DIRIWAYATKAN dari Ibnu Umar bahwa Umar ibn Khaththab Radhiyallahu ‘Anhu berkhutbah di hadapan orang-orang, ia berseru, “Wahai manusia, janganlah kalian mempermahal mahar para wanita, sebab jika wanita itu terhormat, tak seorang pun di antara kalian yang lebih layak untuknya daripada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beliau sendiri tidak pernah memberi mahar istri-istrinya, tidak pula menentukan mahar untuk putri-putrinya, lebih dari 12 oka, dan 1 oka sama dengan 40 dirham. Dengan demikian, maharnya adalah 400 dirham, dan itu sudah termasuk mahar paling tinggi yang diberikan beliau. Aku sendiri tidak pernah melihat ada seseorang yang melebihkan mahar di atas 400 dirham.”
Diriwayatkan dari Abu Salamah ibn Abdirrahman Radhiyallahu ‘Anhu ia berkata, “Aku bertanya kepada Aisyah tentang pernikahan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berapa mahar yang beliau bayarkan.”
la menjawab, “Mahar beliau untuk para istrinya adalah 12 oka dan 1 nasysy.”
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Aisyah lalu bertanya, “Tahukah kamu, apa itu nasysy?”
Aku menjawab, “Tidak.”
Ia menjelaskan, “Nasysy artinya setengah oka.”
Berarti jumlahnya 500 dirham. Itulah mahar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk para istrinya.
Diriwayatkan dari Muhammad ibn Ibrahim, ia berkata, “Mahar putri dan istri-istri Rasulullah adalah 500 dirham atau dua belas setengah oka.”
Diriwayatkan dari Ikrimah, ia berkata, “Ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menikahkan Ali dengan Fathimah, beliau bersabda kepada Ali, ‘Berilah Fathimah sesuatu.’ Ali menjawab, ‘Rasulullah, aku tidak punya apa-apa.’ Kemudian
Rasulullah bertanya, ‘Mana baju besimu yang sudah pecah itu?’ ”
Mahar Para Istri dan Putri Nabi Muhammad
Mahar Para Sahabat Rasulullah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata, “Ketika Rasulullah masih bersama kami, mahar kami adalah 10 oka atau 400 dirham.”
Diriwayatkan dari Anas ibn Malik bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat bekas kekuningan di tubuh Abdurrahman ibn Auf. Beliau bertanya, “Apa ini?” Abdurrahman menjawab, “Rasulullah, aku menikahi seorang wanita dengan emas sebesar bebijian.”
Lantas beliau bersabda, “Semoga Allah memberkahimu, laksanakanlah walimah walau hanya dengan seekor kambing.”
Baca juga: Perhatian Islam terhadap Pembentukan Keluarga dan Kebahagiaanny
Darinya juga diriwayatkan bahwa Abu Thalhah meminang Ummu Sulaim Radhiyallahu ‘Anha kemudian Ummu Sulaim berkata, “Abu Thalhạh, tidak sadarkah engkau bahwa tuhanmu yang kau sembah itu berupa kayu yang diukir oleh seorang Habasyah dari Bani Fulan? Jika engkau telah masuk Islam, aku tidak menghendaki mahar selain keislamanmu.”
Abu Thalhah berkata, “Biarlah kupertimbangkan!”
Anas melanjutkan, “Abu Thalhah pun pergi, kemudian datang lagi dan mengucapkan syahadat, ‘Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah’.”
Kemudian Ummu Sulaim berkata, “Anas, nikahkanlah Abu Thalhah denganku.”[Sdz]
Sumber: Buku Bekal Pernikahan karya Syaikh Mahmud Al-Mashri.