IMAM Ahmad pernah memberikan nasihat pernikahan kepada putranya. Beliau menjelaskan tentang 10 hal yang harus diberikan kepada istri.
“Kamu tidak akan mendapatkan kebahagiaan dalam rumah, kecuali dengan 10 hal yang harus diberikan kepada istri.”
Baca Juga: 7 Nasihat Pernikahan untuk Pasangan Baru Menikah
Nasihat Pernikahan dari Imam Ahmad untuk Putranya
Pertama dan kedua ini yang paling penting. Wanita sangat suka dengan ungkapan cinta, maka jangan pelit mengungkapkannya. Jika kamu pelit maka akan ada penghalang, jarak dan kurang harmonis.
Ketiga, wanita membenci laki-laki yang keras (diktator) dan sangat suka dengan laki-laki yang halus juga lunak (bijak). Maka berikan sikap tersebut secara proposional (tegas dan lunak pada tempatnya).
Keempat, wanita menyukai apa yang disukai suami kepada istrinya, seperti perkataan yang baik, penampilan yang bagus, pakaian bersih dan badan yang wangi. Usahakan kamu dalam kondisi seperti itu.
Kelima, rumah adalah kerajaan wanita, singgasananya. Wanita adalah ratunya. Janganlah kamu menghancurkan singgasananya, janganlah menggesernya dari singgasananya.
Jika itu dilakukan maka akan sama halnya kamu melepaskan dari kerajaannya. Tentu seorang raja atau ratu akan sangat marah, ketika digulingkan dari kekuasaannya.
Keenam, wanita di satu sisi ingin berbakti kepada suaminya dan di sisi lain dia juga tidak ingin menelantarkan keluarganya.
Jangan sekali-kali kamu menjadikan dirimu dan keluarganya dalam 1 timbangan (jangan mengatakan kepada istri pilih aku atau keluargamu?)
Ketujuh, wanita diciptakan dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok. Meluruskan yang bengkok dengan kasar sama dengan mematahkannya. Mematahkannya adalah mencerainya. Luruskan dia ketika salah sehingga tidak bertambah bengkok.
Kedelapan, kebiasaan wanita suka mengingkari nikmat dan kebaikan suami. Kepribadian seperti ini jangan membuat kamu marah dan menjauhinya. Jika ada yang dibenci darinya karena sifat tersebut. Maka ingatlah kebaikan sifat lainnya yang kamu sukai.
Kesembilan, wanita akan melalui masa lemah fisik seperti haid dan nifas. Kurangi tuntutan dan perintahmu pada kondisi seperti ini sebagaimana Allah pun menggugurkan kewajiban kepadanya.
Kesepuluh. Istri adalah tawanan bagimu, sayangilah dia. Maklumi kelemahannya. Dengan demikian, dia akan menjadi kebaikan bagimu dan akan menjadi sebaik-baik teman hidup. [Hilmiyatil Alifah/MAY/Cms]
Sumber : Menjadi Suami Seperti Nabi, Herfi Ghulam Al Faizhi