ChanelMuslim.com- Menghafal Al-Qur’an merupakan kegiatan yang luar biasa. Selain bisa lebih mudah mengamalkannya, banyak hafalan Qur’an juga bisa mendukung kegiatan berdakwah ke masyarakat.
Masalahnya, menghafal ayat-ayat Qur’an tidak semudah yang dibayangkan. Hal ini umum dialami mereka yang bukan berlatar belakang pendidikan agama.
Sejumlah tips berikut ini boleh jadi bisa membantu untuk memudahkan cara menghafal ayat-ayat Qur’an, meskipun berlatar belakang pendidikan umum. Berikut ini tipsnya:
Pertama, perbaiki dulu kualitas bacaan Al-Qur’an. Mulai dari makhraj dan tajwidnya. Hal ini karena kesalahan cara membaca, jika dihafal, akan menjadi kesalahan yang permanen. Karena apa yang dihafal, itulah yang akan dibaca seterusnya.
Bayangkan jika yang dihafal itu cara membaca yang salah. Memang akan dihafal, tapi yang dihafal itu cara membaca yang salah. Yang seterusnya akan tertanam seperti itu.
Kedua, gonta-ganti mushaf. Terutama mushaf yang cetakan dari Saudi dengan yang cetakan dalam negeri. Hal ini karena letak tulisannya berbeda. Seperti, di mushaf Saudi ayat itu berada di halaman kanan pada baris kesekian. Tapi di mushaf dalam negeri akan berbeda lagi.
Hal ini akan menyulitkan daya ingat. Dengan dibantu letak atau koordinat ayat yang tidak berubah, dayat ingat akan lebih mudah.
Silahkan dipilih dengan menggunakan mushaf yang mana. Tapi, usahakan tidak berganti mushaf selama menghafal dan muraja’ah. Hal ini akan semakin menguatkan patokan posisi ayat.
Ketiga, ulangi membaca ayat yang akan dihafal berkali-kali. Kemudian, baca lagi dengan cara menutup mushaf atau tanpa melihat teks ayatnya. Jika masih terlupa, silahkan dibuka lagi.
Namun begitu, jangan terlalu sering membuka mushaf. Karena hal itu akan “memanjakan” ingatan untuk kurang mau bekerja keras. Kalau perlu, setelah dirasakan mulai hafal, mushafnya diletakkan di tempat yang jauh. Jangan masih dalam genggaman.
Tentang pengulangan bacaan, ada yang berpendapat bahwa jika diulang 40 kali, ingatan bacaan ayat akan bisa kuat. Tapi, hal itu butuh kerja keras.
Keempat, usahakan menghafal ayat dengan aturan halaman per halaman. Dan ingat-ingat lagi posisi ayat apakah berada di posisi halaman kanan atau kiri.
Contoh, ketika menghafal Surah Yasin misalnya, ingat dulu bahwa awal surah ada di posisi halaman kiri. Hafalkan awal surah hingga akhir halaman kiri. Kemudian, mantapkan hafalan tersebut dengan mengulang-ulang bacaannya.
Setelah dirasa mantap, lanjutkan lagi dengan halaman berikutnya, yaitu pada posisi halaman kanan. Mulai hafalan dari awal halaman, hingga pada akhir halaman tersebut.
Setelah dirasa mantap, lanjutkan lagi pada halaman berikutnya Dan seterusnya diulangi lagi pada halaman selanjutnya. Yang penting adalah mengingat awal ayat pada awal halaman. Hal ini juga untuk membantu dayat ingat.
Kelima, ulangi hafalan surah setiap hari. Hal ini agar ketika surah yang sudah dihafal tidak terlupakan atau memorinya tertindih dengan hafalan surah baru yang sedang dimulai.
Mengulang-ulang surah yang sudah dihafal biasa disebut sebagai muraja’ah. Muraja’ah tidak melulu dengan mengucapkan saat posisi duduk atau biasa. Sangat baik jika dilakukan saat sedang shalat. Dan biasanya dicoba pada saat shalat sunnah.
Keenam, idealnya menyetor hafalan kepada seseorang yang sudah hafal dan bagus hafalannya. Dengan begitu, kesalahan yang mungkin terjadi, bisa langsung diluruskan dan tidak berkepanjangan.
Namun begitu, ada cara lain jika hal ini tidak memungkinkan. Yaitu, dengan memutar bacaan qari melalui ponsel, khusus untuk menyimak surah yang sedang dihafal.
Sambil menyimak bacaan tersebut, kita pun mengevaluasi apa yang sudah dihafal. Apa yang kurang bisa ditambah, dan masih belum mulus bisa dipoles lagi. Terutama dalam intonasi bacaan dan iramanya. [Mh]