SEJARAH Turki Utsmani yang mulai ditinggalkan ditulis oleh Agung Waspodo, seorang pemerhati sejarah Turki yang memiliki berbagai koleksi buku tentang Turki di perpustakaan pribadinya.
Dua buku sejarah Turki Utsmani yang jarang dipakai ini merupakan resensi buku yang ke-6.362 dan 6.363 di Perpustakaan Pustaka Fatih yang dimilikinya di bilangan Depok, Jawa Barat.
MasyaALlah, banyak sekali buku yang sudah diresensinya.
Berikut resensi selengkapnya yang diunggah Agung Waspodo pada 15 Syawwal 1445 Hijriyah.
baca juga: Pemakaman Ma’la, Jadi Tempat Bersejarah Kaum Muslimin
Sejarah Turki Utsmani yang Mulai Ditinggalkan
Solak-Zāde Tarihi (2 jilid) | Dr. Vahid Çabuk | Kültür Bakanlığı Yayınları | Ankara | 1989
Solak-Zāde adalah kitab sejarah klasik Turki Utsmani yang ditulis oleh sejarawan bernama lengkap Solakzāde Mehmed Çelebi (1592–1658).
Beliau terkadang menggunakan nama pena Hemdemi dalam tulisannya. Beliau juga ahli menggubah sya’ir.
Beliau yang lahir di İstanbul menulis kitab Tarih-i Solak-Zāde pada tahun 1657 setahun sebelum wafat.
Nama Solak-Zāde artinya anak/murid seorang-Solak artinya ayahnya adalah ahli pemanah dalam satuan militer terkenal Yeniçeri (Janissary).
Nama Solak sendiri sering diasosiasikan sebagai pengawal pribadi sultan Turki Utsmani.
Kitab sejarah beliau menjadi terkenal dan digemari karena disamping ringkas juga menggunakan bahasa yang mudah namun tetap indah serta mencerminkan suasana masa itu.
Beliau hidup pada abad ke-16 hingga ke-17 masehi dimana banyak ditemukan sejarawan Turki Utsmani yang juga terkenal seperti Hasan Beyzāde, Katip Çelebi, Topçular Katibi Abdülkadir, dan Mehmed Halife.
Karena beliau besar di istana, walau bukan bangsawan, namun mencatat banyak peristiwa penting yang terjadi di dalam istana serta di kota İstanbul dari sudut pandang seorang anak pengawal sultan; itu menjadi faktor penting utama.
Bagian pertama dari kitab beliau menceritakan awal pendirian Turki Utsmani hingga tahun 1622 dengan menggunakan sumber sejarah lainnya seperti karya Neşri, Rūhi, İdris-i Bidlisi, Āli, dan yang paling banyak beliau kırıp yaitu Hasan Beyzāde.
Belgian kedua dari kitab ini menceritakan tentang sejarah masa beliau sendiri yang sangat penting untuk melihat berbagai kejadian pada masa sultan: Murad IV, İbrahim, dan Mehmed IV.
Kitab beliau uji pertama kali diterbitkan tahun 1880 (1297) dalam bahasa Osmanlıca; sedangkan yang kita baca ini adalah edisi yang telah menggabungkan manuskrip dari berbagai sumber seperti perpustakaan Topkapı Sarayı Müzesi dan perpustakaan Ahmed III,
“Sebenarnya, saya dulu meninggalkan pekerjaan tetap pada tahun 2018 adalah untuk mendarmabaktikan diri dan waktu untuk memperluas dan mendalami kajian Sirah Nabawiyah serta Tarikh Turki Utsmani, namun Turki Utsmani sudah agak jarang mendapatkan perhatian, estağfurullah!” tulis Agung.
Agung Waspodo, paling tidak mulai pemanasan lagi untuk menyajikan sejarah Turki Utsmani yang masih jarang diangkat atau mencoba meluruskan yang masih kontroversial; kalau yang sudah populer silakan dilanjutkan masing-masing.[ind]
sumber: Hikmah Agung