BERHATI-HATI dalam bersikap sangat menentukan kehidupan kita di akhirat. Kebaikan akan ditulis dan dibalas kelak di akhirat, demikian pula setiap kedzaliman akan terbalaskan 7 kali lipat di akhirat, sebagaimana hadis di bawah ini:
عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ نُفَيْلٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ اقْتَطَعَ شِبْرًا مِنْ الْأَرْضِ ظُلْمًا طَوَّقَهُ اللَّهُ إِيَّاهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ (رواه مسلم)
Dari Sa’id bin Zaid bin Amru bin Nufail ra berkata, Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mengambil sejengal tanah orang lain dengan zhalim, maka niscaya Allah akan menghimpitnya dengan tujuh lapis bumi pada hari Kiamat.” (HR. Muslim, hadits no. 3020)
Baca Juga: Walau Sakit Sa’ad Tak Ingin Berdiam Diri untuk Turut Berjuang
Setiap Kedzaliman Akan Terbalaskan 7 Kali Lipat Di Akhirat
Ustaz Rikza Maulan, Lc, M.Ag memberikan beberapa poin penjelasan terkait hadis di atas:
Hikmah Hadis:
1. Bahwa kita diharamkan untuk berlaku dzalim dalam segala aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam aspek muamalah.
Dan diantara bentuk kedzaliman dalam muamalah adalah mengambil hak orang lain, mencurangi milik orang lain, mengurangi takaran dan timbangan, mengklaim kepemilikan suatu barang yg bukan miliknya, menggeser patok (batas) tanah, mengambil alih tanah milik orang lain, baik secara penguasaan maupun secara kepemilikan melalui dokumen surat-suratnya, dsb.
2. Bahwa orang yang berlaku dzalim dalam muamalah memiliki konsekuensi yang sangat berat di akhirat. Dalam kasus sebagaimana digambarkan dalam hadis di atas, bahwa orang yang mengambil ‘sejengkal’ saja tanah milik orang lain secara dzalim, maka kelak di akhirat tanah tersebut akan ditimpakan di atas punggungnya hingga menghimpitnya sedemikian rupa, sebagai balasan dan siksa atas perbuatannya semasa di dunia.
3. Bahwa selain balasan di akhirat, di dunia pun bisa jadi Allah Swt membalaskan kedzaliman yang diperbuatnya. Dalam riwayat disebutkan dari Sa’id bin Zaid bin Amru bin Nufail, bahwa Arwa menuduhnya telah mengambil sebagian dari tanah miliknya, maka Sa’id berkata,
“Tinggalkanlah dia dan biarkan ia mengambil tanahnya, sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa mengambil sejengkal tanah tanpa hak, maka Allah akan menghimpitnya dengan tujuh lapis bumi dihari Kiamat kelak. (Sa’id berdo’a) Ya Allah…jika dia berdusta, butakanlah matanya dan jadikanlah tanahnya (rumahnya) sebagai kuburannya.”
Ayah Umar melanjutkan, “Tidak lama kemudian, saya melihatnya buta dan berjalan sambil meraba-raba dinding, dia berkata, ‘Saya terkena do’anya Sa’id bin Zaid.’
Tatkala ia berjalan dari rumahnya menuju sumur, dia terjatuh ke dalamnya, maka itu sebagai kuburannya.” (HR. Muslim). Na’udzubillahi min dzalik.
Wallahu A’lam