Friday, April 16, 2021
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
No Result
View All Result
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Suami Istri

Beda Komunikasi Pria dan Wanita: antara Nalar dan Rasa

January 16, 2020
in Suami Istri
3 min read
0
65
SHARES
500
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram

 

ChanelMuslim.com- Nalar dan rasa memang memiliki perbedaan yang jauh. Nalar butuh fakta, sementara rasa butuh kecocokan. Namun, tidak ada yang unggul dan rendah dalam dua hal ini. Ibarat dua sayap burung, keduanya saling melengkapi agar bisa terbang tinggi.

Pemahaman tentang ini sangat perlu untuk pasangan baru suami istri. Boleh jadi, dua sisi yang selama ini terpisah jauh, tiba-tiba kini selalu seiring sejalan. Komunikasi yang selama ini nyaris tak pernah terjalin, tiba-tiba muncul seperti saudara kembar.

Bersama dalam perbedaan inilah yang kerap bisa memunculkan salah tafsir. Jika tidak ditakar dalam ukuran yang proporsional, perbedaan bisa memunculkan jarak. Bahkan bisa kesalahpahaman.

Komunikasi dengan Nalar

Pria punya kecenderungan menggunakan nalar dalam berkomunikasi. Rangsangan-rangsangan dari lawan bicara kerap diolah secara otomatis melalui nalar.

Nalar berproses berdasarkan alur logika yang sederhana. Satu tambah satu, selalu menjadi dua. Tiga kurang satu, selalu menjadi dua. Tidak pernah lebih, tak pernah kurang.

Nalar juga membutuhkan fakta atau bukti. Ada hal-hal yang harus terlihat, nyata, baru kemudian muncul penilaian. Hasilnya sangat mengikuti fakta-fakta atau bukti itu. Kesimpulan terlebih lagi pada tingkat keputusan, tidak akan muncul sebelum rangkaian fakta itu tersusun lengkap membentuk informasi yang utuh.

Proses bergulirnya nalar menjadi informasi ini butuh waktu. Secepat apa pun gulirannya, tetap dibutuhkan waktu proses. Tidak bisa spontan seperti main tebak-tebakan.

Karena itu, jangan heran jika pria cenderung bicara agak lamban di banding wanita. Bahkan untuk sebuah pengambilan kesimpulan apalagi keputusan butuh waktu yang agak lama. Dan proses penantian ini biasanya diisi dengan diamnya laki-laki.

Dalam keadaan tertentu, pria biasanya butuh menyendiri. Nalarnya berkerja keras mengurutkan semua fakta untuk diolah secara hati-hati menjadi informasi dan keputusan. Selama proses itu, ia tidak ingin ada gangguan. Walaupun gangguan itu dianggap pihak wanita sebagai wujud pelayanan.

Pada titik inilah kadang-kadang muncul kesalahpahaman. Wanita menilai pria lamban memberikan respon. Pria tampak seperti acuh, egois, dan kurang memahami diri wanita.

Jika kesalahpahaman ini menjadi vonis, maka pria akan tertimpa beban baru yang sebetulnya tidak perlu ia dapatkan. Yaitu, serangan negatif yang bertubi-tubi. Selama proses nalar ini belum menemukan titik temu, selama itu pula stigma atau cap negatif terus ia terima.

“Mas kan suami, jangan diam aja dong! Cepat kasih solusi,” begitu kira-kira di antara bentuk “teror” yang mungkin muncul dalam suasana “tenang” itu.

Pada titik ini, jika pria tidak konsisten dengan jatidirinya yang berpegang pada nalar, kecenderungan memberikan respon di luar dugaan bisa muncul. Nalarnya tiba-tiba kusut, dan ia pun hanyut dalam arus rasa yang mempropokasinya untuk muncul.

“Kamu ini bawel amat sih. Nggak lihat apa kalau aku lagi mikir,” seperti itu kira-kira respon nalar kusut pria yang terbawa arus rasa di sekitarnya.

Kalau sudah seperti itu, nalar yang semula berproses otomatis untuk memunculkan respon positif, tidak lagi berkerja normal. Muncullah reaksi rasa dalam bentuk emosi. Hasilnya, nol bahkan bisa negatif.

Jadi, berikan kesempatan pria untuk tenang dalam dunia nalarnya. Jangan diganggu walaupun dengan maksud memberikan pelayanan. Kalau hasilnya buntu, berikan ia kesempatan berikutnya untuk berpikir jernih.

Namun, hal ini biasanya jarang terjadi. Wanita umumnya menginginkan proses cepat. Tidak boleh ada jeda. Apalagi menunggu untuk waktu yang belum pasti.

Komunikasi dengan Rasa

Rasa sangat dominan dimiliki wanita. Ia merespon sesuatu bukan dengan nalar seperti halnya pria, tapi dengan rangsangan rasa. Dan rasa berkerja lebih cepat daripada nalar.

Rasa tidak membutuhkan fakta. Yang penting, cukup untuk membentuk suasana. Rasa tidak seperti halnya nalar yang butuh kelengkapan sentuhan banyak indera, cukup dengan satu sentuhan indera pun sudah seperti sempurna.

Contoh, tidak sedikit gadis yang terpedaya hanya olahan penampakan melalui facebook misalnya. Tidak perlu pendengaran, tidak perlu sentuhan, tidak perlu pertemuan, sang gadis sudah seperti bagian dari diri sang pria idaman facebooknya.

Contoh lain, seorang anak kadang mencerna baik kelemahan ibunya. Jika ia ingin dapat sesuatu dari orang tuanya, ia olah rasa sedemikian rupa agar cocok dengan rasa ibunya. Bisa dengan cara merayu, menangis, mengiba, dan seterusnya. Dan hal itu sulit ia lakukan terhadap ayahnya.

Namun jangan salah. Kecenderungan rasa yang begitu dominan dimiliki wanita bukan bentuk kelemahannya. Justru inilah keunggulannya. Dan rasa sangat identik dengan wanita.

Pria mana pun akan terperangah dengan respon wanita saat dibebani begitu banyak beban oleh anaknya. Wanita memunculkan respon sangat positif dengan kemunculan bayi di perutnya. Padahal, konsekuensinya begitu berat: ada beban tambahan sekian kilogram dalam perutnya, beban melahirkan yang taruhannya hidup mati, dan seterusnya.

Fase berikutnya dalam beban ini, wanita tidak pernah marah dengan seribu satu gangguan bayinya. Ia begitu senang, ikhlas, dan sangat bahagia. Seberat apa pun, beban yang ia terima dalam kurun waktu yang tidak sebentar ini.

Semua respon rasa wanita dalam sisi itu, nyaris tidak akan bisa terwujud jika diolah secara nalar. Tidak heran jika banyak pria di negeri barat sana, lebih suka memelihara anjing daripada menjadi seorang ayah untuk anak-anaknya.

Alasan menurutnya, anjing lebih gampang dipelihara, dan kalau sudah besar jauh lebih setia daripada anak manusia. Inilah salah satu bentuk olahan nalar yang tidak disanding dengan sentuhan rasa wanita.

Nalar dan rasa, Allah ciptakan menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan. Ia harus berpasangan. Saling melengkapi, bukan meniadakan. (Mh/bersambung)

 

 

Previous Post

Menjaga Keluarga Tetap Harmonis (Bagian 1)

Next Post

Resep Nasi Ayam Penyet ala Della Suzura, Mudah dan Lezat

Related Posts

Makna Senyum Suami Istri

Makna Senyum Suami Istri

April 14, 2021
512
Istri di Indonesia Pahalanya Besar (2)

Istri di Indonesia Pahalanya Besar (2)

April 11, 2021
504
Betapa Besarnya Pahala Istri Orang Indonesia

Betapa Besarnya Pahala Istri Orang Indonesia

April 9, 2021
517
Ungkapan Cinta Itu Tak Perlu Mahal

Ungkapan Cinta Itu Tak Perlu Mahal

April 7, 2021
510
Ciri Cinta Sejati: Poligami Jadi Pilihan Terakhir

Ciri Cinta Sejati: Poligami Jadi Pilihan Terakhir

March 31, 2021
507
Ciri Cinta Sejati: Tajamnya Bahasa Isyarat

Ciri Cinta Sejati: Tajamnya Bahasa Isyarat

March 31, 2021
517
Redakan Konflik Tumbuhkan Harmoni

Redakan Konflik Tumbuhkan Harmoni

March 25, 2021
503
5 Kebutuhan Istri untuk Atasi Rasa Insecure

5 Kebutuhan Istri untuk Atasi Rasa Insecure

March 25, 2021
512
Ciri Cinta Sejati Meluruskan tanpa Menjatuhkan

Ciri Cinta Sejati Meluruskan tanpa Menjatuhkan

March 25, 2021
513
Ciri Cinta Sejati Ingin Mengerjakan Sendiri

Ciri Cinta Sejati Ingin Mengerjakan Sendiri

March 25, 2021
536
Next Post

Resep Nasi Ayam Penyet ala Della Suzura, Mudah dan Lezat

Anak Syaikh Ahmad Deedat Ditembak Kepalanya oleh Pria asal India di Durban

Urusanku, Mencintaimu

Terbaru

Lima Kebiasaan Baru dari Bulan Ramadan

Lima Kebiasaan Baru dari Bulan Ramadan

April 16, 2021
Spot Menyelam Tervaforit di Wakatobi

Spot Menyelam Tervaforit di Wakatobi

April 16, 2021
agenda kajian

Agenda Kajian Online Ramadan IISB

April 16, 2021
Tips Menjalani Puasa Bagi Penderita Hipertensi

Tips Menjalani Puasa Bagi Penderita Hipertensi

April 16, 2021
Buku The Untold Islamic History

Buku The Untold Islamic History

April 16, 2021
Mengenal Konsep Autophagi

Mengenal Konsep Autophagi

April 16, 2021
Amalah yang Boleh Dilakukan Wanita Haid

Amalah yang Boleh Dilakukan Wanita Haid

April 16, 2021
Kemitraan Ekonomi IE-CEPA Resmi Disahkan

Kemitraan Ekonomi IE-CEPA Resmi Disahkan

April 16, 2021
Jelajah Ramadan 1442H ChanelMuslim

Jelajah Ramadan 1442H ChanelMuslim

April 16, 2021
7 Manfaat Kopi Untuk Kecantikan Wajah

7 Manfaat Kopi untuk Kecantikan Wajah

April 16, 2021

Terpopuler

  • Syahnas Zein Juara Pertama Duta Muslimah Hunt 2021

    Syahnas Zein Juara Pertama Duta Muslimah Hunt 2021

    78 shares
    Share 31 Tweet 20
  • Hukum Memakai Kalung Salib

    392 shares
    Share 157 Tweet 98
  • Ucapkan Barakallah sebagai Pengganti Selamat

    827 shares
    Share 331 Tweet 207
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    448 shares
    Share 179 Tweet 112
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    438 shares
    Share 175 Tweet 110
  • Tips Menyimpan Kolang Kaling

    107 shares
    Share 43 Tweet 27
  • Resep JSR untuk Demam Anak, Batuk dan Panas Dalam

    325 shares
    Share 130 Tweet 81
  • Nusret “Salt Bae” Koki yang Bangun Masjid Senilai 13 Milyar

    199 shares
    Share 80 Tweet 50
  • Proyek Kereta Cepat Indonesia China Akibatkan Jalan Rusak di Cimahi

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Atasi Sakit Kepala dengan Ramuan Jahe ala Resep JSR

    243 shares
    Share 97 Tweet 61
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga