HIKMAH Allah nampak dalam perang Gaza, Ustaz Iman Santoso, Lc., M.E.I.menjelaskan apa saja tanda-tanda kebesaran Allah yang terlihat dari peristiwa tersebut.
Allah Yang Maha Kuasa menyukai hamba-hamba-Nya untuk memperhatikan pengaruh amal-Nya dalam peristiwa yang mereka alami dan saksikan, dan Dia tidak suka jika mereka melewatinya tanpa makna seolah-olah peristiwa itu murni buatan manusia.
Siapa pun yang merenungkan peristiwa di Gaza dari awal hingga saat ini, akan melihat di dalamnya banyak tanda-tanda kebesaran Allah dan pengaruh nama-nama, sifat-sifat, dan hikmah-Nya, antara lain sebagai berikut.
baca juga: Adakah Allah di Gaza
Hikmah Allah dari Perang Gaza
1- Apa yang kita lihat berupa ketabahan orang-orang beriman dan keteguhan hati mereka dalam menghadapi musuh-musuh-Nya,
Maha Suci Dia, serta kesabaran, keberanian, dan keteguhan hati mereka, sehingga yang menyaksikan yakin bahwa di balik itu keberanian dan ketabahan adalah iman yang besar, dukungan ilahi, dan kekuatan yang melampaui batas kemampuan umum manusia biasa.
Allah Subhanahu wa taala berfirman:
إِذۡ يُوحِى رَبُّكَ إِلَى ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ أَنِّى مَعَكُمۡ فَثَبِّتُواْ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
“Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka kuatkanlah orang-orang yang beriman.” (Al-Anfal 12)
2. Apa yang telah kita saksikan, dari kerasnya permusuhan musuh-musuh Allah terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman, dan besarnya kebrutalan mereka dalam membunuh kaum tertindas dan menganiaya mereka.
Anda bahkan melihat dengan jelas perbedaan antara yang menjadikan setan sebagai penolongnya dan yang menjadikan Allah Yang Maha Penyayang sebagai penolongnya.
Dan di dalam perbedaan ini terdapat bukti dari Allah kepada ciptaan-Nya: agar mereka memahami sejauh mana manusia dapat mencapai keburukan jika ia berlepas dari Allah Yang Maha Penyayang,
dan sejauh mana manusia dapat bangkit jika ia mengikuti petunjuk Allah, dan perbedaan ini adalah hujjah yang agung, Allah berfirman:
لِّيَهۡلِكَ مَنۡ هَلَكَ عَن بَيِّنَةٍ وَيَحۡيَىٰ مَنۡ حَىَّ عَن بَيِّنَةٍ ۗ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَسَمِيعٌ عَلِيمٌ
“yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui” (Al-Anfal: 42)
3. Apa yang kita saksikan, betapa banyaknya orang yang kembali pada Islam, dan mereka masuk secara sukarela atau terpaksa.
Hal ini karena mereka melihat bukti dan perbedaan dari pengaruh keimanan bagi orang yang beriman dalam ketabahan terhadap bencana yang besar, dan karena mereka melihat para pengikut setan, betapa mereka kafir terhadap slogan-slogan mereka dan mengingkari kemanusiaan mereka dan mereka menjadi mesin pembunuh tanpa hidayah.
Dan sejumlah besar orang ini akan tidak akan menerima agama Allah dalam waktu yang begitu singkat kecuali dengan kuasa dan kebijaksanaan Allah, sebagaimana firman-Nya:
لِّيُدۡخِلَ ٱللَّهُ فِى رَحۡمَتِهِۦ مَن يَشَآءُ ۚ
“karena Allah hendak memasukkan rahmat-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki” (Al-Fath: 25)
4- Kita menyaksikan kebangkitan umat Islam yang lalai dan tak terhitung, dimana para da’i hampir putus asa untuk menyadarkan mereka dengan nasehat, argumen, dan bukti-bukti.
Maka Allah -dengan rahmat-Nya- menyadarkan mereka dengan kejadian yang mengerikan dan parah ini. Agar mereka menyambut kehidupan baru setelah bertaubat dari kelalaian dan siap bekerja.
Semua itu adalah perbuatan Allah dan pengaruh dari sifat-sifat-Nya Yang Maha Suci. Sebab Rasul Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
وَلَا أَحَدَ أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعُذْرُ مِنْ اللَّهِ
“Tidak ada satu pun yang lebih dicintai argumentasinya selain Allah,” (HR Bukhari dan Muslim)
5- Apa yang telah kita saksikan dari sikap orang-orang munafik, pembuat makar, dan pencemooh dari orang yang mengaku muslim, bahkan ada di antara mereka yang berkedok ilmu pengetahuan dan bahasa syariah.
Allah Yang Maha Esa ingin kita kenal mereka, membenci mereka, memusuhi mereka, dan memutuskan hubungan kita dengan mereka, karena:
“Allah tidak akan membiarkan orang-orang mukmin dalam keadaan seperti ini sampai Dia membedakan yang buruk dari yang baik.”
Semua penampakan dan kenyataan ini tidak akan terjadi tanpa peristiwa besar dan penting ini.
6. Kemudian -dan ini yang paling penting- semua adegan yang disebutkan ini, dan banyak lagi adegan lainnya yang tidak saya sebutkan,
adalah: argumentasi, dalil, dan ayat, dapat difahami dari besaran, intensitas, dan keagungannya bahwa hal-hal tersebut terkait -dengan sunnatullah- dengan hal-hal yang lebih besar lagi yang belum terjadi.
Dan Allah menghendaki umat ini mempersiapkannya dengan evaluasi menyeluruh, kewaspadaan, wawasan, kesadaran dan keimanan.
Sebagaimana Allah juga menghendaki musuh-musuh-Nya yang malam-malamnya panjang dan kerasnya kezaliman, agar memadamkan api mereka dan meredupkan bintang mereka, dan ilmu ada pada-Nya Yang Maha Suci.
Betapa sengsaranya mereka yang lalai setelah semua kejadian dan peristiwa ini. Betapa bahagianya para orang yang waras yang mendapat kehidupan baru yang slogannya adalah ayat-ayat ini:
قُلۡ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحۡيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya sholatku dan kurbanku, hidup dan matiku adalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam.” (Al-An’am: 162)
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَهُمۡ رَٰكِعُونَ
“Penolongmu hanyalah Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman yang mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat sambil ruku’.” (Al-Maidah: 55)
ٱسۡتَعِينُواْ بِٱللَّهِ وَٱصۡبِرُوٓاْ ۖ إِنَّ ٱلۡأَرۡضَ لِلَّهِ يُورِثُهَا مَن يَشَآءُ مِنۡ عِبَادِهِۦ ۖ وَٱلۡعَٰقِبَةُ لِلۡمُتَّقِينَ
“Mintalah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya bumi itu milik Allah. Dia mewarisinya dari siapa saja yang Dia kehendaki dari antara hamba-hamba-Nya, dan kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-A’raf: 128).[ind]