ChanelMuslim.com- Pada dasarnya kehidupan suami dan istri dalam pernikahan adalah kehidupan yang memberi ketenangan, sehingga terjalin persahabatan yang penuh kebahagiaan dan ketenteraman antara pasangan suami dan istri. Inilah yang terjadi dalam rumah tangga Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
Oleh Ustazah Najmah Saiidah
Hal ini tergambar dalam hadist Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dari Ibnu Abbas, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya aku akan berhias untuk istriku, sebagaimana ia berhias untukku. Aku suka jika ia menyampaikan secara bersih segala apa yang merupakan hakku atasnya sebagaimana aku menyampaikan secara bersih apa-apa yang menjadi haknya atasku.”
Karenanya Allah Subhanahu wa Taala berfirman,
“Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisaa’: 19).
Dari Ibnu Abbas menegaskan. “Hak istri adalah persahabatan dan pergaulan yang baik dari suami terhadapnya setimbang dengan kewajibannya berupa ketaatan kepada suaminya.”
Allah telah memerintahkan agar suami bergaul dengan istrinya dengan cara yang makruf, sebagaimana layaknya seorang sahabat secara sempurna.
Memberikan hak-haknya, nafkah dan mahar baginya, tidak bermuka masam di hadapan istrinya dan sebaliknya, dan tidak menampakkan kecenderungan kepada wanita lain.
Demikian halnya, Allah telah memerintahkan kepada istri agar menaati suaminya sepenuh hati dan memenuhi hak-hak suaminya.
Indahnya Islam mengatur kehidupan berkeluarga, sehingga akan tercipta sebuah keluarga yang harmonis, keluarga yang sakinah mawaddah wa rohmah.
Di antara pilar penting bagi kebahagiaan hidup berumah tangga adalah seorang istri. Yaitu bila ia sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
“Hanyalah dunia ini semata kesenangan. Dan tidak ada kesenangan dunia yang lebih utama daripada seorang istri yang salihah.” (HR Ibnu Majah).
Dalam suatu riwayat, Nabi Dawud as pernah berkata; seorang istri yang jelek akhlak dan agamanya, maka bagi suaminya ia bagaikan beban berat yang dipikul oleh seorang lelaki tua renta.
Sedangkan seorang istri yang salihah ia ibarat mahkota yang terbuat dari emas yang menyenangkan bila dipandang mata. Lalu bagaimana dengan posisi suami bagi istri?
Baca Juga: Suami Idaman
Suamimu adalah Nerakamu dan Surgamu
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, diceritakan sahabat Hushain bin Mihshan bahwa bibinya pernah mendatangi Nabi Shallallahu laihi wa Sallam untuk suatu keperluan.
Setelah urusannya selesai, Nabi bertanya kepadanya, “Wahai fulanah sudah bersuamikah kamu?”
“Sudah,” jawabku. Beliau bersabda lagi, “Bagaimana kewajibanmu terhadap suamimu?” Aku menjawab, “Aku melayaninya dengan sungguh-sungguh kecuali dalam hal yang aku tidak mampu.” Beliau bersabda lagi, “Bagaimana kedudukanmu darinya? Sesungguhnya suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR Hakim).
Dalam riwayat lain:
ذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ ؟ قَالَتْ : نَعَمْ قَال : انْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ فَإِنَّهُ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
Apakah kamu mempunyai suami?”ia menjawab, “Ya.” Beliau bertanya lagi: “Bagaimanakah sikapmu terhadapnya?” ia menjawab, “Saya tidak pernah mengabaikannya, kecuali terhadap sesuatu yang memang aku tidak sanggup.”Beliau bersabda: “Perhatikanlah posisimu terhadapnya. Sesungguhnya yang menentukan surga dan nerakamu terdapat pada (sikapmu terhadap) suamimu.” (HR Ahmad).
Dalam hadist yang mulia ini ditegaskan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang sangat pentingnya kedudukan suami di hadapan istrinya.
Sesungguhnya, suami adalah ladang pahala dan surga bagi istrinya, atau sebaliknya suami adalah neraka bagi istrinya.
Artinya bila seorang istri berbakti kepada suaminya, maka surga Allah akan selalu menantinya. Sebaliknya bila seorang istri durhaka kepada suaminya, maka nerakalah ancamannya.
Hadist yang lain menegaskan lagi tentang hal ini, “Sekiranya aku boleh memerintahkan seseorang sujud kepada orang lain, maka akan aku perintahkan seorang istri sujud kepada suaminya.
Sekiranya seorang suami memerintahkan isterinya untuk pindah dari gunung ahmar menuju gunjung aswad, atau dari gunung aswad menuju gunung ahmar, maka ia wajib untuk melakukannya.” (HR. Ibnu Majah).
Rincian tentang hadis tadi pun dijelaskan dalam hadis yang lain, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjanjikan peluang paling menggiurkan, yaitu seorang istri yang mentaati suaminya dan menjaga kehormatannya, ia bisa masuk surga lewat pintu yang mana saja.
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا .قِيل لَهَا : ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Apabila seorang istri melaksanakan salat lima waktu, puasa Ramadan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka dikatakan kepadanya : Masuklah ke dalam surga dari pintu yang mana saja.” (HR Ahmad).
Dalam hadist lain Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Dan maukah aku tunjukkan kepada kalian wanita ahli Surga? Yaitu setiap istri yang penuh cinta kepada suami serta penyayang kepada anaknya, yang ketika suaminya marah kepadanya ia berkata, ‘inilah tanganku berada ditanganmu, aku tidak bisa tidur memejamkan mata sehingga engkau ridha kepadaku.” (HR Nasai).
Dari seluruh hadist-hadist ini telah sangat jelas memperkuat dan merinci amalan apa saja yang bisa membawa para istri kepada surga Allah, yaitu dengan bakti dan taatnya istri kepada suaminya. Seluruh kebaikan ini dilakukan adalah dalam rangka untuk mencari keridaan suami.
Sahabat Muslim, banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik dari hadist-hadist di atas, yang bisa kita jadikan pijakan dalam mengarungi kehidupan rumah tangga.[Ind/Wld].