ChanelMuslim.com – Surat Yasin ayat 51 berisi tentang penjelasan ditiupkan sangkakala. Setelah ditiupkan, orang-orang bangkit dari kubur dan langsung berjalan menuju Rabb mereka untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di dunia.
Baca Juga: Tafsir Surat Yasin Ayat 50, Tidak Mampu Memberikan Wasiat
Isi Surat Yasin Ayat 51
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ
“Dan ditiupkanlah sangkakala, maka seketika itu mereka (bangkit) dari kubur berjalan cepat menuju Rabb mereka.”
Dilansir channel telegram TAFSIR AL-QUR’AN yang mengutip dari buku “TAFSIR SURAT YAASIN”, Ustaz Abu Utsman Kharisman, As-Shuur yang disebut dalam ayat tersebut seringkali diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai ‘sangkakala’.
Sebuah alat tiup semacam terompet yang terbuat dari cangkang kerang atau tanduk hewan yang biasa ditiup untuk pemberitahuan peristiwa-peristiwa penting di masa dulu seperti kejadian perang, dan semisalnya.
Namun, yang dimaksud dalam ayat ini –sebagaimana penjelasan para Ulama- adalah sangkakala yang ditiup sebagai pertanda datangnya hari kiamat. Kita tidak mengetahui seperti apa bentuk sangkakala itu.
Pada ayat ini disebutkan bahwa ‘sangkakala ditiup’ tanpa menyebutkan siapa yang meniupnya. Seringkali kalimat-kalimat dalam Al-Qur’an menggunakan bentuk pasif yang tidak menunjukkan siapa pelaku perbuatannya.
Hal itu memberikan pengaruh yang lebih kuat dalam membangkitkan perasaan yang diisyaratkan oleh ayat tersebut.
Seperti pada ayat ini, tidak disebutkannya siapa pelaku yang meniup sangkakala itu untuk memberikan pengaruh lebih kuat munculnya perasaan takut pada diri pembaca.
Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad menjelaskan bahwa beliau tidak mengetahui adanya hadits yang shahih yang memastikan penyebutan nama Malaikat yang meniup sangkakala itu.
Namun, yang masyhur dan dirajihkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya adalah Malaikat Israfil (syarh Sunan Abi Dawud li Abdil Muhsin al-Abbad).
Baca Juga: Tafsir Surat Yasin Ayat 49
Para Ulama Berbeda Pendapat
Para Ulama berbeda pendapat tentang berapa kali tiupan sangkakala itu dalam proses terjadinya hari kiamat. Sebagian berpendapat 3 kali. Sebagian menyatakan 2 kali.
Syaikh Ibn Utsaimin merajihkan pendapat yang dua kali.
Tiupan pertama adalah menimbulkan ketakutan dan keterkejutan luar biasa sekaligus tak sadarkan diri.
Sedangkan tiupan kedua adalah tiupan kebangkitan, manusia bangkit dari kuburnya.
Pendapat ini juga yang secara dzhahir dipilih dalam Tafsir Jalalain.
Al-Ajdaats maknanya adalah kubur. Manusia bangkit dari kuburnya setelah mendengar tiupan sangkakala yang kedua.
Yansiluun artinya adalah berjalan dengan cepat. Manusia bangkit dari kubur dan berjalan dengan cepat menuju Allah. [Cms]