• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 13 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Quran Hadis

Menyembunyikan Kebaikan sebagaimana Engkau Menyembunyikan Keburukan

Agustus 11, 2022
in Quran Hadis
Menyembunyikan kebaikan

Foto: unsplash/Dmitry Ratushny

122
SHARES
938
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

MENYEMBUNYIKAN kebaikan sebagaimana engkau menyembunyikan keburukan. Ada sebuah hadis yang memiliki hikmah tentang hal tersebut. Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbaly rahimahullah berkata:

وقَد صَامَ بَعضُ السَّلفِ أربَعِين سَنةً لَا يَعلَمُ بِه أحدٌ، كَانَ يَخرُج مِن بَيتِهِ إلَى سُوقِهِ ومَعَهُ رَغِيفَان، فَيَتَصدَّقُ بِهِمَا ويَصُومُ؛ فَيَظُنُّ أهلُهُ أنَّهُ أكلَهُمَا، ويَظُنُّ أهلُ سُوقِهِ أنَّه أكلَ فِي بَيتِه.

Baca Juga: Hadis Arbain 37: Kebaikan yang Dilipatgandakan

Menyembunyikan Kebaikan Sebagaimana Engkau Menyembunyikan Keburukan

“Sebagian Salaf ada yang berpuasa selama 40 tahun dalam keadaan tidak ada seorang pun yang mengetahuinya, dia keluar dari rumahnya menuju pasarnya dengan membawa dua potong roti, namun roti tersebut dia sedekahkan dan dia berpuasa. Maka keluarganya menyangka bahwa dia telah makan roti, sedangkan orang-orang di pasar menyangka bahwa dia telah makan di rumahnya.”

Lathaiful Ma’arif, hlm. 252

Ustaz Faisal Kunhi, M.A. memberikan beberapa penjelasan tentang hal ini:

1. Sembunyikanlah kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan keburukanmu.

2. Menampakkan kebaikan tidak selalu bermakna pamer karena semua perbuatan tergantung niatnya, maka tidak boleh lisan ini mudah menuduh bahwa seseorang telah melakukan riya dalam amalnya.

3. Kita harus baik sangka kepada niat seseorang dan buruk sangka kepada niat sendiri agar kita selalu berusaha melakukan tajdidun niyyah (memperbaiki niat)

4. Jika aku bisa menyembunyikan shalatku dari malaikat maka pasti aku akan melakukannya karena takut akan riya, demikian khawatirnya para salafus shalih akan salahnya niat mereka.

5. Di antara salafus shalih ada yang mengatakan kepada temannya “betapa parahnya flu yang aku derita”
padahal saat itu ia sedang menangis karena takut kepada Allah, tetapi ia berusaha menyembunyikan tangisannya.

6. Ada perbuatan yang tidak termasuk riya di antaranya adalah:

A. Semangat beribadah jika bersama ahli ibadah padahal ia tidak melakukannya saat sendirian.

Ibnu Qudamah mengatakan:
“Terkadang seseorang menginap di rumah orang yang suka bertahajud (shalat malam), lalu ia pun ikut melaksanakan tahajud lebih lama. Padahal biasanya ia hanya melakukan shalat malam sebentar saja. Pada saat itu, ia menyesuaikan dirinya dengan mereka. Ia pun ikut berpuasa ketika mereka berpuasa. Jika bukan karena bersama orang yang ahli ibadah tadi, tentu ia tidak rajin beribadah seperti ini”

B. Menyembunyikan dosa

Di antara nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya adalah nikmat assatru (ditutupinya keburukan diri kita) seorang muslim hendaknya tidak membeberkan dosa yang ia lakukan dan orang lain tidak tahu karena itu adalah kesempatan dari Allah agar ia memperbaiki dirinya.

C. Memakai pakaian yang bagus

Memakai pakaian yang bagus bukanlah sebagai bentuk pamer selama masih dalam batas kewajaran, ia adalah bentuk rasa syukur kepada Allah, karena Allah suka jika Ia memberikan nikmat kepada hamba-Nya lalu ia perlihatkan.

Dan karena Allah itu indah dan menyukai keindahan.

D. Melakukan Ibadah yang bersifat Syiar seperti: shalat berjamaah, haji atau umrah dan berkurban.

Karena ibadah-ibadah yang saya sebutkan di atas tidak mungkin dilakukan dalam kamar sendirian, walau demikian, kita tetap selalu menjaga keikhlasan dalam melakukannya.[ind/majelismanis/Cms]

Tags: Menyembunyikan kebaikanmenyembunyikan keburukan
Previous Post

Salamah bin Dinar, Hakim yang Zuhud

Next Post

Kerjasama Suami Istri untuk Keharmonisan dan Kesuksesan Keluarga

Next Post
Kerjasama Suami Istri untuk Keharmonisan dan Kesuksesan Keluarga

Kerjasama Suami Istri untuk Keharmonisan dan Kesuksesan Keluarga

Penyebab katarak pada bayi

Kenali Penyebab Katarak Pada Bayi

5 Cara Mengatasi Masalah Pencernaan Pada Anak

5 Cara Mengatasi Masalah Pencernaan Pada Anak

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga