ChanelMuslim.com – Mayoritas ahli fiqih berpendapat bahwa kaum wanita tidak dibebani kewajiban untuk melayani suaminya. Namun persoalannya bukan terbatas pada sebuah peraturan tapi lebih pada kemaslahatan bersama bukan atas nama siapa yang mendominasi siapa.
Suami memang pemimpin, tapi title ini menunjukan sebuah tanggung jawab daripada sebuah kekuasaan. Lebih pantas disebut sebagai pengorbanan. Sayangnya banyak kesalahpahaman dalam masyarakat kita tentang kepemimpinan suami ini. Kepemimpinan suami dilaksanakan agar tegaknya islam dalam rumah tangganya. Termasuk di dalamnya berlaku baik dan adil kepada seluruh anggota keluarga.
Fathimah az Zahra, putri Rasulullah SAW melakukan pekerjaan rumah dengan tangannya sendiri. Beliau menggiling gandumnya sendiri hingga tangannya menjadi bengkak. Beliau memanggul air di dalam gentong hingga punggungnya terbungkuk-bungkuk. Namun apa yang beliau lakukan tidak menunjukan kehinaan seorang istri sebagai pelayan suami. Di sana tidak ada perintah suami yang kasar dan menghinakan. Semua beliau lakukan karena beliau adalah perempuan mukminah yang mulia yang membangun rumah tangga dengan iman dan cinta. Beliau mempersembahkan diri dan segalanya untuk suami dan anak-anaknya. Ali bin Abi Thalib pun memperlakukan Fathimah, istrinya dengan cinta dan kasih sayang. Beliau ikut mengerjakan pekerjaan rumah itu besama Fathimah. Mereka berdua berbagi suka dan duka dalam membangun rumah tangganya. Tidak hanya itu semua mereka lakukan untuk menegakkan risalah Rasulullah.
Begitu juga dengan Asma binti Abu Bakar, istri dari Zubair bin Awwam yang berkhidmat kepada suaminya secara total demi mencari keridhoan Allah SWT. Beliau berkata, “Aku berkhidmat kepada Zubair dengan pengkhidmatan yang total. Aku mengurus kudanya, memberi makan, mencari rumput, menimba air, dan memanggul biji-biji kurma di atas kepalaku dari satu tempat ke tempat lain di rumahnya yang seluas 2/3 farsakh.”
Lalu kenapa muslimah sekarang lebih sering mengeluh. Padahal seluruh pekerjaannya telah dimudahkan dengan kemajuan teknologi. (Maya Agustiana)