NASIHAT ibu untuk putrinya ini bisa menjadi nasihat untuk diri kita sendiri juga. Ummu Iyyas binti Auf bin Muhallim Asy Syibani menikah dengan Amr bin Hijr, Raja suku Kendah.
Ketika tiba saatnya meninggalkan rumah tempatnya dirawat sejak kecil untuk pergi ke rumah suaminya, ibunya, Umamah binti Harits memberi nasihat kepadanya, “Wahai putriku, andaikan memberi nasihat bisa ditinggalkan maka aku akan tinggalkan itu untuk kamu.
Namun, nasihat itu peringatan untuk yang lalai dan pertolongan bagi yang berakal.
Baca Juga: 7 Nasihat Pernikahan untuk Pasangan Baru Menikah
10 Nasihat Ibu untuk Putrinya
Sekalipun perempuan tidak memerlukan suaminya karena kekayaan orangtuanya dan sangat perlunya mereka kepadanya, tetapi aku adalah orang yang paling tidak membutuhkannya.
Perempuan diciptakan untuk laki-laki, sebagaimana untuk perempuanlah laki-laki diciptakan. Wahai putriku, engkau akan keluar menemui udara baru dan tempat baru yang belum kamu kenal seluk beluknya dan sahabat yang kamu belum bisa bergaul dengannya.
Namun, dengan kekuasaannya kepadamu ia dapat menguasai dan mengawasimu. Karena itu jadilah budak baginya, tentu ia akan menjadi budak dan teman bagimu.
Jagalah baik sifat yang sepuluh niscaya engkau akan mendapat penerangan. Adapun yang pertama dan kedua adalah tenang dan menerima apa adanya, pandai mendengar dan berlaku taat.
Adapun yang ketiga dan keempat adalah menjaga baik-baik matanya dan hidungnya. Yaitu janganlah matanya melihat kepadamu suatu keburukan dan janganlah sampai ia mencium kamu kecuali dalam keadaan sewangi-wanginya.
Adapun yang kelima dan keenam adalah menjaga baik-baik waktu tidurnya dan makannya karena bila perutnya merasa benar-benar lapar maka akan mudah tersinggung dan bila terganggu tidurnya akan timbul marahnya.
Adapun yang ketujuh dan delapan, yaitu menjaga hartanya, memperhatikan pembantunya dan keluarganya. Dan yang dinamakan menjaga hartanya ialah dengan pandai-pandai mengatur uang belanja dan yang dinamakan memerhatikan keluarganya ialah pandai mengurusnya.
Adapun yang kesembilan dan kesepuluh adalah janganlah kau durhakai perintahnya dan engkau buka rahasianya, karena kalau engkau menyalahi perintahnya akan panaslah hatinya.
Dan jika engkau buka rahasianya maka engkau membuat rasa tidak aman pada apa yang dipercayakan. Kemudian janganlah sekali-sekali kamu bergembira di kala ia sedang murung, dan janganlah kamu murung selagi ia senang. [MAY/Cms]