TIM peneliti Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan rumah ramah lingkungan bernama Paviliun Cross Laminated Timber (CLT) Nusantara.
Para peneliti UGM memanfaatkan material seperti kayu bersertifikasi lestari, serta material daur ulang seperti plastik atau limbah pertanian yang diolah menjadi bahan bangunan.
Rumah ini memanfaatkan kayu akasia lokal berlapis ganjil yang disusun silang dan direkatkan dengan teknologi laminasi sebagai struktur utama, tanpa menggunakan kolom.
Baca juga: UI, Undip, UGM Masuk 5 Besar Kampus Berkelanjutan di Asia Versi UI GreenMetric 2024
Tim Peneliti UGM Ciptakan Rumah Ramah Lingkungan
Sistem pembangkit listriknya memakai tenaga surya hybrid offgrid dengan solar panel dan gel deep cycle battery, serta dilengkapi smart Light Control dan IoT Smart Garden untuk otomatisasi pencahayaan dan penyiraman tanaman fasad bangunan.
Model rumah percontohan ini dibangun di area Fakultas Teknik UGM dan mengusung konsep zero emission dengan bahan terbarukan dan teknologi cerdas.
Tanaman rambat seperti oyong ditanam untuk melindungi kayu dari panas dan hujan, sementara penyiramannya dilakukan otomatis oleh sensor.
Meski ramah lingkungan, rumah ini masih menghadapi tantangan ketahanan kayu terhadap kelembaban dan jamur, yang terus menjadi fokus pengembangan oleh tim peneliti.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Prototipe ini menjadi bukti bahwa dengan sentuhan teknologi dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijak, kita dapat menciptakan rumah yang nyaman, sehat, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Langkah inovatif dari UGM ini patut diapresiasi dan didukung. Penelitian dan pengembangan rumah ramah lingkungan terus berlanjut dan semakin banyak masyarakat Indonesia yang terinspirasi untuk memilih hunian yang lebih berkelanjutan demi masa depan bumi yang lebih baik. [Din]