbisik. Oiya, tidak boleh juga ngeprank kepada ibu hamil.
Ngeprank ibu hamil itu terlarang. Ibu hamil yang di-prank itu janin yang menjadi taruhannya. Kondisi otak janin yang nanti bisa bermasalah.
Kepribadian anak dibentuk saat dalam kandungan. Ibunya sedih, marah, kecewa, cemas, takut maka janin akan ikut mendapatkan resapan emosi negatif tersebut.
Luka batin yang ibu hamil alami ditransfer ke janin sehingga karakter anak akan selaras dengan emosi yang dirasakan ibu.
Sedihmu, marahmu, kecewamu diresap perasaannya ke janin. Jika sering sedih, janin akan memiliki karakter yang suka sedih, suka menyendiri, pendiam, sering murung, kurang pandai bergaul, sensitif.
Jika engkau sering marah, anak akan temperamental, mudah marah, mudah tersinggung, trantum, agresif dll.
Jadi luka batin yang dialami ibu yang mengandung akan berdampak pada karakter anak di kemudian hari, anak bisa terlalu agresif atau terlalu pendiam.
Anak yang tidak dekat dengan bapaknya mungkin dulu saat hamil bapaknya sering memarahi ibunya, melukai ibunya.
Padahal bapaknya sangat baik dengan anaknya tetapi anaknya tidak dekat. Barangkali saat ibunya hamil sering dimarahi, dibentak lalu saat anak lahir bapaknya mulai sayang kepada anaknya.
Sebenarnya, Bapaknya itu baik kepada anaknya namun perasaan anaknya tidak dekat dengan bapaknya.
Seorang yang tidak tenang akan gelisah dan akan mengeluarkan hormon epinefrin.
Jika seorang stress maka akan keluar hormon kortisol merangsang keluarnya epinefrin yang jika kebanyakan akan menyebabkan pembuluh darah menyempit, lalu resiko hipertensi.
Jika pembuluh darah menyempit, nutrisi ke janin terhambat. Karena itu, Ibu hamil harus dalam kondisi bahagia. Suami harus membahagiakan istri.
Jiwa yang tenang dan bahagia, sirkulasi darah bagus, nutrisi ke janin bagus dan pada akhirnya janin akan berkembang optimal. Kuncinya, ibu hamil itu harus bahagia.
Satu lagi yang penting, seorang wanita bisa sehat jika wanita itu bisa mengeluarkan isi hatinya maka wanita cenderung cerewet.
Sehatnya jiwa perempuan itu harus banyak ngomong tapi harus positif. Kalau ibu diam, yang ada adalah perasaan negatif. Sebagai suami harus menyiapkan telinganya sebagai tempat curhat istrinya.
Saat curhat, jangan curhat kepada yang lebih lemah misalnya ke anak, ke adik dsb. Bagi perempuan paling banyak curhat itu saat ia hamil.
Wanita hamil tidak boleh memendam emosi. Asupan oksigen akan terhambat saat stress dan tertekan. Stress di masa kehamilan sangat mempengarui kondisi psikis janin.
Jadi jika memang cara istri untuk tidak stress dengan banyak curhat ke suami, suami harus menyiapkan diri termasuk menyiapkan mental juga.
Baca Juga: Anjuran untuk Para Suami, Perbanyak Doa saat Istri sedang Hamil
Ayah Bunda, dalam surat Al Araf ayat 58:
“Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana.
Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur”.
Lalu, jika kita memperhatikan surat Al Baqarah ayat 223 menerangkan bahwa:
“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.
Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.”
Wahai Ayah, seorang istri yang baik insha Allah akan melahirkan anak-anak yang baik.
Maka berusahalah menjadikan istrimu menjadi sosok yang baik sehingga kelak anak-anakmu juga akan menjadi sosok yang baik. Dan semua itu dimulai saat istrimu mengandung, maka bahagiakanlah dia.
Cara Mudah Membahagiakan Istri yang sedang Hamil
Lalu bagaimana cara membahagiakan istri? Caranya dengan bersikap baik kepadanya, tidak membentaknya, tidak berkata buruk, penuhi segala keinginannya selama kita mampu melakukannya.
Kemudian jaga hati dan perasaannya. Wahai Ayah, ibu hamil itu seringkali tidak stabil, emosinya terkadang tidak stabil, mudah marah, mudah tersinggung, lebih sensitif, sering kesal dan berbagai emosi negatif lainnya.
Hal ini disebabkan hormon wanita hamil memang seperti itu. Mungkin Ayah bertanya, bagaimana meredakan emosi yang tidak stabil itu, caranya dengan memberikan sentuhan fisik.
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya,
kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah.
Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. (Q.S. Az-Zumar: 23).
Dalam ayat ini Allah menerangkan kulit yang berhubungan dengan perasaan. Jadi kulit dulu baru perasaan menjadi lebih tenang.
Begitu juga seorang istri yang sedang labil emosinya, sedang kesal, marah maka untuk meredakan kemarahannya adalah dengan memberi sentuhan kulit.
Suami bisa memberikan energi kasih sayangnya dengan mengusap kepalanya, memberi kecupan, memeluk, mencium, membelai, memegang dan meremas tangannya,
memeluknya di tempat tidur, semua itu akan memberikan kenyamanan dan ketenangan jiwanya.
Tenangkanlah kulitnya maka ketenangannya itu akan mengalir ke hati sehingga perasaannyapun menjadi tenang.
Sentuhan kulit adalah sebuah pintu yang memberikan rasa tenang dan memicu keluarnya hormon kebahagiaan.
Saat seorang ibu merasa tenang dan bahagia menjalani kehamilannya maka hal tersebut erat hubungannya dengan kualitas janin.
Lalu apalagi yang menyenangkan istri? Ajak istri jalan-jalan agar ia memandang yang indah dan menyenangkan.
Istri yang lagi hamil perlu dipahami perasaannya, didengarkan ceritanya, dihargai usahanya misalnya meskipun hamil tetapi tetap memasak untuk suami maka ucapkan terima kasih.
Seorang wanita itu perlu kalimat verbal, perlu mendengar kalau suaminya cinta kepadanya. Jadi sering-seringlah mengatakan cinta kepada istri minimal 3 kali dalam sehari.
Lalu ia juga perlu merasa aman dan juga merasa bernilai dan dibutuhkan keberadaannya.
Wanita yang sedang hamil juga jangan melemah-lemahkan dirinya, jangan kalah dengan pikiran negatif, kurangi atau bahkan jangan nonton drakor, sinetron melankolis, tayangan yang tidak berkualitas, lebih baik mendengarkan muratal Al Qur’an.
Insha Allah dengan menjadikan istri bahagia saat hamil akan berdampak positif bagi perkembangan janin.[ind]