• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 20 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Suami Istri

Beda Sinyal Suami Istri (4)

September 16, 2021
in Suami Istri, Unggulan
Belajar Gaul dengan Tetangga

Ilustrasi, foto: rdcnewscdn.realtor.com

74
SHARES
566
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com- Suami istri itu manusia. Keduanya tidak punya antena yang bisa disetel satu frekuensi. Jadi, wajar saja jika suami istri mengalami beda sinyal.

Kalau mau melihat dua manusia dalam satu hati, lihatlah suami istri yang selalu harmonis. Seolah keduanya berada dalam satu ide, satu rasa, satu langkah, dan satu selera.

Namun, tidak semua yang terikat itu menyatu seperti di atas. Banyak sebab hal itu bisa terjadi. Mungkin karena ikatannya yang perlu dikencangkan. Mungkin juga karena keduanya sama-sama manusia yang kadang “dinamis”, atau berpotensi berubah tergantung lingkungan.

Sejauh mana beda sinyal itu bisa terjadi? Sejauh dinamika lingkungankah, sejauh karena orangnyakah, atau sebab lain.

Boleh Jadi, Ada Godaan yang Tak Diinginkan

Beda sinyal tak selalu terjadi karena adanya gangguan badai. Sebaliknya, godaan pun bisa mengubah sinyal ke frekuensi lain yang tidak biasanya. Dan justru, godaan bisa lebih fatal merusak sinyal daripada terpaan badai.

Hal ini karena pukulan badai justru menguatkan kewaspadaan dan kesiagaan. Tapi godaan, akan melunturkan kehati-hatian, menumpulkan kepekaan, dan ujung-ujungnya akan mengabaikan tanggung jawab.

Jenis-jenis godaan bisa beraneka ragam. Bisa datang dari luar seperti terbukanya kesempatan hidup mewah. Pergeseran gaya hidup ini jika tidak diimbangi kekuatan ikatan suami istri, akan mencairkan sakralitas ikatan itu.

Logikanya, jika uang bisa menyediakan segala kebutuhan hidup, maka ikatan kebutuhan hidup pun bisa kendor. Termasuk ikatan suami istri. Seolah uang membuka banyak pilihan tentang pemuasan hidup yang hanya bisa didapat dari ikatan suami istri itu.

Lebih parah lagi jika pergeseran gaya hidup ini dibarengi dengan pelunturan komitmen terhadap nilai-nilai agama. Semoga Allah subhanahu wata’ala melindungi kita semua dari keburukan ini.

Namun tidak berarti bahwa bertambah atau berlimpahnya harta serta merta akan menggiring suami istri pada godaan beda sinyal ini. Probabilitasnya muncul dari keadaan hubungan suami istri itu sendiri.

Godaan kedua datang dari dalam diri suami istri itu sendiri. Sementara faktor eksternal hanya mengikuti keadaan itu saja. Yaitu, suami atau istri yang karena kelebihan fisiknya atau karena ruang lingkup kesibukannya memungkinkan munculnya tarikan-tarikan pihak luar untuk masuk kedalam ikatan itu.

Contoh, keadaan suami atau istri yang rupawan yang selalu menjadi pusat perhatian. Pihak-pihak luar yang terpesona akan mencari cara agar bisa merebut sinyal-sinyal itu untuk dialihkan ke mereka.

Contoh lain, keadaan suami atau istri yang aktivitas atau profesinya bersentuhan atau menjadi perhatian orang banyak. Di antara profesi atau aktivitasnya itu adalah artis, tokoh, organisatoris, dan sejenisnya. Hal ini karena interaksi dengan orang banyak akan memunculkan banyak godaan lawan jenis.

Keutuhan sinyal suami istri tidak mungkin bisa terbagi. Akan ada perubahan yang dirasakan suami atau istri jika pasangannya mengalami pecah sinyal.

Karena itu, ketika potensi godaan ini muncul, respon yang dimunculkan bukan saling memunculkan rasa curiga dan kesenjangan hubungan. Sebaliknya, justru harus melepas rasa curiga dan menguatkan kedekatan hubungan.

Hal ini untuk menjaga agar sinyal bisa tetap utuh dan selalu kuat untuk satu frekuensi yang tetap. [Mh/bersambung]

 

 

Tags: keluarga sakinah mawadah dan ramah
Previous Post

Berbincang dengan Ridwan Saidi, Heri Koswara Bahas Sejarah Betawi

Next Post

Gerakan Nasional Sejahterakan Dai Indonesia Bentuk Perhatian Umat Kepada Para Pendakwah

Next Post
Gerakan Nasional Sejahterakan Dai Indonesia Bentuk Perhatian Umat Kepada Para Pendakwah

Gerakan Nasional Sejahterakan Dai Indonesia Bentuk Perhatian Umat Kepada Para Pendakwah

Bunker di Inggris Sisa Perang Dunia II akan Diubah Jadi Tempat Wisata

Bunker di Inggris Sisa Perang Dunia II akan Diubah Jadi Tempat Wisata

anak-anak

Anak-Anak Sudah Selesai Ujian

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga