SIAPA mengira sebelumnya, bahwa ternyata dari pandangan mata, seseorang dapat terkena musibah atau penyakit. Itulah yang dinamakan penyakit ‘ain. Mata yang penuh kedengkian dapat mendatangkan penyakit ini, maka tidak ada cara yang ampuh untuk mengobatinya selain berlindung kepada Allah.
Dari Aisyah radhiyallahu’anhaa, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
استعيذوا بالله من العين فإن العين حق
“Berlindunglah kepada Allah dari mata karena mata itu benar.” (HR. Ibnu Majah)
Baca Juga: Pandangan Ulama Mengenai Hari Ibu
Penyakit ‘Ain dan Cara Mengobatinya
Ada beberapa penjelasan yang disampaikan oleh Ustaz Faisal Kunhi M.A berkaitan dengan hadis di atas:
1.
مأخوذة من عان يَعين إذا أصابه بعينه ، وأصلها : من إعجاب العائن بالشيء ، ثم تَتبعه كيفية نفْسه الخبيثة ، ثم تستعين على تنفيذ سمها بنظرها إلى المَعِين
“‘Ain dari kata ‘aana – ya’iinu yang artinya: terkena sesuatu hal dari mata. Asalnya dari kekaguman orang yang melihat sesuatu, lalu diikuti oleh respon jiwa yang negatif, lalu jiwa tersebut menggunakan media pandangan mata untuk menyalurkan racunnya kepada yang dipandang tersebut.” (Fatawa Al Lajnah Ad Daimah, 1/271).
2. Bersandarlah kepada Allah dari buruknya mata. Ia bisa mengenai manusia dan hewan dan menjadikannya sakit.
3. Al Hafizh Ibnu Katsir berkata, “Terkena ‘ain dan pengaruhnya adalah benar dengan izin Allah”.
4. Ibnu Atsir berkata, “Dikatakan si Fulan terkena ‘ain, yakni apabila musuh atau orang-orang yang dengki memandangnya, lalu pandangan itu mempengaruhinya hingga menyebabkan ia sakit”.
5. Sebab terjadinya ‘ain adalah karena seorang memandang nikmat orang lain dengan hasad dan iri. Oleh karena itu jangan suka mengumbar nikmat karena setiap kenikmatan ada yang iri.
6. ‘Ain bisa terjadi pada benda mati, dan benda itu bisa rusak secara tiba-tiba, oleh sebab itu jika kita memilki kendaraan baru atau rumah jangan suka memamerkannya.
Dalam hadits, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam berdoa:
اللهم إني أسألك العفو والعافية في ديني ودنياي وأهلي ومالي
“Ya Allah, aku meminta ampunan dan keselamatan pada agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku.” (HR. Abu Daud no.5074, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
7. Agar pandangan kita tidak menimbulkan ‘ain, maka ketika memandang sesuatu ucapkanlah,
ما شاء الله لا قوة إلا بالله
Demikian penjelasan para ulama.
8. Cara mengobati penyakit ‘ain:
Syaikh Wahid Abdus Salam Bali menjelaskan dalam bukunya “Sihir dan dan Terapinya Secara Islami”, berikut penjelasannya:
a) Jika telah diketahui orang yang bermata kedengkian maka perintahkan dia agar mandi kemudian air yang dipakai mandi tersebut diambil dan disiramkan kepada penderita dari arah belakangnya, maka dengan izin Allah akan sembuh.
Sebagaimana hadis dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhum, Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
العين حق ولو كان شيء سابق القدر لسبقته العين ، وإذا استغسلتم فاغسلوا
“‘Ain itu benar adanya. Andaikan ada perkara yang bisa mendahului takdir, maka itulah ‘ain. Maka jika kalian mandi, gunakanlah air mandinya itu (untuk memandikan orang yang terkena ‘ain).” (HR. Muslim no. 2188).
b) Letakkan tangan anda diatas kepala penderita dan bacalah:
باسْمِ اللهِ يُبْرِيكَ، وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إذَا حَسَدَ، وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ
“Dengan nama Allah yang menyembuhkanmu. Ia menyembuhkanmu dari segala penyakit dan dari keburukan orang yang hasad dan keburukan orang yang menyebabkan ‘ain” (HR. Muslim no.2185)
c) Letakkan tangan anda di bagian yang sakit dan bacalah:
للَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِىَ إِلاَّ أَنْتَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
“Ya Allah Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembukanlah ia. (Hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi.” ( HR. Bukhari, no. 5742; Muslim, no. 2191)
d). Letakkan tangan anda di bagian yang sakit dan ruqyalah dengan surat al-Ikhlash, al Falaq dan An-Naas.
e) Ambillah bejana berisi dan bacakanlah ke dalamnya muawwizat masing 2 tiga kali kemudian baca dua doa yang saya tulis di atas, kemudian siramkan air ke atas kepala penderita sekali dari arah belakangnya. [Ln]