ChanelMuslim.com – Merenungi definisi Al-Qur’an akan membuat kita makin jatuh cinta dengannya. Mungkin, salah satu penyebab utama kita mudah futur atau kesulitan dalam menghafal Qur’an adalah karena kita tidak pernah merenungi secara mendalam definisi Qur’an.
Baca Juga: Komunitas Baitul Qur’an Salimah Kudus Gelar Award dan Webinar Kiat Menghafal Al-Qur’an
Merenungi Definisi Al-Qur’an
Oleh sebab itu, mari kita kembali melihat apa itu Al-Qur’an. Kenalilah Al-Qur’an agar kita bisa berteman dengannya. Duduk berlama-lama, sehidup semati, dan istikamah dalam membaca serta menghafalnya.
Dikutip dari buku “Kun Bil Qur’ani Najman” yang ditulis oleh Ustaz Saihul Basyir, Al-Qur’an secara bahasa kemungkinan berasal dari dua kata kerja.
Qara’a yang bermakna membaca dengan kata bakunya Qira’ah. Berubah bentuk menjadi Qur’an karena sebagai nama kata benda yang memiliki arti sesuatu yang dibaca.
Menurut pendapat lain, Qara’a juga bisa bermakna mengumpulkan dengan kata bendanya Qur’u yang berarti Jam’u (pengumpulan).
Alasan yang berpendapat seperti ini adalah karena Qur’an mengumpulkan kisah-kisah, menghimpun juga perintah dan larangan, sampai janji dan ancaman dalam surat serta ayat.
Kata kerja kedua adalah Qarana yang bentuk kata bendanya adalah Qarinah-Qaraain yang artinya adalah tanda-tanda saling membenarkan antar satu sama lain, atau saling mirip antar satu dengan yang lain.
Sebagaimana yang kita temukan dalam surat dan ayat. Mereka saling mirip dan melengkapi.
Namun, Imam As-suyuthi dalam Al-Itqan fii ulumil Qur’an menjelaskan bahwa ia berpendapat seperti yang diriwayatkan Imam Syafi’i dari manaqibnya.
Baca Juga: Terikatlah pada Al-Qur’an, Niscaya Kau Dapati Keberkahan
Tidak Diambil dari Kata Kerja
Pendapatnya berbeda dari dua sebelumnya. Pendapatnya adalah Qur’an tidak diambil dari kata kerja manapun. Namun, itu adalah penamaan khusus dari Allah yang memang sudah ada di lauhul mahfuz.
Allah khusus memberi nama ini sebagaimana menamakan taurat untuk umat nabi Musa, menamakan Zabur untuk umat nabi Daud, dan sebagainya.
Sementara itu, secara istilah, arti Qur’an ini sebagaimana didefinisikan oleh ulama-ulama kontemporer.
“Firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur melalui perantara malaikat Jibril yang sampai kepada kita dengan cara mutawatir. Sebagai mukjizat, yang membacanya dihitung sebagai ibadah.”
Sahabat Muslim, mari merenungi definisi-definisi di atas. Penentuan definisi Qur’an secara bahasa bisa kita lihat menunjukkan betapa luasnya ilmu Allah. Tiada batasnya, padahal baru dibahas dari segi bahasa.
Oleh sebab itu, harusnya ini membuat kita betah berlama-lama dengan Qur’an karena makin betah kita, maka makin banyak ilmu yang tercurahkan untuk kita. [Cms]