ChanelMuslim.com – Melakukan konseling pada semua tahap pernikahan sangatlah penting, terutama konseling pra-nikah. Tidak sedikit masalah pernikahan yang berakhir perceraian karena masing-masing pasangan tidak siap menghadapi tantangan pernikahan.
Dilansir dari Rahmaa Institute, studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas George Masson jelas menunjukkan manfaat dari konseling pra-nikah.
Berdasarkan hasi survei yang mereka lakukakan menyatakan bahwa konseling yang dilakukan oleh konselor yang berpengalaman membantu mereka memahami tantangan pernikahan dan membantu mereka mengatasi situasi sulit.
Baca Juga: Pemkot Depok Latih Guru Konseling tentang Generasi Berencana
Pentingnya Konseling Pra-Nikah
Nabi Muhammad biasa memberikan konseling tentang masalah pernikahan secara teratur kepada putrinya Fatimah dan Ali.
Masih menurut Rahmaa Institute, saat ini kurang dari 6% dari lebih dari 2 juta pasangan yang bercerai setiap tahun mencari konseling pernikahan di Amerika.
Di kalangan Muslim bahkan lebih sedikit. Hal ini mungkin disebabkan oleh stigma yang melekat pada konseling. Dalam banyak budaya yang menganggap bahwa meminta bantuan dapat dianggap sebagai tanda kelemahan terutama bagi laki-laki.
Mereka tidak ingin duduk di depan seorang imam atau konselor dan mengakui kesalahan mereka, terutama kekerasan verbal atau fisik kepada pasangan dan orang yang mereka cintai.
Mitos di antara pasangan yang disurvei adalah bahwa konseling pernikahan akan menjadi pengalaman yang mengerikan.
Dimana membuka aib keluarga di depan orang asing atau yang terburuk di depan seseorang yang mereka kenal dan kemudian menceramahi mereka tentang kekurangan dan tindakan salah yang telah mereka lakukan. Orang merasa malu untuk mendiskusikan hal-hal pribadi kepada orang asing.
Konseling keluarga dan perkawinan yang dilakukan oleh seorang profesional sebenarnya bukanlah pengalaman yang menakutkan sebagaimana banyak orang pikirkan, melainkan mereka menggunakan teknik dan studi kasus yang diharapkan dapat membawa perubahan motivasi diri dalam lingkungan, aktivitas dan perilaku pasangan.
Sejauh perasaan malu pergi, sementara itu mungkin benar pada awalnya, seorang konselor profesional dan terampil biasanya dapat mendorong perasaan hangat, percaya diri dan keamanan dengan cukup cepat. [Ln]