ChanelMuslim.com – Keluarga biasanya berkembang secara alami melalui beberapa siklus kehidupan rumah tangga. Dalam sebuah studi siklus ini dinamakan The Family Life Cycle.
Kita semua tumbuh dan memasuki fase yang berbeda dalam hidup kita, kita melewati berbagai tantangan dan menaklukkan berbagai capaian kehidupan.
Baca Juga: Waspada Jika Siklus Haid Anda Berhenti Tiba-tiba
8 Siklus Kehidupan Rumah Tangga (Bag.1)
Misalnya, dalam beberapa tahun pertama kehidupan, seorang bayi sedang belajar mengenali orang baru di sekitarnya, sedangkan seorang remaja akan mencari tahu identitas diri mereka.
Menurut study.com, langkah-langkah perkembangan yang kita lalui telah dijelaskan oleh para ahli teori seperti Erik Erikson, yang mengajukan contoh-contoh sebelumnya tentang pertumbuhan psikososial anak-anak dan remaja, dan Jean Piaget, yang menjelaskan tahap-tahap pertumbuhan kognitif atau mental mereka.
Mengetahui tahap-tahap perkembangan individu ini berguna bagi para konselor karena memberikan mereka dasar untuk memahami isu-isu khas apa yang menonjol di setiap fase kehidupan seseorang.
Ini juga membantu mereka memberikan perhatian khusus pada kemajuan atau stagnasi individu di area ini, bagaimana hal itu menimbulkan gejala pada klien, dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi pertumbuhan mereka di kemudian hari.
Namun, tahapan yang dilalui seseorang selama hidup bukanlah satu-satunya jenis pertumbuhan yang harus diperhatikan oleh konselor.
Bagi konselor yang melakukan terapi keluarga, penting juga untuk memahami bahwa keluarga itu sendiri memiliki tahapan perkembangannya. Hal ini dapat digambarkan melalui family life cycle, berikut ini 8 siklus kehidupan rumah tangga:
1. Newly Married Adults
Isu utama dalam tahap ini adalah komitmen terhadap pernikahan. Pasangan suami istri belum memiliki anak, mereka sedang menyesuaikan diri satu sama lain. Menyatukan kebiasaan serta beradaptasi dengan keluarga besar pasangan.
Kini mereka harus menyadari bahwa mereka hidup bukan hanya untuk diri sendiri. Seorang suami harus bertangguang jawab dengan kehidupan istrinya, ia harus siap jika menghadapi perubahan hormon pada istrinya baik saat sedang haid atau karena hamil.
2. Childbearing Adults
Kini sepasang suami istri telah memiliki anak pertamanya. Mereka harus bisa menerima anggota baru ini dengan penuh kasih sayang.
Lagi-lagi mereka harus menyesuaikan diri mereka dalam hal waktu bersama anak, urusan keuangan, dan tugas-tugas dalam mendidik anak dan merawatnya.
Pasangan suami istri ini juga perlu memberikan waktu untuk berkunjung dan berinteraksi dengan orang tua mereka yang memiliki peran baru sebagai kakek dan nenek dari anak.
3. Preschool-age Children
Dikutip dari nikah.jannah, ini adalah tahapan saat anak sudah memasuki KB atau TK. Pasangan fokus untuk mempelajari kebutuhan anak. Mereka juga perlu memutuskan cara mendidik anak.
Berkurangnya privasi pada pasangan harus siap diterima, mereka tidak bisa lagi melakukan hubungan seperti sebelumnya, harus memahami situasi lebih dari biasanya.
Mereka juga akan menghadapi kelelahan yang luar biasa karena memiliki anak, disamping sebagai pelipur lara, namun akan menguras banyak waktu dan tenaga berdua.
Bersambung… [Ln]