HIDUP ini seperti cermin, apa yang kita lakukan berkaitan erat dengan apa yang kita dapatkan, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.” (QS. Al Isra: 7)
Penjelasan:
Tidak ada yang tertukar dari sebuah perbuatan; jika kebaikan yang ia perbuat, maka ketenangan juga yang ia dapat karena hati kecil selalu mencintai kebaikan; dan jika ia suka menebar keburukan maka keresahan yang ia peroleh sebab hati yang bersih itu tidak suka untuk dinodai.
Baca Juga: Syiar Akhir Kehidupan
Hidup Ini Seperti Cermin
Menjalani kehidupan ini diumpamakan seperti bercermin, jika kita tersenyum di depan cermin maka senyuman juga yang kita dapat sedangkan jika kita cemberut di depan cermin maka begitu juga yang diperlakukan cermin kepada kita.
Begitulah kehidupan memberikan pelajaran kepada setiap manusia bahwa tidak ada yang luput dari sebuah perbuatan apakah itu perbuatan yang baik atau yang buruk.
Allah berfirman:
“ مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri, dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya.” (QS: Fushilat: 46)
Jangan pernah lelah berbuat baik walau tidak ada yang mengucapkan terima kasih kepadamu karena pada hakikatnya ketika engkau melakukan kebaikan maka engkau telah memberi vitamin kepada dirimu sendiri, sedangkan ketika engkau berbuat buruk maka engkau telah menenggak racun untuk dirimu sendiri yang akhirnya engkau akan mati dibuatnya.
Jangan pernah berharap ketika kita berbuat baik kepada orang lain lalu orang itu membalas kebaikan tersebut, tetapi yakinlah ada Allah yang tidak pernah tidur yang akan membalas kebaikan lewat hamba-hamba lain yang tidak pernah menerima kebaikanmu, itu semua untuk menguji keikhlasanmu dalam berbuat baik.
Jangan pernah merasa aman ketika engkau berbuat zhalim kepada orang yang lemah karena ada Allah yang Maha kuat siksanya kepada mereka yang berbuat zhalim.
Ada tiga perbuatan di dalam Al-Qur’an yang kembali kepada pelakunya sendiri. Yang pertama adalah melanggar janji, Allah berfirman:
فَمَن نَّكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَٰهَدَ عَلَيْهُ ٱللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
“Maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar.” (QS. Al Fath: 10).
Maksudnya akibat dari pelanggaran janji itu hanya akan kembali dan menimpa kepada pada orang yang melanggar dan Allah terbebas darinya, demikian dijelaskan dalam tafsir Ibnu Katsir.
Yang kedua, rencana jahat:
وَلَا يَحِيقُ ٱلْمَكْرُ ٱلسَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِۦ
“Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri.” (QS. Fathir: 43)
Yakni akibat buruk akan menimpa orang yang berbuat jahat sebelum kejahatannya menimpa orang yang akan menjadi sasaran kejahatannya. Demikian jelas Dr. Sulaiman Al Asqor.
Dr Umar bin Abdullah Al-Muqbil berkata, “Ketetapan Allah ini berlaku kepada hamba-hambanya, bahwa siapa yang melakukan kebatilan, maka ia akan mendapatkan balasannya. Siapa yang menipu maka ia akan ditipu, siapa yang berkhianat maka ia akan dikhianati.
Yang ketiga adalah berbuat zhalim, Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا بَغْيُكُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِكُمْ
“Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri.” (QS. Yunus: 23).
Yakni kezaliman kepada orang lain merupakan kezaliman kepada diri sendiri jika dilihat dari kesudahan perbuatan ini, yaitu balasan yang akan ia dapatkan atas kezalimannya.
Bersenang-senang dengan kezaliman itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi yang hanya dinikmati pada waktu itu saja. Demikian dijelaskan oleh Dr. Sulaiman Al Asyqor.
Makhul berkata: “Tiga hal yang digunakan berlindung seseorang namun akan menimpanya diri sendiri yaitu tipu daya, kezaliman, dan kerusakan.”
Pemateri: Ustaz Faisal Kunhi M.A